Sabtu, 18 Mei 2024

Breaking News

  • Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP   ●   
  • Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024   ●   
  • UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia   ●   
  • Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya   ●   
  • Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka   ●   
Tahun 2021, Ekonomi Indonesia Diproyeksi Hanya Tumbuh 4,7 Persen
Minggu 20 Juni 2021, 11:48 WIB
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta, berazamcom - Laporan The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) dan Oxford Economics menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali pulih berkat proses vaksinasi yang cepat pada tahun 2021.

Laporan bernama Economic Insight terbaru tersebut memproyeksi, ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,7 persen pada tahun 2021. Bahkan pada tahun 2020, mampu tumbuh signifikan mencapai 6 persen.

"Indonesia sangat fokus untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di dalam negeri dan hal itu juga turut mendukung prediksi pertumbuhan PDB pada tingkat 4,7 persen tersebut," kata Asia Lead Economist Oxford Economics, Sian Fenner, dalam siaran pers, Minggu (20/6/2021).

Kendati demikian, gelombang kedua kasus Covid-19 yang melonjak di seluruh Asia Tenggara, membuat laju pemulihan selama semester II tahun 2021 akan tertunda. Namun, pertumbuhan diproyeksi masih berada dalam target.

Fenner menjelaskan, kembalinya perekonomian akan tergantung pada aksi pemerintah menanggulangi Covid-19, seperti diberlakukannya kembali pembatasan kegiatan masyarakat dan kemajuan proses vaksinasi.

"Juga tantangan ekonomi global lainnya yang mempengaruhi perdagangan internasional, seperti krisis microchip global saat ini," sebutnya.

Lebih lanjut, vaksinasi memainkan peranan penting dalam proses pemulihan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Setiap negara Asia Tenggara sedang berada di fase vaksinasi yang berbeda, negara-negara seperti Indonesia dan Filipina sebagai negara kepulauan tentu menghadapi tantangan logistik yang lebih besar.

"Namun terlepas dari tantangan tersebut, laporan memperkirakan bahwa percepatan pemberian vaksinasi di wilayah Asia Tenggara akan dimulai dari bulan Juni," ungkap Fenner.

Tak hanya itu, munculnya jenis virus Covid-19 baru yang lebih ganas dan lambatnya vaksinasi akan mengakibatkan pertumbuhan cenderung fluktuatif.

Kesenjangan output yang cukup besar, tingginya Indeks Harga Konsumen untuk barang non-tradable di Asia, dan kemampuan pemerintah untuk mengelola harga juga bisa mengakibatkan lambatnya tingkat inflasi.

"Selain itu, pemulihan ekonomi global juga akan bergantung pada berlanjutnya penyebaran virus dan masih adanya pembatasan antar negara dan perbatasan. Jika efektivitas vaksin terbukti terbatas, ekonomi global dapat berkontraksi dalam waktu dekat," pungkas Fenner.


 

 

 

 

[]bazm

Sumber : Kompas.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top