Jakarta, berazamcom - Pelaksana Tugas Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Rudi Satwiko menuturkan melakukan simplifikasi persetujuan dalam rangka optimalisasi aset Barang Milik Negara (BMN) dan digitalisasi pembangunan sistem interkoneksi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM.
Digitalisasi didorong untuk mengoptimalkan aset sektor hulu minyak dan gas di Indonesia. "Tujuan akhirnya adalah efisiensi proses bisnis agar SKK Migas dan KKKS dapat lebih fokus mencapai target produksi minyak 1 BOPD dan produksi gas 12 BSCFD pada 2030 nanti," ujarnya lewat keterangan resmi, dilansir Antara, Senin (15/11).
Lebih lanjut Rudi mengungkapkan bahwa hulu migas sebagai kegiatan usaha strategis memberikan kontribusi dan nilai tambah bagi negara. Antara lain, melalui peningkatan kapasitas dan ketahanan energi nasional.
Konsekuensinya, pengelolaan aset yang digunakan dalam kegiatan tersebut merupakan kegiatan strategis. "Keberhasilan menghasilkan minyak dan gas bergantung dari pengelolaan aset, penerapan logistik, serta kepabeanan yang efektif dan efisien," imbuh dia.
Sementara, Kepala Divisi Pengelolaan Aset SKK Migas Achmad Riad menuturkan simplifikasi dan digitalisasi dipilih, mengingat industri hulu migas dituntut untuk melakukan transformasi.
Apalagi, sambung dia, industri hulu migas kini menjadi salah satu enabler dalam rangka mencapai target produksi minyak dan gas.
Saat ini, pemerintah sedang mengkaji pemberian insentif untuk meningkatkan investasi di sektor hulu migas.
Sebelumnya, SKK Migas menyelenggarakan forum pengelolaan aset pada 11-12 November 2021 lalu. Kegiatan ini dihadiri 200 peserta dari SKK Migas, KKKS, Kementerian ESDM, dan Kementerian Keuangan.
[]bazm
Sumber : CNN Indonesia