Sabtu, 27 April 2024

Breaking News

  • CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction   ●   
  • Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol   ●   
  • RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa   ●   
  • Kabar Duka, Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Indra Mukhlis Adnan Meninggal Dunia   ●   
  • Kolaborasi yang Apik STY dengan Pemain, Hantarkan Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23 2024   ●   
Makin Mengerikan, Tsunami Covid-19 India Tembus 400.000 Kasus Sehari
Sabtu 01 Mei 2021, 16:19 WIB
Suasana kremasi masal mereka yang meninggal dunia akibat penyakit virus corona (Covid-19) di sebuah krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021). India dihantam kengerian dengan lonjakan kasus Covid-19 mencetak rekor tertinggi dunia melampaui 1

berazamcom - Tsunami Covid-19 di India semakin mengerikan. Awal Mei ini, India mencatatkan rekor kenaikan harian kasus infeksi virus corona ini mencapai 401.993 kasus baru.

Dilansir Reuters, Sabtu (1/5/2021), angka kasus Covid-19 baru yang melonjak drastis ini terjadi di saat India membuka upaya vaksinasi corona besar-besaran untuk populasi orang dewasa.

Ini adalah pertama kalinya jumlah kasus harian Covid-19 di India mencapai 400.000 kasus, setelah selama 10 hari berturut-turut mencatatkan infeksi harian 300.000 kasus.

Bahkan, kematian akibat Covid-19 di India juga melonjak menjadi 3.523 kasus selama 24 jam terakhir. Kondisi ini, dari data resmi, menjadikan total korban meninggal karena Covid-19 di India telah mencapai 211.853 kasus.

Produsen vaksin Covid-19 terbesar di dunia, memiliki jumlah vaksin yang terbatas. Hal ini dapat memperburuk tsunami Covid-19 di India yang telah membanjiri rumah sakit dan kamar mayat.

Sementara keluarga, banyak yang saling berebut untuk mendapatkan obat-obatan dan oksigen yang semakin langka di negara berpenduduk lebih dari 1,3 miliar jiwa itu.

Dilaporkan juga, tampak ratusan orang mengantri untuk dapat divaksinasi di seluruh wilayah Ahmedabad, kota komersial utama di negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, di Gujarat, pada Sabtu ini.

Akibat lonjakan kasus Covid-19 yang tidak terkendali juga telah menyebabkan berbagai kekacauan di India. Beberapa ahli menyalahkan pertemuan keagamaan massal dan demonstrasi politik sebagai penyebab parahnya gelombang kedua dan menyebabkan tsunami Covid-19 di India, sehingga menyebabkan pemerintah tidak siap menghadapinya.

Sebuah forum penasihat ilmiah yang dibentuk oleh pemerintahan Modi telah memperingatkan para pejabat India pada awal Maret tentang munculnya varian varu virus corona yang lebih menular dari virus SARS-CoV-2 sebelumnya.

Hal itu disampaikan lima ilmuwan yang merupakan bagian dari forum tersebut kepada Reuters. Terlepas dari peringatan itu, empat ilmuwan mengatakan bahwa pemerintah federal tidak berusaha untuk memberlakukan pembatasan besar untuk menahan penyebaran virus corona.

Jutaan orang menghadiri pertemuan keagamaan dan pertemuan politik, sebagian besar warga yang datang tidak mengenakan masker. Saat ini, jumlah total kasus Covid-19 di India telah mencapai angka 19 juta orang.

Ketika gelombang kedua mulai meningkat, India telah menambah sekitar 7,7 juta kasus sejak akhir Februari 2021. Akibat lonjakan kasus yang menyebabkan tsunami Covid-19 di India, banyak negara mulai memberlakukan pembatasan perjalanan baru dari dan ke India, termasuk Amerika Serikat.

Presiden AS Joe Bidensejak Jumat lalu, telah melarang sebagian besar warga non-AS memasuki Amerika Serikat. Pejabat Australia mengatakan penduduk dan warga negara yang telah berada di India dalam waktu 14 hari, sejak tanggal mereka berencana untuk pulang akan dilarang memasuki Australia mulai Senin, dan mereka yang tidak patuh akan menghadapi denda dan penjara.

Pembatasan perjalanan sebagai akibat tsunami Covid-19 yang kian mengerikan di India, juga membuat pemberlakuan perjalanan dari dan ke negara tersebut semakin ketat dan banyak dilakukan sejumlah negara, termasuk Inggris, Jerman, Italia, dan Singapura. Sementara Kanada, Hong Kong, dan Selandia Baru telah menangguhkan semua perjalanan komersial dengan India.


 

 

 

 

[]bazm

 

 

Sumber : Kompas.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top