Guru Harus Ubah Metode Mengajar Ke Pembelajaran Aktif
Minggu 25 Agustus 2019, 09:03 WIB
Balikpapan, Kalimantan Timur , berazamcom - Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Mukiran, menyatakan bahwa pembelajaran di semua sekolah dasar di Balikpapan harus memakai metode pembelajaran aktif. Metode tersebut sangat penting diterapkan karena ke depan Indonesia harus menghadapi kompetisi global yang membutuhkan manusia-manusia yang memiliki ketrampilan berpikir tingkat tinggi, analitis, kritis dan kreatif.
“Pembelajaran dengan model ceramah biasa hanya membuat para siswa mengingat, memahami, dan mengaplikasikan pelajaran. Ini pembelajaran model dahulu yang hanya berkutat bagaimana siswa memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya. Karena sudah banyak tersedia fasilitas memperoleh pengetahuan secara mandiri, zaman sekarang siswa sudah harus lebih jauh pada tingkat memiliki ketrampilan menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi untuk pengembangan lebih jauh,” ujarnya, 24 Agustus 2019.
Untuk membuat siswa analitis, kritis dan kreatif semacam itu, skenario pembelajaran harus disusun sedemikian rupa dan secara sungguh-sungguh. Guru harus harus mampu membuat lembar kerja siswa yang mendorong siswa terus berpikir analitis, kritis dan pada akhirnya melahirkan suatu karya. “Di Balikpapan ini, kemampuan guru dalam membuat lembar kerja siswa yang membuat siswa bisa berpikir kritis dan kreatif sangat perlu ditingkatkan. Lembar kerja sekarang bukan lagi yang menilai pengetahuan siswa, tapi yang mengarahkan siswa menjadi analitis terhadap masalah, terlatih menjadi problem solver dan kreatif,” tegasnya.
Untuk menunjang hal tersebut, pertengahan Agustus kemarin, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan mendiseminasikan pelatihan pembelajaran aktif program PINTAR atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pendidikan. Program yang merupakan hasil kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenag Balikpapan dan Tanoto Foundation ini sebelumnya hanya untuk para pendidik di 24 sekolah, namun karena komitmen pemerintah kota Balikpapan untuk membuat pendidikan dasar semakin berkualitas, program pelatihan tersebut didiseminasikan ke 181 pendidik dari 39 sekolah dasar lainnya.
Selama pelatihan tersebut, para peserta dilatih membuat pertanyaan-pertanyaan yang membuat siswa bisa lebih analitis, kritis dan kreatif. Mereka juga dilatih mengelola kelas yang mengarahkan siswa lebih aktif, mampu bekerjasama dalam tim dan percaya diri. Mereka juga langsung menerapkan hasil pelatihan dengan praktik mengajar.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan bekerjasama dengan LPMP Kaltim, menyelenggarakan diseminasi pelatihan dengan model yang hampir sama untuk 34 ketua KKG kota Balikpapan. “Kami berharap ketua-ketua Kelompok Kerja Guru yang mencakup semua kecamatan ini, melatihkan ke anggota-anggotanya. Dengan cara demikian, metode pembelajaran aktif semakin dikenali dengan lebih baik,” ujar Triyuni Astuti, Kasi Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan.
Diseminasi Program PINTAR di Samarinda
Berkat motivasi dari dosen-dosen Universitas Mulawarman, empat sekolah dasar Katholik di Samarinda secara mandiri juga melakukan diseminasi pelatihan program pembelajaran aktif PINTAR. Empat sekolah tersebut adalah sekolah Dasar Katholik Asisi, SDK WR Supratman 1, 2 dan 3. Peserta berjumlah 50 orang.
Metode pembelajaran aktif merupakan metode yang berdasarkan banyak penelitian telah terbukti berhasil meningkatkan daya serap siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Hoellwarth & Moelter (2011), menunjukkan bahwa mengubah cara mengajar pelajaran fisika dari model mengajar tradisional ke pembelajaran aktif akan meningkatkan daya serap siswa terhadap pelajaran sebanyak 38 persen. Awalnya daya serap siswa cuma 12 persen, setelah diterapkan pembelajaran aktif, daya serapnya menjadi 50 persen. Hasil tersebut diukur dengan menggunkan Force Concept Inventory yang merupakan standar baku pengukuran pembelajaran fisika. “Mengadopsi pembelajaran aktif program PINTAR akan meningkatkan kualitas siswa, baik dari segi daya serap dan karakternya. Pembelajaran aktif akan membuat mereka memiliki kecakapan sosial dan lebih percaya diri,” ujar Prof. Dr. Makrina TIndengan, Guru Besar FKIP Universitas Mulawarman.
