Jumat, 29 Maret 2024

Breaking News

  • CERI Pertanyakan Sikap Presiden Jokowi Soal Negosiasi 61 Persen Saham Freeport Alot   ●   
  • Mahasiswa Sulap Limbah Tahu dan Kotoran Sapi Jadi Biogas dalam Waktu Singkat   ●   
  • Berkah Ramadhan 1445 H, UIR Berbagi 1000 Paket Berbuka Kepada Mahasiswa   ●   
  • Jelang Idul Fitri, Disperindag Pekanbaru Imbau Masyarakat Waspadai Produk Kedaluwarsa   ●   
  • Dishub Pekanbaru Imbau Masyarakat Lapor Jika Temukan Jukir Liar   ●   
Peternak Kuansing Merugi, Jual Kerbau Hanya Rp4 Juta Perekor Akibat Penyakit Ngorok
Selasa 09 Mei 2023, 12:55 WIB

Pekanbaru, berazamcom - Penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau sapi ngorok yang menyerang ternak kerbau di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), membuat masyarakat rugi besar.

Apalagi sebentar lagi perayaan Idul Adul 1444 Hijriyah, kerbau yang biasa dijual untuk kebutuhan hari raya Qurban itu dengan harga mahal, kini masyarakat hanya menjual kerbau dengan harga murah ke toke karena ternak sudah terpapar ngorok.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman mengatakan, terkait temuan kerbau mati di Kuansing pihaknya sudah mendapat laporan dari Dinas Peternakan Kuansing. Dimana tim sudah turun ke lokasi ternak yang terpapar penyakit sapi ngorok.

"Hasil sementara, dari investigasi tim Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kuansing, di lokasi ditemukan 10 ekor mati bangkai, dan ratusan ekor dijual dan dilakukan potong paksa oleh masyarakat," kata Herman, Selasa (9/5/2023).

Herman menyampaikan, atas kasus ini masyarakat di Kuansing yang dirugikan. Pasalnya mereka harus menjual kerbau dengan harga murah karena terpaksa ke toke.

"Kita kasihan juga lihat masyarakat yang menjual kerbaunya dengan terpaksa karena kena penyakit ngorok. Itu masyarakat jual kerbaunya hanya Rp4 juta paling mahal kalau kena ngorok. Padahal kalau harga normal diatas Rp20 juta," ungkapnya.

"Tapi karena masyarakat takut daripada kerbaunya mati, ya terpaksa dijual dengan harga segitu (Rp4 juta). Karena daging kerbau yang kena ngorok ini masih bisa dikonsumsi," tambahnya.

Atas kejadian itu, lanjut Herman, pihaknya sudah menurunkan tim ke Kuansing untuk memutus penularan penyakit ngorok yang menyerang kerbau masyarakat.

"Kita sudah turunkan tim kemarin sore. Tim sekaligus membawa vaksin SE sebanyak 2.000 dosis. Awalnya 1.000 dosis, tapi karena stok kita masih banyak kita tambah lagi menjadi 2.000 dosis," tukasnya. MC Riau/amn





Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top