Jumat, 26 April 2024

Breaking News

  • CERI Pertanyakan Hakim Tipikor KPK yang Tidak Menghadirkan Nicke & Soetjipto dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG   ●   
  • Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol   ●   
  • RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa   ●   
  • Kabar Duka, Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Indra Mukhlis Adnan Meninggal Dunia   ●   
  • Kolaborasi yang Apik STY dengan Pemain, Hantarkan Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23 2024   ●   
Semua Mahal, Bank Dunia Ramal Inflasi RI Tembus 3,6 Persen Tahun Ini
Kamis 07 Juli 2022, 12:23 WIB
Ilustrasi

Jakarta, berazamcom - Bank Dunia (World Bank) memproyeksi inflasi RI tembus 3,6 persen pada tahun ini. Hal itu dipicu lonjakan harga pangan dan energi yang terjadi setahun belakangan ini.

Proyeksi ini tertuang dalam laporan Bank Dunia bertajuk Indonesia Economic Prospects (IEP).

Seperti dilasnir dari cnn indonesia, Bank Dunia bahkan memperkirakan inflasi di Indonesia tetap tinggi sampai 2025 mendatang. Namun, lembaga internasional itu tak menyebut angka pasti inflasi RI dalam tiga tahun ke depan.

"Inflasi diproyeksikan meningkat menjadi 3,6 persen pada 2022 dan tetap tinggi hingga 2025," ungkap Bank Dunia dalam laporan tersebut, dikutip Rabu (6/7).

Lonjakan harga energi, kata Bank Dunia, membuat pemerintah menaikkan tarif listrik mulai Juli 2022. Tarif listrik resmi naik untuk golongan rumah tangga R2 dengan daya 3.500 VA sampai 5.500 VA, R3 dengan daya lebih dari 6.600 VA, dan kantor pemerintahan.

Jika inflasi benar naik dan tembus 3,6 persen tahun ini, Bank Dunia khawatir Bank Indonesia (BI) akan mengerek suku bunga acuan.

"Inflasi yang tinggi dapat mendorong sikap moneter menuju pengetatan lebih," kata Bank Dunia.

Namun, Bank Dunia mengingatkan agar BI tetap memperhatikan kondisi ekonomi domestik dalam menentukan kebijakan moneter.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo memproyeksi inflasi RI tembus 4,2 persen pada 2022. Namun, ia menilai angka itu masih terkendali dibandingkan negara lain.

Padahal, beberapa negara telah menaikkan anggaran subsidi untuk menekan lonjakan harga. Dengan harapan, inflasi di negara tersebut bisa lebih stabil.

"Kami sampaikan bahwa BI terus mencermati risiko tekanan inflasi ke depan, ekspektasi inflasi dan dampak ke inflasi inti dan akan menempuh normalisasi kebijakan moneter lanjutan sesuai data dan kondisi berkembang," pungkas Perry. (*)




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top