Rabu, 13 Agustus 2025

Breaking News

  • Sepak Terjang Rektor UIR, Pemimpin Muda Visioner Lanjutkan Visi UIR Unggul Berkelas Dunia   ●   
  • BAZNAS RI Empat Tahun Pertahankan Top Brand   ●   
  • Disdukcapil Pekanbaru Ingatkan Warga Waspadai Oknum Tawarkan Aktivasi IKD   ●   
  • Bupati Pelalawan, H. Zukri Misran Menghadiri Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-79   ●   
  • Bupati Zukri Pimpin Pembahasan Program Prioritas RPJMD 2025–2029, Tegaskan Sinergi, Target dan Basis Data   ●   
Bank Dunia Setop Dukungan Keuangan untuk Afghanistan
Rabu 25 Agustus 2021, 11:16 WIB
Bank Dunia menghentikan dukungan keuangan ke Afghanistan usai negara itu dikuasai Taliban. Bank Dunia punya komitmen pendanaan US$5,3 miliar untuk Afghanistan. Ilustras

Jakarta, berazamcom - Bank Dunia mengumumkan akan menghentikan dukungan keuangan ke Afghanistan. Pengumuman yang disampaikan Selasa (25/8) kemarin itu terjadi di tengah kekhawatiran tentang nasib perempuan Afghanistan usai negara itu dikuasai Taliban.

Kabar dari Bank Dunia itu tak ayal langsung memberikan pukulan lain bagi ekonomi Afghanistan. Maklum, ekonomi negara itu memang sangat bergantung pada bantuan asing.

Di tengah ketergantungan itu, masyarakat di sana juga sedang dihantui momok kenaikan harga pangan.

"Kami sangat prihatin dengan situasi di Afghanistan dan dampaknya terhadap prospek pembangunan negara, terutama bagi perempuan," kata juru bicara Bank Dunia Marcela Sanchez-Bender seperti dikutip dari CNN Business, Rabu (25/8).

Sebagai informasi, Bank Dunia telah memberikan komitmen lebih dari US$5,3 miliar untuk proyek-proyek pembangunan di Afghanistan. Jumlah komitmen itu terpampang dalam situs web mereka.

Selain itu, Bank Dunia melalui Dana Perwalian Rekonstruksi Afghanistan juga telah mengumpulkan lebih dari US$$12,9 miliar untuk negara tersebut.

"Kami telah menghentikan pencairan dana dalam operasi kami di Afghanistan dan kami memantau dan menilai situasi dengan cermat sesuai dengan kebijakan dan prosedur internal kami," kata Sanchez-Bender.

Bank Dunia mengatakan akan terus berkonsultasi dengan komunitas internasional dan mitra pembangunan terkait masalah di Afghanistan.

"Bersama dengan mitra kami, kami mencari cara agar kami dapat tetap terlibat untuk mempertahankan hasil pembangunan yang diperoleh dengan susah payah dan terus mendukung rakyat Afghanistan," kata Sanchez-Bender.

Orang-orang Afghanistan berpotensi menghadapi masalah ekonomi usai pemerintahan mereka jatuh ke tangan Taliban. Warga di sana berpotensi menghadapi ancaman inflasi setelah mata uang negara itu jatuh ke rekor terendah menyusul terjadinya masalah itu.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, mantan kepala bank sentral Afghanistan Ajmal Ahmady berharap masyarakat internasional bisa membantu warga Afghanistan menghadapi masalah itu.

"Bantuan kemanusiaan tidak hanya perlu tetap ada, tetapi perlu ditingkatkan selama beberapa hari dan bulan ke depan," katanya. "Jangan menunggu sampai krisis lain melanda," katanya.


 

 

 

[]bazm

Sumber : CNN Indonesia




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top