Pekanbaru, berazamcom-Issue Gubernur Riau Syamsuar dan Wagubri Edy Natar Nasution "pecah piring" dan tidak harmonis lagi menyeruak. Bahkan issue ini sudah menjadi topik pembahasan dari kedai kopi ke kedai kopi atau cafe ke cafe khususnya di kota Bertuah. Rupanya informasi politik ini sampai ke telinga Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution.

Namun issu tersebut ditepis Wagubri. Dia mengatakan itu tidak benar dan sebelumnya sudah diluruskan. Ia menduga nformasi ini sengaja dihembuskan pihak tertentu untuk memecah belah hubungan dirinya dengan Gubri Syamsuar dengan motif tertentu.

"Saya tegaskan bahwa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau hingga kini dan sampai akhir masa kepemimpinan kami nantipun, saya pastikan akan tetap solid," kata Wagubri Edy Natar Nasution, Jumat (18/3) lalu sebagaimana dilansir dari Riau Potenza.com.

Justru katanya, dengan adanya informasi ini Wagubri mencurigai ada pihak pihak yang tidak menginginkan kepemimpinan Syamsuar-Edy Natar berjalan baik yang ujungnya tentu patut di duga ingin merusak dan tidak ikhlas menyaksikan Riau ini menjadi maju dibawah kepemimpinan Gubernur Syamsuar.

"Perlu saya jelaskan bahwa sebagian besar kehidupan saya, dididik dan dibesarkan dari lingkungan militer yang tidak akan pernah lepas dari semboyan hidup, "disiplin adalah nafasku, kesetiaan adalah kebanggaanku, dan kehormatan adalah segala galanya," jelas Wagubri lagi.

Lebih jauh mantan Danrem 031 Wira Bima ini, jika informasi atau issu tidak benar ini termasuk fitnah. Karena tidak sesuai dengan realitas sesungguhnya.

"Jangan jangan saya menduga malah pihak yang menulis berita atau informasi  ini memiliki niat yang tidak baik. Kalau memang niat itu yang ada didalam hati, maka saya sarankan, bertobatlah. karena dengan membuat berita ini hanya akan menjadikan "fitnah jariyah" bagi yang bersangkutan dimana dosanya akan terus mengalir meski orangnya sudah tidak ada di dunia ini," ujarnya.

Kalaulah ada perselisihan baik dalam cara pandang, konsep berfikir maupun terkait hal lainnya antara seorang Gubernur dengan Wakilnya dalam membawa masyarakat Riau yang jumlahnya lebih dari 6.5 juta jiwa ini, tentulah itu hal yang lumrah dan wajar saja dalam dimensi demokrasi.
Namun dibawah kepemimpinan Gubernur Syamsuar semua itu hanyalah sebuah dinamika kecil yang selalu bisa beliau selesaikan dengan sangat baik, dan itu bagian dari demokrasi dalam kepemimpinan.

Jangankan hubungan antara seorang gubernur dan wakilnya dalam memimpin sebuah provinsi, antara dua orang kakak beradik saja yang dilahirkan dari satu rahim ibu, kadangkala akan terjadi selisih dalam cara pandang. Selama hubungan kakak dan adik itu selalu bisa akur kembali, rasanya itu sesuatu yang lumrah dan biasa saja.

"Oleh karena itu saya tegaskan kembali kalau ada pihak yang hari ini mencoba menghembuskan kabar terkait adanya hubungan yang tidak baik antara Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, dapat saya pastikan orang inilah sesungguhnya yang tidak menginginkan Riau ini baik dan solid dibawah kepemimpinan Syamsuar," tegasnya.

"Semoga Allah selalu melindungi dan meridoi setiap langkah kami dalam membawa Riau ini untuk menjadikan Riau yang lebih baik lagi kedepannya," tutup Wagubri.**

[]bazm