Jumat, 29 Maret 2024

Breaking News

  • CERI Pertanyakan Sikap Presiden Jokowi Soal Negosiasi 61 Persen Saham Freeport Alot   ●   
  • Mahasiswa Sulap Limbah Tahu dan Kotoran Sapi Jadi Biogas dalam Waktu Singkat   ●   
  • Berkah Ramadhan 1445 H, UIR Berbagi 1000 Paket Berbuka Kepada Mahasiswa   ●   
  • Jelang Idul Fitri, Disperindag Pekanbaru Imbau Masyarakat Waspadai Produk Kedaluwarsa   ●   
  • Dishub Pekanbaru Imbau Masyarakat Lapor Jika Temukan Jukir Liar   ●   
Tentara Wanita Ukraina Meninggal Usai Disuntik Vaksin CoviShield
Rabu 24 Maret 2021, 16:08 WIB
ilstrasi

Kiev, berazamcom - Militer Ukraina mengkonfirmasi seorang prajurit wanita meninggal dunia dua hari setelah menerima suntikan vaksin CoviShield. Meski begitu, penyebab kematiannya belum bisa dipastikan.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (24/3/2021), dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (23/3) waktu setempat, militer Ukraina menyebut wanita itu tiba-tiba kehilangan kesadaran. Padahal sebelumnya ia tidak merasakan keluhan apapun usai divaksin.

Insiden ini adalah kematian pertama yang dilaporkan di Ukraina sejak negara itu mulai melakukan vaksinasi COVID-19 pada Februari lalu, setelah menerima 500.000 dosis pertama vaksin CoviShield, vaksin AstraZeneca versi India.

Diketahui vaksin CoviShield diproduksi secara lokal oleh Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar di dunia. Perusahaan itu mengatakan mereka menghasilkan lebih dari 50 juta dosis sebulan.

Vaksin ini dibuat dari versi virus flu biasa yang dilemahkan (dikenal sebagai adenovirus) dari simpanse.

Ketika vaksin disuntikkan ke pasien, vaksin akan mendorong sistem kekebalan untuk mulai membuat antibodi dan mempersiapkannya untuk menyerang infeksi virus Corona.

Suntikan diberikan dalam dua dosis yang diberikan antara empat minggu dan 12 minggu. Vaksin ini dapat disimpan dengan aman pada suhu 2-8 derajat Celsius, hampir sama dengan suhu lemari es rumahan, dan dapat diberikan dalam kondisi pelayanan kesehatan yang ada.

Serum Institute (SII), pembuat vaksin CoviShield di India, mengatakan vaksin ini "sangat efektif" dan didukung oleh data uji coba fase III dari Brasil dan Inggris.

Sementara itu, kelompok hak asasi pasien, All India Drug Action Network, mengatakan persetujuan vaksin CoviShield terburu-buru karena produsen belum menyelesaikan "studi penghubung" tentang efek vaksin pada warga India.

Beberapa pakar mengatakan tidak ada alasan untuk menduga bahwa vaksin tersebut tidak akan manjur, mengingat uji klinis yang sudah dilakukan telah mencakup berbagai usia dan etnis.*

 

[]bazm-13

sumber: detik.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top