Minggu, 28 April 2024

Breaking News

  • Klaim Amerika Serikat: Temukan Bukti China Intervensi Pilpres 2024?   ●   
  • APTISI Riau Bahas Proker 2024 Dalam Upaya Kontribusi Pada Pendidikan Tinggi di Riau   ●   
  • Permainan Politik Edy Natar Nasution dan Sinyal Dukungan Partai   ●   
  • CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction   ●   
  • Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol   ●   
Sholat Iduladha 1444 Hijriyah, Jamaah Padati Masjid Baitul Hikmah UMRI
Rabu 28 Juni 2023, 15:15 WIB

Pekanbaru, berazamcom - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Rabu 28 Juni 2023 menyelenggarakan Shalat Iduladha 1444 H. Sejak pukul 07.00 WIB, seribuan jamaah memadati Masjid Baitul Hikmah kampus UMRI hingga membeludak keluar masjid, pemindahan tempat sholat ini dikarenakan cuaca Kota Pekanbaru yang sejak dini hari diguyur hujan dan paginya masih gerimis.

Shalat Idul Adha dimulai sekitar pukul 07.15 hingga pukul 08.15 WIB dipimpin Qori Nasional Harri Muswen SPd. Bertindak sebagai Khatib Ustadz Dr H Saidul Amin MA yang juga merupakan Rektor UMRI.

Dalam khutbahnya Khatib Saidul Amin, menyampaikan bahwa meski sudah berpuluh tahun kita merayakan Idul Adha atau hari raya kurban, namun pertanyaan yang seharusnya menjadi renungan adalah sudah sejauh mana kita menanam, memupuk, memelihara serta mengekalkan nilai-nilai dan hikmah kurban itu dalam kehidupan sehari-hari. Sebab seringkali orang setiap tahun melaksanakan ibadah kurban, akan tetapi sikap dan perbuatannya justeru selalu mengorbankan orang lain.

"Artinya kita baru melakukan korban zahir tapi tidak disertai dengan pengamalan hakikat kurban yang sesungguhnya," kata Saidul seperti dikutip dari mediacenter riau.

Khotib juga mengajak para jamaah agar meneladani apa yang dicontohkan oleh nabi Ibrahim dan nabi Ismail untuk senantiasa ikhlas dalam menjalankan perintah Allah dan  sabar dalam menjalani kehidupan. Selalu berperan sebagai orang yang menabur kebaikan di bumi, bukan kerusakan dan kemaksiatan. Bagi Ibrahim, anak itu bukan sekedar pelanjut keturunan. Bukan pula pemewaris harta, namun yang terpenting mereka adalah pewarisi iman dan agama.

"Prinsip inilah yang semestinya kita jadikan contoh dalam mendidik anak. Orang tua harus menyadari bahwa anak itu bukan sekedar pewaris harta yang berupa kebun sawit, kebun karet, usaha atau bisnis, bahkan sukuk dan deposito di bank. Namun yang paling penting adalah mereka harus mampu mewarisi agama dan iman yang dimiliki,"tambahnya.

Lebih lanjut Ustadz Saidul menyampaikan, Setiap orang boleh bangga memiliki anak-anak yang mapan secara ekonomi dan finansial, berilmu atau sarjana. Namun hampa dengan agama sehingga kita risau apakah ketika kematian menjemput, anak-anak itu masih rukuk dan sujud kepada Allah? Ini yang harus direnungkan dari lubuk hati yang terdalam. Sebab seringkali kita hanya mampu memiliki anak biologis tapi bukan anak ideologis.

Apabila Ibrahim AS rela menyembelih anaknya karena Allah. Siti Hajar rela mengorbankan anak yang dilahirkan dan dibesarkannya karena mengikuti perintah Allah, sementara Ismail rela menjadi korban juga untuk melakukan perintah Allah.

"Maka sudah saatnya kita bertanya, Apa yang sudah kita lakukan dan korbankan pada saat ini untuk menegakkan agama Allah mengajak jamaah yang hadir agar senantiasa menyerukan amar ma’ruf nahi munkar sebagaimana kyai Ahmad Dahlan yang berdakwah melalui persyarikatan Muhammadiyah," terangnya.

Seperti diungkapkan di atas, kata Siadul, hikmah terbesar dari ibadah kurban adalah kerelaan hati untuk memberikan sesuatu yang kita sayangi untuk Allah SWT. Hari ini Pengorbanan yang kitalakukan tidak perlu menyembelih anak sendiri, akan tetapi cukup sederhana dengan melaksanakan ibadah kurban, menyembelih seekor kambing untuk seorang atau seekor sapi dan kerbau untuk tujuh orang. Setiap bahagian itu memerlukan dana sekitar Rp. 2,5 juta. Artinya jika setiap kita menabung Rp.7.000,- sehari maka tahun akan datang Insya Allah kita akan menjadi peserta kurban.

"Namun sayangnya, kadang kita tidak dapat berlaku adil. Untuk pulsa telfon kita mampu mengeluarkan uang lebih dari Rp. 7.000,- sehari. Untuk rokok kita mampu mengeluarkan uang lebih dari itu. Namun untuk ibadah kurban masih berat menabung RP. 7.000,- sehari. Bahkan lebih tragis, kadang orang lebih rela berusaha sekuat tenaga agar dapat kupon korban dari berusaha sekuat tenaga untuk menjadi peserta kurban," tambah Ustadz Saidul Amin.

Diakhir Khutbahnya Saidul mangajak jamaah untuk menghidupkan kembali nilai-nilai dan hikmah korban dalam kehidupan sehari-hari, apapun profesi dan posisi kita. Orang tua harus berkorban dengan mendidik anak-anak agar menjadi generasi yang soleh. Para pemuda harus berkorban dengan menjauhkan diri dari semua perbuatan dan aktifitas yang dapat merusak jiwa, raga dan masa depan, Para pedagang harus berkorban dengan bersikap jujur dalam perniagaaannya. Pemimpin juga harus berkorban dengan mendahulukan kepentingan rakyat dan masyarakat dari kepentingan pribadi dan golongan.

"Inilah hakikat dari pengorbanan itu di mana setiap kita punya peranan untuk menyumbangkan tenaga dan segenap usaha demi memperjuangkan Islam dan umat Islam serta kejayaan agama Allah masa kini dan akan datang," tutupnya.

 





Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top