Jumat, 15 Agustus 2025

Breaking News

  • Per Juni 2025, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp7.001 T   ●   
  • Sempena HUT RI KE 80, Gubri Abdul Wahid Serahkan Sagu Hati Kepada 347 Veteran dan Janda Veteran   ●   
  • Gubri Abdul Wahid Resmikan Sekolah Menengah Atas Rakyat   ●   
  • Bantu Perbaikan Gizi, Pemko Pekanbaru Mulai Sweeping Anak Stunting   ●   
  • NKRI Harga Mati, Gubri Abdul Wahid: Daerah Istimewa Riau Lebih Realistis   ●   
Peternak Kuansing Merugi, Jual Kerbau Hanya Rp4 Juta Perekor Akibat Penyakit Ngorok
Selasa 09 Mei 2023, 12:55 WIB

Pekanbaru, berazamcom - Penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau sapi ngorok yang menyerang ternak kerbau di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), membuat masyarakat rugi besar.

Apalagi sebentar lagi perayaan Idul Adul 1444 Hijriyah, kerbau yang biasa dijual untuk kebutuhan hari raya Qurban itu dengan harga mahal, kini masyarakat hanya menjual kerbau dengan harga murah ke toke karena ternak sudah terpapar ngorok.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman mengatakan, terkait temuan kerbau mati di Kuansing pihaknya sudah mendapat laporan dari Dinas Peternakan Kuansing. Dimana tim sudah turun ke lokasi ternak yang terpapar penyakit sapi ngorok.

"Hasil sementara, dari investigasi tim Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kuansing, di lokasi ditemukan 10 ekor mati bangkai, dan ratusan ekor dijual dan dilakukan potong paksa oleh masyarakat," kata Herman, Selasa (9/5/2023).

Herman menyampaikan, atas kasus ini masyarakat di Kuansing yang dirugikan. Pasalnya mereka harus menjual kerbau dengan harga murah karena terpaksa ke toke.

"Kita kasihan juga lihat masyarakat yang menjual kerbaunya dengan terpaksa karena kena penyakit ngorok. Itu masyarakat jual kerbaunya hanya Rp4 juta paling mahal kalau kena ngorok. Padahal kalau harga normal diatas Rp20 juta," ungkapnya.

"Tapi karena masyarakat takut daripada kerbaunya mati, ya terpaksa dijual dengan harga segitu (Rp4 juta). Karena daging kerbau yang kena ngorok ini masih bisa dikonsumsi," tambahnya.

Atas kejadian itu, lanjut Herman, pihaknya sudah menurunkan tim ke Kuansing untuk memutus penularan penyakit ngorok yang menyerang kerbau masyarakat.

"Kita sudah turunkan tim kemarin sore. Tim sekaligus membawa vaksin SE sebanyak 2.000 dosis. Awalnya 1.000 dosis, tapi karena stok kita masih banyak kita tambah lagi menjadi 2.000 dosis," tukasnya. MC Riau/amn





Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top