Kamis, 25 April 2024

Breaking News

  • Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI   ●   
  • Andi Rahman Desak Pemerintah Segera Tuntaskan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru -Padang   ●   
  • Brigjend TNI Edy Natar Nasution Mendaftar sebagai Balon Gubri di Kantor PDIP Riau   ●   
  • MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Qur’an Putri   ●   
  • Serius Maju dalam Pilgubri 2024: Edy Natar Nasution Sudah Ketemu Sekjen DPP NasDem & Ketua DPW Nasdem Riau   ●   
Terima Kunjungan Deputi BRGM, Bupati Alfedri : Kita Membahas Kegiatan KHG
Rabu 29 Juni 2022, 21:04 WIB
Bupati Siak Alfedri menerima kunjungan BRGM di kediamanannya

Siak, berazamcom - Bupati Siak Alfedri menerima kunjungan kerja Deputi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Bidang Edukasi dan Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan, Mirna Safitri, Rabu (29/06/2022). Deputi BRGM dan rombongan diterima dikediaman Bupati Siak Komplek Perumahan Abdi Praja.

Kunjungan Deputi BRGM RI tersebut menindaklanjuti Surat Nomor S.105/PM/6/2022 Tanggal 10 Juni 2022, perihal Permohonan Fasilitasi Kegiatan Sosialisasi Model Restorasi Ekosistem Gambut Sistematis dan Terpadu di KHG Sungai Siak-Sungai Kampar yang telah disampaikan sebelumnya.

"Hari ini kita menerima kunjungan Deputi Bidang Edukasi dan Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan BRGM, terkait rencana aksi pemangku kepentingan wilayah kerja Kesatuan Hidrologis Gambut Sungai Siak-Sungai Kampar," kata Alfedri.

"Karena kita merupakan kesatuan hidrologi gambut, tentu ini perlu di tata kelola dengan baik agar gambut terjaga yang berada di Kabupaten Siak dan Pelalawan," sebutnya usai menerima kunjungan di kediaman.

Selain itu, Alfedri juga menyampaikan, pihaknya akan menyusun Rencana Pengendalian Pengelolaan Ekologi Gambut (RPPEG) yang nantinya akan dibuat setelah kajian ini, yang telah disusun di Sekretariat Siak Kabupaten Hijau akan dihasilkan Perbup dalam jangka waktu 30 tahun.

"Sehingga nantinya akan ada kelembagaan-kelembagaan yang dibina untuk penyelamatan dan pelestarian gambut dimasa yang akan datang. Selanjutnya, juga akan ada program pembinaan UMKM di kawasan gambut yang ada di 67 desa di Siak," ujarnya.

Lebih lanjut Alfedri menjelaskan, RPPEG sebenarnya merupakan turunan dari Rencana Pengendalian Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) yang juga sudah ada kajiannya oleh Kementerian LHK.

"Produknya Perda. Sebelum kita siapkan Perda, ada kajian lebih dulu, dan ini bagian dari rencana RPPLH itu juga, 30 tahun sudah ada. Targetnya mungkin dari sisi lahan, air dan udara, itu harus kita adakan perbaikan-perbaikan kualitasnya," ungkapnya.

"Sehingga dalam kurun waktu 30 tahun akan datang jadi perdanya berlaku dari 2022 sampai 2052, tentu ini dikembangkan dengan Sekretariat Siak Kabupaten Hijau yang kantornya berada di Bappeda dengan menggabungkan Sedagho Siak, rekan-rekan CSO dan juga filfat sektor," urainya.

Selain RPPLH dan RPPEG, Pemkab Siak juga sedang menyusun rencana aksi Siak Kabupaten Hijau dan rencana aksi sawit berkelanjutan. Dengan tujuan agar Siak Hijau ini betul-betul konkret dan dikembangkan sesuai dengan visi misi Kabupaten Siak Hijau.

"Siak juga akan menjadi tuan rumah Jambore Masyarakat Gambut yang sudah diprogramkan oleh BRG pada tahun 2020. Namun ditunda karena pandemi, dan tahun 2022 ini Siak akan tetap menjadi tuan rumah Jambore Masyarakat Gambut dengan melibatkan pemuda yang dinamakan youth camp. Jika sebelumnya ada 7 provinsi gambut termasuk mangrove ada 13, jadi akan ikut rencananya bulan Desember paling lambat Januari atau Februari 2023," harapnya.

Deputi BRGM Bidang Edukasi dan Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan Mirna Safitri mengatakan, pertemuan ini ada beberapa agenda diantaranya menyelenggarakan sosialisasi untuk model kesatuan hidrologis gambut secara sistematis dan terpadu.

"Itu merupakan pertemuan multipihak yang mengumpulkan perwakilan pemerintah daerah, kemudian sektor swasta dan juga LSM untuk sama-sama mendiskusikan bagaimana pengelolaan KHG yang ada di Siak ini dapat dilakukan secara sinergis oleh semua stakeholder. Model kelembagaan yang dipandang tepat untuk bisa mengawal upaya pemulihan ekosistem gambut pada KHG tersebut," katanya.

Lanjut Mirna, restorasi gambut sudah dilakukan sejak 2016 efektif 2017, yang dilakukan tidak hanya oleh BRGM tetapi juga berbagai macam pihak di Siak dengan hasil yang baik, dan bisa melihat hasilnya dan di tahun ke tahun selalu ada perbaikan.

"Tetapi tentu saja itu tidak cukup hanya dilakukan oleh BRGM saja, namun perlu dukungan semua pihak dan tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Karena itu penting untuk memastikan agenda restorasi gambut ini menjadi agenda bersama yang terintegrasi dalam program kegiatan semua stakeholder terutama stakeholder kunci yang ada di KHG ini," pungkanya.*Inf




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top