Sambut Hari Kemerdekaan, Bersama Orang Tua Siswa, SD ini Bangun Pondok Baca
Minggu 18 Agustus 2019, 07:06 WIB
ist
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, berazamcom - Hari kemerdekaan bisa dirayakan dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan menggerakan lebih jauh budaya baca yang sudah ada di sekolah, seperti dilakukan oleh SDN 008 Muara Kaman. Bergotong royong bersama dengan lebih 100 orang tua siswa, para pendidik di sekolah tersebut membangun dua pondok baca, taman dan pagar sekolah.
“Bertepatan dengan hari kemerdekaan, sekolah kami menjadi tempat rapat kelompok kerja kepala sekolah. Untuk menyambut mereka dan hari kemerdekaan 17 Agustus ini, pada awal Agustus kemarin, kami mendirikan dua pondok baca bersama dengan orang tua siswa,” ujar Murniati, Kepala Sekolah, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Uniknya pondok baca, taman dan pagar yang dibangun dibuat dari bahan yang murah yaitu dari ban mobil bekas. Bahan tersebut terutama untuk kursi dan mejanya, sedangkan atapnya dibuat dari daun palma.
Semua bahan untuk pembangunan pondok baca, taman dan pagar berasal dari orang tua siswa. Ban diambil dari dua bengkel yang ada di dekat sekolah milik orang tua siswa. Ban-ban itu gratis disumbangkan begitu saja oleh orang tua siswa. Orang tua siswa yang lain menyumbang kayu, cat, semen dan lain-lain. Ada juga yang menyumbang uang secara sukarela. “Semua pengeluaran dan pemasukan akan kami laporkan secara terbuka kepada orang tua Siswa setelah kegiatan Agustusan hari ini,” ujar Murniati.
Lalu bagaimana cara agar orang tua siswa mau tergerak membantu sekolah. Murniati membagikan kiatnya. “Saya sering berkomunikasi secara terbuka dengan komite tentang berbagai kebutuhan sekolah dan keterbatasan dana yang kami miliki. Setelah Pelatihan Program PINTAR Tanoto Foundation, sebagai bagian rencana tindak lanjut setelah pelatihan, saya juga berkonsultasi dengan komite untuk mendirikan pondok baca, taman dan pagar sekolah,” ujar Murniati.
Komite sangat sigap menanggapi usulan sekolah. Setelah diberitahu tentang keinginan membangun pondok baca, komite segera mengundang seluruh wali murid untuk rapat. Akhirnya wali murid dari kelas satu sampai kelas enam sepakat untuk bergotong royong membangun bersama.
Saat ini, para wali murid juga berkumpul menyambut hari 17 Agustusan dengan berbagai lomba, salah satunya lomba lari terompah dan tarik tambang. “Ini kami lakukan agar hubungan kami dengan mereka semakin akrab. Hubungan yang akrab dengan mereka akan memudahkan membangkitkan peran serta masyarakat,” ujar Murniati.
30 Kepala sekolah yang ikut rapat K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) juga dipersilahkan untuk melihat dan bertanya tentang pondok baca, taman dan pagar yang dibangun. “Mereka banyak yang antusias bertanya tentang sumber dana membangun pondok baca ini. Karena murah, saya yakin mereka akan juga membangun pondok-pondok baca di sekolah masing-masing,”ujar Murniati bersemangat menyebarkan praktik baiknya.
Keperdulian komite dan orang tua siswa memang lumayan besar di sekolah ini. Ketua Komite, bapak Teguh Wahyudi, bahkan secara sukarela menyumbangkan 50 benih kelapa sawit dan pupuknya untuk sekolah. Tanaman tersebut ditanam di tanah sekolah seluas 75 x 100 meter. “Hasilnya nanti untuk memenuhi berbagai kebutuhan sekolah yang tidak bisa hanya mengandalkan dana BOS, misalnya untuk tambahan gaji guru honorer,” ujar Murniati.
