Jumat, 26 April 2024

Breaking News

  • Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI   ●   
  • Andi Rahman Desak Pemerintah Segera Tuntaskan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru -Padang   ●   
  • Brigjend TNI Edy Natar Nasution Mendaftar sebagai Balon Gubri di Kantor PDIP Riau   ●   
  • MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Qur’an Putri   ●   
  • Serius Maju dalam Pilgubri 2024: Edy Natar Nasution Sudah Ketemu Sekjen DPP NasDem & Ketua DPW Nasdem Riau   ●   
Ini 3 Kunci Timnas Indonesia U-22 Atasi Gempuran Vietnam
Rabu 23 Agustus 2017, 11:29 WIB


Pekanbaru, berazamcom : Dengan amat susah payah, Timnas Indonesia U-22 akhirnya meraih hasil imbang 0-0 melawan Vietnam pada laga keempat penyisihan Grup B SEA Games 2017 yang dihelat di Stadion Selayang, Selangor, Selasa (22/8/2017). Tim Negeri Paman Ho membuktikan kapasitasnya sebagai pemuncak klasemen.

Sepanjang laga, Vietnam menekan pertahanan Timnas Indonesia U-22. Persentase penguasaan bola pada babak pertama, Tim Merah-Putih hanya 39 persen berbanding 61 persen dengan kubu lawan.

Babak kedua situasi tak berubah. Nguyen Cong Phuong cs. tetap memegang kendali permainan. Absennya Evan Dimas, berpengaruh besar pada permainan Tim Merah-Putih.

Ketiadaan jenderal lapangan tengah membuat Timnas Indonesia U-22 kesulitan mengatur tempo. Permainan ofensif tim asuhan Luis Milla tertumpu hanya pada dua sisi sayap saja. Skema ini terlalu gampang dibaca.

Situasi kian terasa sulit ketika Hanif Sjahbandi terkena hukuman kartu kuning kedua karena aksi sikutnya ke gelandang Vietnam. Praktis Tim Garuda Muda hanya mengandalkan seorang Muhammad Hargianto sebagai jangkar.

Bisa dibilang hasil imbang kacamata merupakan sesuatu yang luar biasa. Rekor Vietnam selalu menang di tiga laga sebelumnya dengan produktivitas 12 gol dihentikan Timnas Indonesia U-22.

1. Kiper yang Sulit Ditembus

Pos penjaga gawang Timnas Indonesia U-22 dipercayakan kepada Satria Tama. Kiper utama Tim Merah-Putih, Kartika Ajie, mengalami cedera saat pertandingan sebelumnya kontra Timor Leste.

Menjadi pelapis, Satria Tama membuktikan kualitas sebagai kiper yang bisa diandalkan mengamankan gawang Tim Garuda Muda.

Vietnam, yang memegang kendali permainan, menggeber serangan bertubi-tubi ke sektor pertahanan timnas. Satria tercatat melakukan tiga kali penyelamatan bersih plus dua kali memotong bola kemelut pada paruh pertama pertandingan.

Tanpa kiper Persegres Gresik United ini, Timnas Indonesia U-22 mungkin sudah dijebol tiga sampai empat gol pada babak pertama.

Penjaga gawang kelahiran 23 Januari 1997 tersebut terlihat amat komunikatif terhadap rekan-rekannya. Ia kerap mengingatkan kuartet bek untuk menjaga konsentrasi, menutup ruang gerak pemain Vietnam saat memasuki area jantung pertahanan.

Namun, sang kiper mengalami cedera di awal babak kedua. Ia harus digantikan Kurniawan Kartika Ajie.

Walau terlihat kurang siap tampil di lapangan, Kurniawan unjuk kebolehan mematahkan dua peluang emas bersih Vietnam.


2. Fullback yang Disiplin Posisi

Vietnam sepanjang pertandingan menggeber serangan dengan tertumpu pada dua sisi melebar. Kuartet winger Tim Negeri Paman Ho berulangkali melakukan akselerasi yang membahayakan. Mereka berani menusuk ke area kotak penalti Timnas Indonesia U-22.

Vi Van Thanh, penyerang sayap Vietnam tercatat sebagai pemain yang kerap menciptakan kengerian di poros belakang tim asuhan Luis Milla.

Peran duo fullback Tim Merah-Putih, Rezaldi Hehanusa dan Putu Gede, amat krusial untuk mematikan akselerasi serangan Vietnam dari sisi kiri dan kanan.

Jika di tiga pertandingan sebelumnya, keduanya sering menjelajah ke depan membantu serangan, saat bentrok versus Vietnam mereka amat disiplin posisi. Di sektor kiri pertahanan, Rezaldi tercatat berkali-kali menyetop akselerasi Vi Van Thanh, lewat tekel atau duel body satu lawan satu.


3. Soliditas Duo Stoper

Kejutan dibuat Luis Milla dengan membangkucadangkan Ricky Fajrin. Pelatih asal Spanyol itu memainkan Andy Setyo Nugroho sebagai duet di jantung pertahanan Timnas Indonesia U-22. Kedua stoper tampil cukup oke membentengi poros pertahanan Timnas Indonesia U-22.

Kekompakan kuartet bek jadi kunci sukses Tim Merah-Putih membendung air bah serangan Vietnam selama 90 menit. Peran mereka terasa krusial saat gelandang jangkar, Hanif Sjahbandi, kena kartu merah pada pertengahan babak kedua.

Hansamu Yama, yang jadi jenderal mengomandoi teman-temannya untuk memainkan strategi jebakan offside, yang dua di antaranya sukses mementahkan peluang emas Vietnam. Jika koordinasi antarbek tidak berjalan mulus, Tim Negeri Paman Ho yang unggul jumlah pemain bakal leluasa mengobrak-abrik area kotak penalti.*bis




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top