Pekanbaru, berazamcom - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) menggelar kegiatan CSR PLN Peduli pada Selasa, (10/9/2019). Melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Rengat, PLN menyerahkan bantuan CSR dengan total nilai Rp 218 juta untuk disalurkan ke beberapa lokasi CSR yang berada di wilayah kerjanya. Penyerahan bantuan dilaksanakan di kantor PLN UP3 Rengat. "Semoga dengan adanya bantuan dari PLN, dapat memberikan manfaat bagi penerima, baik sarana ibadah maupun sarana pendidikan," terang Vick Nawan, selaku Senior Manager SDM & Umum PLN UIWRKR. Penyerahan bantuan CSR langsung diserahkan kepada lima orang perwakilan penerima. Terdapat lima lokasi yang menerima bantuan CSR. Dua lokasi berada di Air Molek yaitu yang pertama untuk Musholla Al Baru Candi Rejo dan yang kedua untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dahlia. Lokasi ketiga yaitu bantuan untuk SMP Negeri 3 di Pangean (ULP Taluk Kuantan). Selanjutnya, lokasi keempat yaitu Surau Nurul Qolbi di Rengat (ULP Rengat Kota), serta Masjid Nurul Hikmah di Kotalama. Buyung Ganti, selaku Assistant Manager CSR dan PKBL menambahkan keterangan bahwa kegiatan ini wujud nyata komitmen PLN untuk memberikan manfaat lebih pada masyarakat sekitar. Dalam menjalankan bisnisnya, PLN sebagai perusahaan dituntut untuk memiliki tanggung jawab lebih terhadap sosial maupun lingkungan, lewat kegiatan CSR, bentuk tanggung jawab itu direalisasikan. "Kegiatan CSR merupakan salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan dalam aspek lingkungan dan sosial, serta menjadi komitmen PLN untuk memberi manfaat dan kehidupan yang lebih baik bagi lingkungan sekitar," imbuh Buyung. Sementara salah satu penerima bantuan CSR PLN, Tarmizi Kazul mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan untuk Masjid Nurul Hikmah. "Alhamdulillaah, saya mewakili pengurus masjid sangat bersyukur dan berterimakasih kepada PLN atas bantuan yang diberikan kepada kami, semoga PLN semakin sukses dalam bisnis kelistrikan dan semoga bantuan ini menjadi penambah pahala untuk semua karyawan PLN," pungkas Tarmizi.*rls