Bangkitnya peran serta masyarakat juga tak lepas dari peran pengawas sekolah Pak Ponidi dan kepala UPT desa tersebut, Pak Alpian. Selama rapat dengan orang tua wali murid, pak Ponidi memberikan kesadaran terhadap orang tua siswa tentang pentingnya membaca bagi siswa sehingga masyarakat mau bergerak. Kepala UPT sering datang ke sekolah memberikan masukan-masukan. “Jadi kami didukung oleh banyak pihak. Tanpa keterlibatan banyak pihak, sekolah tidak akan bisa banyak mengalami kemajuan seperti sekarang,” ujar Murniati menutup. (rilis)
“Bertepatan dengan hari kemerdekaan, sekolah kami menjadi tempat rapat kelompok kerja kepala sekolah. Untuk menyambut mereka dan hari kemerdekaan 17 Agustus ini, pada awal Agustus kemarin, kami mendirikan dua pondok baca bersama dengan orang tua siswa,” ujar Murniati, Kepala Sekolah, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Uniknya pondok baca, taman dan pagar yang dibangun dibuat dari bahan yang murah yaitu dari ban mobil bekas. Bahan tersebut terutama untuk kursi dan mejanya, sedangkan atapnya dibuat dari daun palma.
Semua bahan untuk pembangunan pondok baca, taman dan pagar berasal dari orang tua siswa. Ban diambil dari dua bengkel yang ada di dekat sekolah milik orang tua siswa. Ban-ban itu gratis disumbangkan begitu saja oleh orang tua siswa. Orang tua siswa yang lain menyumbang kayu, cat, semen dan lain-lain. Ada juga yang menyumbang uang secara sukarela. “Semua pengeluaran dan pemasukan akan kami laporkan secara terbuka kepada orang tua Siswa setelah kegiatan Agustusan hari ini,” ujar Murniati.
Lalu bagaimana cara agar orang tua siswa mau tergerak membantu sekolah. Murniati membagikan kiatnya. “Saya sering berkomunikasi secara terbuka dengan komite tentang berbagai kebutuhan sekolah dan keterbatasan dana yang kami miliki. Setelah Pelatihan Program PINTAR Tanoto Foundation, sebagai bagian rencana tindak lanjut setelah pelatihan, saya juga berkonsultasi dengan komite untuk mendirikan pondok baca, taman dan pagar sekolah,” ujar Murniati.
Komite sangat sigap menanggapi usulan sekolah. Setelah diberitahu tentang keinginan membangun pondok baca, komite segera mengundang seluruh wali murid untuk rapat. Akhirnya wali murid dari kelas satu sampai kelas enam sepakat untuk bergotong royong membangun bersama.
Saat ini, para wali murid juga berkumpul menyambut hari 17 Agustusan dengan berbagai lomba, salah satunya lomba lari terompah dan tarik tambang. “Ini kami lakukan agar hubungan kami dengan mereka semakin akrab. Hubungan yang akrab dengan mereka akan memudahkan membangkitkan peran serta masyarakat,” ujar Murniati.
30 Kepala sekolah yang ikut rapat K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) juga dipersilahkan untuk melihat dan bertanya tentang pondok baca, taman dan pagar yang dibangun. “Mereka banyak yang antusias bertanya tentang sumber dana membangun pondok baca ini. Karena murah, saya yakin mereka akan juga membangun pondok-pondok baca di sekolah masing-masing,”ujar Murniati bersemangat menyebarkan praktik baiknya.
Keperdulian komite dan orang tua siswa memang lumayan besar di sekolah ini. Ketua Komite, bapak Teguh Wahyudi, bahkan secara sukarela menyumbangkan 50 benih kelapa sawit dan pupuknya untuk sekolah. Tanaman tersebut ditanam di tanah sekolah seluas 75 x 100 meter. “Hasilnya nanti untuk memenuhi berbagai kebutuhan sekolah yang tidak bisa hanya mengandalkan dana BOS, misalnya untuk tambahan gaji guru honorer,” ujar Murniati.
Bangkitnya peran serta masyarakat juga tak lepas dari peran pengawas sekolah Pak Ponidi dan kepala UPT desa tersebut, Pak Alpian. Selama rapat dengan orang tua wali murid, pak Ponidi memberikan kesadaran terhadap orang tua siswa tentang pentingnya membaca bagi siswa sehingga masyarakat mau bergerak. Kepala UPT sering datang ke sekolah memberikan masukan-masukan. “Jadi kami didukung oleh banyak pihak. Tanpa keterlibatan banyak pihak, sekolah tidak akan bisa banyak mengalami kemajuan seperti sekarang,” ujar Murniati menutup. (rilis)
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024