Kuansing, berazamcom - Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing ) Riau sudah resmi memiliki pejabat pasca dilantik oleh Plt. Bupati Kuansing Suhardiman Amby beberapa bulan yang lalu, sehingga dengan keberadaan kemampuan keuangan Pemda Kuansing dibutuhkan kreativitas seorang pimpinan Daerah menjemput alokasi dana yang bersumber dari APBN dan APBD Provinsi.
Dengan tingginya kebutuhan anggaran yang dibutuhkan oleh BPBD paling bungsu di Riau tersebut Plt. Bupati Kuansing Suhardiman Amby menyambangi Kantor Komisi VIII DPR RI untuk mendapatkan anggran perlatan penunjang kegiatan BPBD Kuansing.
Menurut Suhardiman Amby beliau sudah mengajukan beberapa perlengkapan untuk penanggulangan bencana seperti mobil treatment, mobil dapur umum, perahu karet lengkap, tenda pengungsian, tenda posko, tenda keluarga, helped, mobil pick up, mobil truck serbaguna, dan mobil ambulans.
Selain itu juga ada perlengkapan untuk penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan berupa, mobil komando pemadam kebakaran, doble garden, mobil rescue doble cabin, motor tangki air, motor trail, mesin pompa pemadam Kebakaran, karhutla mini striker, selang 1.5 inch x 30 meter, nozzle 1.5 inch, dan pakaian anti panas lengkap.
" Kita sudah ajukan permohonan kebutuhan - kebutuhan peralatan penunjang kinerja BPBD Kuansing, semoga ketua komisi VIII DPR RI bisa memperjuangkan kebutuhan rakyat Kuansing ini", harap Suhardiman Amby.
Sementara Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengapresiasi dan berjanji akan memperjuangkan aspirasi Plt. Bupati Kuansing.
"Kita apresiasi kinerja Plt. Bupati Kuansing Suhardiman Amby yang aktif memperjuangkan kepentingan rakyatnya, pemimpin seperti ini yang kita harapkan.
Nanti saya sampaikan kepada Kementerian Sosial sebab komisi VIII menaungi bdan bermitra dengan lembaga tersebut", janjinya.
Diketahui selain Plt. Bupati Kuansing Suhardiman Amby saat Kunjungan kerjanya ke Komisi VIII DPR RI di dampingi oleh Plt Kaban BPBD Kuansing, Kabag kesra yang diwakili oleh analisis kebijakan, penasehat ahli T. Zulmizan F.Assegaf ,SE, M Si, dan Dr. Viiana Hanifa , Msi.
[]bazm-8