Bom Meledak di Kantor Capres Afghanistan, 20 Orang Tewas
Senin 29 Juli 2019, 13:12 WIB
Ilustrasi aparat keamanan Afghanistan berjaga di lokasi serangan bom.
Jakarta, berazamcom -- Rakyat Afghanistan bakal menghadapi pemilihan presiden untuk menentukan nasib bangsa mereka di masa mendatang. Namun, pesta demokrasi itu diwarnai oleh kekerasan dan serangan teror bom.
Seperti dilansir AFP, Senin (29/7), dilaporkan sebanyak 20 orang meninggal dan 50 lainnya luka-luka dalam serangan terhadap kantor tim sukses kandidat presiden Amrullah Saleh di Ibu Kota Kabul. Saleh adalah rekan dekat Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.
Ledakan terjadi pada Minggu (28/7) pukul 16.40 waktu setempat. Sebuah bom meledak di kantor organisasi Pemuda Hijau, sebuah lembaga yang dipimpin Saleh. Saleh dilaporkan berada di sana saat serangan terjadi, tetapi selamat.
Setelah ledakan bom, seseorang dengan membawa senjata menembaki seisi kantor dan bersembunyi di sana. Aksi baku tembak dengan aparat terjadi selama tiga jam, kemudian pelaku berhasil ditembak mati.
"Aparat sudah menutup kawasan itu dan mereka mencoba melumpuhkan penyerang secepat mungkin," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi.
Ghani bakal bersaing dengan 17 kandidat presiden lainnya. Dia membidik masa jabatan kedua sebagai petahana.
Ghani menggaungkan slogan soal perdamaian Afghanistan jika dia terpilih kembali. Namun, hingga saat ini dia belum bisa membuat kesepakatan apapun dengan kelompok Taliban yang tumbang dari kekuasaan pada 2011 silam.
Pesaing utama Ghani adalah Abdullah Abdullah. Dia saat ini menjabat sebagai kepala staf kepresidenan.
Taliban sampai saat ini tidak mengakui pemerintah Afghanistan di bawah kepemimpinan Ghani. Mereka menolak duduk di meja perundingan dengan pemerintah Afghanistan jika pasukan asing belum ditarik dari negara itu.
"Kami hanya melihat para pejabat Kabul dari sisi politik, dan bukan sebagai sebuah pemerintahan," kata juru bicara Taliban, Suhail Shaheen.
Taliban menolak ajakan berunding pemerintah Afghanistan, dan menyatakan mereka baru mau melakukan hal itu setelah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) benar-benar menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan.
Seperti dilansir AFP, Senin (29/7), dilaporkan sebanyak 20 orang meninggal dan 50 lainnya luka-luka dalam serangan terhadap kantor tim sukses kandidat presiden Amrullah Saleh di Ibu Kota Kabul. Saleh adalah rekan dekat Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.
Ledakan terjadi pada Minggu (28/7) pukul 16.40 waktu setempat. Sebuah bom meledak di kantor organisasi Pemuda Hijau, sebuah lembaga yang dipimpin Saleh. Saleh dilaporkan berada di sana saat serangan terjadi, tetapi selamat.
Setelah ledakan bom, seseorang dengan membawa senjata menembaki seisi kantor dan bersembunyi di sana. Aksi baku tembak dengan aparat terjadi selama tiga jam, kemudian pelaku berhasil ditembak mati.
"Aparat sudah menutup kawasan itu dan mereka mencoba melumpuhkan penyerang secepat mungkin," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi.
Ghani bakal bersaing dengan 17 kandidat presiden lainnya. Dia membidik masa jabatan kedua sebagai petahana.
Ghani menggaungkan slogan soal perdamaian Afghanistan jika dia terpilih kembali. Namun, hingga saat ini dia belum bisa membuat kesepakatan apapun dengan kelompok Taliban yang tumbang dari kekuasaan pada 2011 silam.
Pesaing utama Ghani adalah Abdullah Abdullah. Dia saat ini menjabat sebagai kepala staf kepresidenan.
Taliban sampai saat ini tidak mengakui pemerintah Afghanistan di bawah kepemimpinan Ghani. Mereka menolak duduk di meja perundingan dengan pemerintah Afghanistan jika pasukan asing belum ditarik dari negara itu.
"Kami hanya melihat para pejabat Kabul dari sisi politik, dan bukan sebagai sebuah pemerintahan," kata juru bicara Taliban, Suhail Shaheen.
Taliban menolak ajakan berunding pemerintah Afghanistan, dan menyatakan mereka baru mau melakukan hal itu setelah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) benar-benar menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan.
"Perundingan Intra-Afghan baru bisa terlaksana jika sudah ada pengumuman penarikan seluruh pasukan asing," kata Shaheen.*
[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024