Kamis, 8 Mei 2025

Breaking News

  • Kontraktor Segel RSD Madani, Pemko Pekanbaru akan Tempuh Jalur Hukum   ●   
  • Didukung Senior Golkar dan Tokoh Masyarakat Riau, Annas Maamun Siap Pimpin Golkar Riau   ●   
  • Dr Afni Z dan Syamsurizal Resmi Ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Siak Terpilih dalam Pilkada 2024   ●   
  • Menhub Respons Positif Usulan Relokasi Bandara Pekanbaru dari Gubri   ●   
  • Dr Karmila Sari Ajak Mahasiswa KOPRI PMII Riau Amalkan 4 Pilar Kebangsaan   ●   
Lebih Dekat dengan Dua Master Nasional dari Riau, Sanjiro Jovan dan Aqli Rahmana
Kamis 23 Maret 2023, 09:47 WIB
Sanjiro Jovan dan Aqli Rahman, Master Nasional dari Riau

Lebih Dekat dengan Dua Master Nasional dari Riau, Sanjiro Jovan dan Aqli Rahmana

Pekanbaru, berazamcom - Di kalangan pecatur Riau, nama dua anak muda ini tentu sudah tidak asing lagi. Setiap ada turnamen, namanya selalu bertengger di papan atas. Banyak lawan yang minder duluan jika berhadapan dengannya.

Sanjiro Jovan (20) dan Aqli Rahmana (20), kini makin terkenal lantaran keduanya mendapatkan gelar Master Nasional (MN) di ajang Kejuaraan Nasional Catur ke 49 yang berlangsung di Gedung Utama Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, 13-20 Maret 2023 lalu.

Gelar tersebut merupakan gelar tertinggi bagi pecatur di tanah air yang diberikan PB Percasi. Sesuai aturannya, jika pemain yang turun di nomor senior open, dengan sistem swiss 9 babak, lalu dia berhasil mendapatkan poin 6, maka gelar Master Nasional berhak disandangnya.

Nah, Sanjiro Jovan dan Aqli Rahmana yang baru saja beranjak dari kategori junior ke senior, langsung berhadapan dengan pecatur-pecatur kuat tanah air. Padahal di nomor senior open catur standar tersebut, ada nama GM Santo Megaranto, MI Yoseph Teophilus Taher, IM Deny Juswanto, IM Anjas Novita, IM Azarya Jodi Setyaki, IM Muhammad Ervan, FM Arif Abdul Hafis dan puluhan pecatur yang telah lebih dulu bergelar Master Nasional. Meski begitu, Sanjiro Jovan dan Aqli Rahman dan satu lagi anak muda asal Riau Alafi Mahardika bisa mengalahkan lawan-lawannya, dengan poin akhir 6 dari sembilan babak.

Ketika ditemui di salah satu cafe di seputaran Panam Pekanbaru, Sanjiro Jovan dan Aqli Rahmana tak bisa menyembunyikan rasa bahagia dengan gelar baru yang disandangnya. Keduanya tersenyum lepas ketika wartawan memanggilnya 'master'.

Namun dibalik rasa bahagia itu, baik Sanjiro Jovan dan Aqli Rahmana terlihat memiliki sedikit beban. Terutama ketika ditanya soal masa depan. Apakah mereka akan terus berkarir di catur, menjadi atlit, atau memiliki cita-cita lain?

Maklum, dari sekian banyak pecatur ditanah air, hanya beberapa orang saja yang boleh dikata hidup mewah dengan pendapatan yang tinggi. Sebut saja GM Susanto Megaranto dan GM Irene Sukandar. Itu lantaran mereka sudah bermain dilevel internasional dan mendapatkan gelar tertinggi, yaitu Grand Master. Dan untuk mendapat gelar GM, mereka harus melewati gelar FM (Fide Master) dan Internasional Master (MI).

Sanjiro Jovan, yang kini duduk di semester VI Fakultas Pertanian Universitas Riau, mengaku tetap fokus di catur dan terus menggapai gelar akademik. Pria berkacamata, berdarah Tiong Hua ini, beruntung memiliki orang tua pengusaha yang terus mensupport karirnya di catur dan studinya di Unri. Sementata Aqli Rahmana, yang belum sempat mengenyam bangku kuliah, tahun ini dia juga berniat melanjutkan study ke jenjang universitas. Anak muda asal Pelalawan ini, terlihat agak malu-malu ketika diajak bicara soal hal pribadi.

Apa tak ingin seperti GM Susanto Megaranto? Mendengar pertanyaan ini, keduanya tersenyum dan saling berpandangan. "Saya kira mengalir sajalah. Meski hal itu adalah impian setiap pecatur profesional. Kendalanya, soal kesempatan untuk bermain sampai ke luar negeri. Kita tidak didukung oleh sponsor dan perhatian khsusus dari KONI, " ujar Aqli Rahmana dengan mimik muka masih malu-malu.

Senada dengan Aqli Rahmana, Sanjiro Jovan justru menyebut KONI Riau masih setengah hati memperhatikan atlit, terutama atlit catur. Buktinya, untuk berangkat ke Kejurnas 49 Jiexpo Kemayoran Jakarta, atlit, oficial dan pelatih berangkat tanpa ada acara pelepasan di KONI. Begitu juga soal pendanaan. Para atlit hanya dapat uang saku yang sangat minim.

Melihat kondisi seperti itu, baik Sanjiro Jovan mau pun Aqli Rahmana berharap, kedepan penerintah daerah melalui KONI hendaknya lebih memperhatikan nasib para atlit. Jika memiliki peluang bermain ditingkat internasional, hendaknya dapat didukung bersama-sama. * ziz




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top