“Pembelajaran dengan model ceramah biasa hanya membuat para siswa mengingat, memahami, dan mengaplikasikan pelajaran. Ini pembelajaran model dahulu yang hanya berkutat bagaimana siswa memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya. Karena sudah banyak tersedia fasilitas memperoleh pengetahuan secara mandiri, zaman sekarang siswa sudah harus lebih jauh pada tingkat memiliki ketrampilan menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi untuk pengembangan lebih jauh,” ujarnya, 24 Agustus 2019.
Untuk membuat siswa analitis, kritis dan kreatif semacam itu, skenario pembelajaran harus disusun sedemikian rupa dan secara sungguh-sungguh. Guru harus harus mampu membuat lembar kerja siswa yang mendorong siswa terus berpikir analitis, kritis dan pada akhirnya melahirkan suatu karya. “Di Balikpapan ini, kemampuan guru dalam membuat lembar kerja siswa yang membuat siswa bisa berpikir kritis dan kreatif sangat perlu ditingkatkan. Lembar kerja sekarang bukan lagi yang menilai pengetahuan siswa, tapi yang mengarahkan siswa menjadi analitis terhadap masalah, terlatih menjadi problem solver dan kreatif,” tegasnya.
Untuk menunjang hal tersebut, pertengahan Agustus kemarin, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan mendiseminasikan pelatihan pembelajaran aktif program PINTAR atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pendidikan. Program yang merupakan hasil kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenag Balikpapan dan Tanoto Foundation ini sebelumnya hanya untuk para pendidik di 24 sekolah, namun karena komitmen pemerintah kota Balikpapan untuk membuat pendidikan dasar semakin berkualitas, program pelatihan tersebut didiseminasikan ke 181 pendidik dari 39 sekolah dasar lainnya.
Selama pelatihan tersebut, para peserta dilatih membuat pertanyaan-pertanyaan yang membuat siswa bisa lebih analitis, kritis dan kreatif. Mereka juga dilatih mengelola kelas yang mengarahkan siswa lebih aktif, mampu bekerjasama dalam tim dan percaya diri. Mereka juga langsung menerapkan hasil pelatihan dengan praktik mengajar.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan bekerjasama dengan LPMP Kaltim, menyelenggarakan diseminasi pelatihan dengan model yang hampir sama untuk 34 ketua KKG kota Balikpapan. “Kami berharap ketua-ketua Kelompok Kerja Guru yang mencakup semua kecamatan ini, melatihkan ke anggota-anggotanya. Dengan cara demikian, metode pembelajaran aktif semakin dikenali dengan lebih baik,” ujar Triyuni Astuti, Kasi Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan.
Diseminasi Program PINTAR di Samarinda
Berkat motivasi dari dosen-dosen Universitas Mulawarman, empat sekolah dasar Katholik di Samarinda secara mandiri juga melakukan diseminasi pelatihan program pembelajaran aktif PINTAR. Empat sekolah tersebut adalah sekolah Dasar Katholik Asisi, SDK WR Supratman 1, 2 dan 3. Peserta berjumlah 50 orang.
Metode pembelajaran aktif merupakan metode yang berdasarkan banyak penelitian telah terbukti berhasil meningkatkan daya serap siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Hoellwarth & Moelter (2011), menunjukkan bahwa mengubah cara mengajar pelajaran fisika dari model mengajar tradisional ke pembelajaran aktif akan meningkatkan daya serap siswa terhadap pelajaran sebanyak 38 persen. Awalnya daya serap siswa cuma 12 persen, setelah diterapkan pembelajaran aktif, daya serapnya menjadi 50 persen. Hasil tersebut diukur dengan menggunkan Force Concept Inventory yang merupakan standar baku pengukuran pembelajaran fisika. “Mengadopsi pembelajaran aktif program PINTAR akan meningkatkan kualitas siswa, baik dari segi daya serap dan karakternya. Pembelajaran aktif akan membuat mereka memiliki kecakapan sosial dan lebih percaya diri,” ujar Prof. Dr. Makrina TIndengan, Guru Besar FKIP Universitas Mulawarman.
Sandra Lakembe, Penanggung jawab utama program diseminasi dari Tanoto Foundation berharap pembelajaran aktif benar-benar konsisten dilakukan oleh para guru yang sudah dilatih. “Dengan konsistensi, guru akan semakin banyak belajar dari pengalaman-pengalaman. Menjadi guru fasilitator itu butuh pembiasaaan tiap hari,” ujarnya. *
[]rilis
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024