Pemimpin Oposisi Rusia Masuk Rumah Sakit Diduga Keracunan
Senin 29 Juli 2019, 09:20 WIB
Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny (43), yang ditangkap untuk
ketiga kalinya mendadak dilarikan ke Rumah Sakit Moskow akhir pekan lalu
karena mengalami alergi akut dan diduga disebabkan karena terpapar zat
kimia mencurigakan.
Jakarta, berazamcom -- Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny (43), yang ditangkap untuk ketiga kalinya oleh aparat kepolisian dilaporkan mendadak dilarikan ke Rumah Sakit Moskow akhir pekan lalu. Dia disebut mengalami alergi akut dan diduga disebabkan karena terpapar zat kimia mencurigakan.
Seperti dilansir Reuters, Senin (29/7), juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, menyatakan rekannya alergi akut hingga menyebabkan wajahnya membengkak dan kulitnya memerah. Menurut dokter yang menangani, Navalny didiagnosa mengalami gata-gatal dan kini dilaporkan sudah membaik.
Seorang dokter yang sempat menangani Navalny di masa lalu, Anastasia Vasilyeva, sempat ditanya apakah ada kemungkinan gejala itu akibat diracun. Namun, dia tidak bisa memastikannya.
"Kami tidak bisa memastikan apakah zat beracun yang tidak diketahui dan terpapar di kulit dan mukus membran terjadi karena disengaja," kata Vasilyeva.
Vasilyeva menyarankan dokter mengambil contoh sekresi dari tubuh dan rambut Navalny untuk diuji di laboratorium. Sedangkan menurut kuasa hukum Navalny, Olga Mikhailova, sampai saat ini dokter yang menangani tidak bisa menjelaskan apa yang dialami oleh kliennya. Sebab menurut dia Navalny tidak pernah mengalami alergi apapun.
Navalny mengalami cedera di mata sebelah kanannya akibat disiram air keras oleh orang tidak dikenal dua tahun lalu. Dokter berhasil memulihkan penglihatan dan bola matanya.
Dia dibui pada Rabu pekan lalu selama 30 hari karena mengajak aksi unjuk rasa dan dianggap mengganggu ketertiban umum. Dia melakukan itu sebagai bentuk protes karena sejumlah tokoh politik dari kalangan oposisi yang akan mengikuti pemilihan umum daerah dicoret sepihak oleh komisi pemilihan umum setempat.
Para pejabat penyelenggara pemilu mengatakan bahwa mereka melarang para kandidat itu karena mereka gagal mengumpulkan tanda tangan pendukung yang cukup sebagai salah satu persyaratan.
Aksi unjuk rasa tetap terjadi pada Sabtu pekan lalu, tetapi dibubarkan paksa oleh polisi. Aparat juga menangkap sekitar seribu demonstran.
Seperti dilansir Reuters, Senin (29/7), juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, menyatakan rekannya alergi akut hingga menyebabkan wajahnya membengkak dan kulitnya memerah. Menurut dokter yang menangani, Navalny didiagnosa mengalami gata-gatal dan kini dilaporkan sudah membaik.
Seorang dokter yang sempat menangani Navalny di masa lalu, Anastasia Vasilyeva, sempat ditanya apakah ada kemungkinan gejala itu akibat diracun. Namun, dia tidak bisa memastikannya.
"Kami tidak bisa memastikan apakah zat beracun yang tidak diketahui dan terpapar di kulit dan mukus membran terjadi karena disengaja," kata Vasilyeva.
Vasilyeva menyarankan dokter mengambil contoh sekresi dari tubuh dan rambut Navalny untuk diuji di laboratorium. Sedangkan menurut kuasa hukum Navalny, Olga Mikhailova, sampai saat ini dokter yang menangani tidak bisa menjelaskan apa yang dialami oleh kliennya. Sebab menurut dia Navalny tidak pernah mengalami alergi apapun.
Navalny mengalami cedera di mata sebelah kanannya akibat disiram air keras oleh orang tidak dikenal dua tahun lalu. Dokter berhasil memulihkan penglihatan dan bola matanya.
Dia dibui pada Rabu pekan lalu selama 30 hari karena mengajak aksi unjuk rasa dan dianggap mengganggu ketertiban umum. Dia melakukan itu sebagai bentuk protes karena sejumlah tokoh politik dari kalangan oposisi yang akan mengikuti pemilihan umum daerah dicoret sepihak oleh komisi pemilihan umum setempat.
Para pejabat penyelenggara pemilu mengatakan bahwa mereka melarang para kandidat itu karena mereka gagal mengumpulkan tanda tangan pendukung yang cukup sebagai salah satu persyaratan.
Aksi unjuk rasa tetap terjadi pada Sabtu pekan lalu, tetapi dibubarkan paksa oleh polisi. Aparat juga menangkap sekitar seribu demonstran.
Pada Minggu kemarin, polisi menangkap sepuluh orang, termasuk wartawan, yang berkumpul di RS Moskow tempat Navalny dirawat.*
[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024