Sabtu, 16 Agustus 2025

Breaking News

  • Per Juni 2025, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp7.001 T   ●   
  • Sempena HUT RI KE 80, Gubri Abdul Wahid Serahkan Sagu Hati Kepada 347 Veteran dan Janda Veteran   ●   
  • Gubri Abdul Wahid Resmikan Sekolah Menengah Atas Rakyat   ●   
  • Bantu Perbaikan Gizi, Pemko Pekanbaru Mulai Sweeping Anak Stunting   ●   
  • NKRI Harga Mati, Gubri Abdul Wahid: Daerah Istimewa Riau Lebih Realistis   ●   
Jaga Situs Bersejarah, Makam Koto Tinggi dan Makam Raja Kecik Segera Direhabilitasi
Selasa 25 Mei 2021, 08:11 WIB
Bupati Alfedri didampingi Sekda Arfan Usman melakukan ekspos rehabilitasi Makam Koto Tinggi dan Makam Raja Kecik di Zamrud Room Kompleks Abdi Praja Siak, Senin (24/5/2021). (DISKOMINFO SIAK)

Siak, berazamcom - Kabupaten Siak terus berbenah sebagai Kota Menuju Warisan Dunia. Tidak hanya menjaga situs bersejarah agar tetap sesuai aslinya, tapi juga melakukan rehabilitasi. Untuk rehabilitasi, Pemerintah Kabupaten Siak akan melakukannya terhadap Makam Koto Tinggi dan Makam Raja Kecik.

Ekspos untuk rehabilitasi itu dilakukan di  Zamrud Room, Kompleks Abdi Praja yang berlangsung pada Senin (24/5/2021) petang.

Kepala Dinas Pariwisata Siak Fauzi Asni mengatakan, rehabilitasi terhadap kedua makam yang menjadi situs bersejarah dan harus dijaga dan dirawat itu, diharapkan dapat menambah pesona dan menjadi tempat berziarah.

“Kami ingin, situs bersejarah itu terjaga dengan baik. Sehingga fasilitasnya lengkap dan cukup memadai sebagai situs bersejarah dan layak dijadikan kunjungan wisata,” jelasnya.

Ke depan, diharapkan wisatawan tidak cukup hanya sehari untuk mengunjungi situs bersejarah di Kabupaten Siak. Wisatawan akan diajak napak tilas mengenang perjuangan dan sejarah Siak, baik di masa kesultanan, maupun di zaman Belanda dengan Tangsi yang kini menjadi situs bersejarah paling populer.

Bicara dua makam yang akan direhabilitasi, keduanya memiliki sejarah yang luar biasa untuk kemajuan Kabupaten Siak seperti saat ini.

“Kami ingin ke depan wisatawan tidak hanya mengunjungi Istana Matahari Timur, Istana Peraduan dan Tangsi Belanda tapi juga kedua makam itu,” jelasnya.

Dia berharap, rehabilitasi dapat segera dilakukan. Sesuai konsepnya, diciptakan dapat menjadi objek wisata religi. Pengunjung dapat berziarah dan mengenal sejarah Siak dari dekat.

“Tidak hanya sampai di situ. Kami juga akan menggali potensi Siak yang memiliki banyak situs bersejarah. Meski perlu waktu, namun setidaknya dalam hal ini mendapat dukungan banyak pihak, mengingat Siak milik bersama, jadi situs bersejarah itu harus dijaga secara bersama-sama,” ucapnya.*Adv

 




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top