Kamis, 14 Agustus 2025

Breaking News

  • Pemprov Riau Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah, Berharap Mampu Atasi Kemiskinan   ●   
  • Mobil Bermasalah? Spesialis Kabel Mobil Pekanbaru Punya Solusi Lengkap   ●   
  • Pemko Pekabaru akan Luncurkan Sejumlah Mobil Pelayanan Masyarakat di HUT RI Ke-80   ●   
  • Tahapan Penjaringan Rampung, Pemko Pastikan Seluruh Anak Putus Sekolah di Pekanbaru akan Kembali Bersekolah   ●   
  • BMKG: Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah Riau Hari Ini   ●   
Israel vs Kemlu RI soal Kebohongan di Konflik Gaza
Sabtu 19 Juni 2021, 13:57 WIB
Gedung Kementerian Luar Negeri

Jakarta, berazamcom - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri atau Kemlu geram dengan tudingan Israel. Pasalnya, Israel menuding Indonesia tak jujur soal konflik di Gaza, Palestina.

Hal ini berawal dari tudingan dilontarkan Israel melalui Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni. Karni menyebut pemimpin dari negara-negara mayoritas muslim di Asia Tenggara itu tak jujur dan mengabaikan sifat asli konflik antara Israel dan Palestina.

Karni mengatakan konflik yang terus memanas itu antara Israel dan Hamas. Bukan antara Israel dan warga Palestina.

"Hamas adalah organisasi anti-Semit.... Saya tidak yakin orang-orang yang berpartisipasi dalam debat di media sosial benar-benar memahami sifat radikal dan fasis Hamas," katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara video. Hamas telah menolak tuduhan anti-Semitisme.

Israel menyatakan bersedia berdialog untuk membangun hubungan dengan Indonesia dan negera lainnya. Menurut Karni, sudah sepatutnya Indonesia menjalin hubungan dengan Israel untuk lebih memahami akar permasalahan yang sebenarnya.

"Kami bersedia berbicara, kami bersedia bertemu, dan pintu terbuka sejauh yang kami ketahui. Saya tidak berpikir begitu sulit untuk menemukan kami," katanya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku FaizasyahJuru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah (dok. Kemlu)

Kementerian Luar Negeri membantah tudingan Israel. Menurut juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah, akar permasalahan dari konflik tersebut adalah penjajahan Israel di Palestina.

"Akar permasalahan atau root causes-nya adalah pendudukan Israel di wilayah Palestina (occupied territories)," kata Faizasyah kepada detikcom, Jumat (18/6/2021) kemarin.

Karena itu, menurut Faizasyah, pemerintah Israel yang harus jujur mengakui akar permasalahan yang sebenarnya.


 

 

 

 

 

[]bazm

Sumber : detiknews




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top