Sabtu, 18 Mei 2024

Breaking News

  • Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan   ●   
  • Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara   ●   
  • Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP   ●   
  • Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024   ●   
  • UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia   ●   
Gegara Buruh Mogok Kerja, PT Mentari dan Petani Rugi Total
Sabtu 27 Juli 2019, 07:46 WIB
Willy menunjukkan buah yang membusuk akibat buruh mogok kerjanya
Rengat, berazamcom - Ibarat pepatah, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Ini yang terjadi pada PT Mentari Grup dan Petani di Kecamatan Rakit Kulim, Inhu kedua belah pihak rugi akibat aksi buruh mogok kerja. General Manajer (GM) PT Mentari Group Regional Riau, Willy Sirait sangat menyesalkan aksi mogok kerja yang digelar sekelompok buruh kebun PT Sinar Reksa Kencan (SRK)- STE di Kecamatan Rakit Kulim Jumat (26/7/2019), ironisnya, kuat dugaan aksi ini justru dimotori para staf dan pimpinan kebun. "Dampak aksi mogok kerja itu tidak saja hanya merugikan perusahan tapi turut merugikan koperasi mitra perusahaan," ucap Willy Sirait, Jumat (26/7/2019) sekaligus membantah jika aksi mogok buruh dan staf bukan dikebun SRK-KCE Kecamatan Peranap melainkan di area kebun SRK-STE Kecamatan Rakit Kulim. Dicontohkan, kerugian perusahaan akibat aksi mogok kerja antara lain mengganggu rotasi perawatan kebun dan produksi. "Sekarang ini banyak buah terlambat panen bahkan restan yang belum diangkut," beber mantan Manager kebun PT Mentari group, Regional Riau itu di Pematang Reba. Anehnya, kata Willy, aksi mogok kerja yang diduga didalangi manajeman setingkat staf dengan alasan menuntut legalitas pekerja pasca akuisisi saham dari PT SRK kepada PT Mentari group justru tidak pernah memberitahu rencana mogok kepada manajemen PT Mentari group tapi hanya memberitahu kepada Disnaker Pemkab Inhu di Pematang Reba. Namun demikian, kata Willy, mediasi tentang status dan legalitas para tenaga kerja akan diselesaikan paling lambat selasa pekan depan oleh. "Besok juga ada rapat antara petani dengan perusahaan," sambungnya. Terkait aksi mogok kerja yang diduga didalangi manajemen setingkat staf, tidak ditolerir. Nampaknya pimpinan lebih memilih mau cuci gudang, khususnya setingkat staf paparnya. Ditempat repisah, Wakil Ketua Koperasi Kuantan Tenang Makmur, Dul Harsono alias Bujang ikut mengecam aksi mogok kerja buruh kebun PT SRK-STE. "Kami anggota koperasi selaku mitra kerja perusahaan sebanyak 131 KK merasa dirugikan. Sebab hasil panen menurun dan banyak restan yang belum diangkut dan dikuatirkan membusuk," sesal Bujang, via seluler. Sebelumnya Kadisnaker Pemkab Inhu, Endang Muliyanto membenarkan menerina surat pemberitahuan aksi mogok dari Estate Manager kebun PT SRK Baharudin Gurning dan Askep kebun Agus Suryoko. Surat pemberitahuan aksi mogok tersebut menuntut hak dan kewajiban perusahan pasca akuisisi saham.*ril



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top