Sabtu, 18 Mei 2024

Breaking News

  • Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan   ●   
  • Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara   ●   
  • Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP   ●   
  • Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024   ●   
  • UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia   ●   
Bom Meledak di Kantor Capres Afghanistan, 20 Orang Tewas
Senin 29 Juli 2019, 13:12 WIB
Ilustrasi aparat keamanan Afghanistan berjaga di lokasi serangan bom.
Jakarta, berazamcom -- Rakyat Afghanistan bakal menghadapi pemilihan presiden untuk menentukan nasib bangsa mereka di masa mendatang. Namun, pesta demokrasi itu diwarnai oleh kekerasan dan serangan teror bom.

Seperti dilansir AFP, Senin (29/7), dilaporkan sebanyak 20 orang meninggal dan 50 lainnya luka-luka dalam serangan terhadap kantor tim sukses kandidat presiden Amrullah Saleh di Ibu Kota Kabul. Saleh adalah rekan dekat Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.

Ledakan terjadi pada Minggu (28/7) pukul 16.40 waktu setempat. Sebuah bom meledak di kantor organisasi Pemuda Hijau, sebuah lembaga yang dipimpin Saleh. Saleh dilaporkan berada di sana saat serangan terjadi, tetapi selamat.

Setelah ledakan bom, seseorang dengan membawa senjata menembaki seisi kantor dan bersembunyi di sana. Aksi baku tembak dengan aparat terjadi selama tiga jam, kemudian pelaku berhasil ditembak mati.

"Aparat sudah menutup kawasan itu dan mereka mencoba melumpuhkan penyerang secepat mungkin," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi.

Ghani bakal bersaing dengan 17 kandidat presiden lainnya. Dia membidik masa jabatan kedua sebagai petahana.

Ghani menggaungkan slogan soal perdamaian Afghanistan jika dia terpilih kembali. Namun, hingga saat ini dia belum bisa membuat kesepakatan apapun dengan kelompok Taliban yang tumbang dari kekuasaan pada 2011 silam.

Pesaing utama Ghani adalah Abdullah Abdullah. Dia saat ini menjabat sebagai kepala staf kepresidenan.

Taliban sampai saat ini tidak mengakui pemerintah Afghanistan di bawah kepemimpinan Ghani. Mereka menolak duduk di meja perundingan dengan pemerintah Afghanistan jika pasukan asing belum ditarik dari negara itu.

"Kami hanya melihat para pejabat Kabul dari sisi politik, dan bukan sebagai sebuah pemerintahan," kata juru bicara Taliban, Suhail Shaheen.

Taliban menolak ajakan berunding pemerintah Afghanistan, dan menyatakan mereka baru mau melakukan hal itu setelah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) benar-benar menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan.

"Perundingan Intra-Afghan baru bisa terlaksana jika sudah ada pengumuman penarikan seluruh pasukan asing," kata Shaheen.*

[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top