Minggu, 10 Agustus 2025

Breaking News

  • Doa untuk Almarhumah Hj Basyariah Dipanjatkan Sebelum Laga Final Piala Ketua PSSI Rohil   ●   
  • Kasus Hondro Memanas, Massa Geruduk Polda Riau, Polisi Buka Suara   ●   
  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon Secara Resmi Buka Pekan Budaya Melayu Serumpun   ●   
  • Apel Peringatan Hari Jadi Provinsi Riau ke-68, Gubernur Abdul Wahid: Mari Jaga Marwah Melayu dan Majukan Daerah   ●   
  • PJS Berduka, Waka DPD PJS Babel Diduga Dibunuh, Jasad Dibuang ke Sumur Kebun   ●   
Luhut: Program Keberlanjutan Juga Didiskusikan dengan Semua Capres, Tapi Hanya Prabowo yang Merespon Positif
Minggu 04 Februari 2024, 09:56 WIB
Teks foto : Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, (Instagram@luhut_binsar_pendjaitan).

Jakarta, Berazam.com : Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal wacana perubahan dalam Pilpres 2024. Luhut mengatakan wacana perubahan itu tidak gampang dilakukan karena memerlukan riset selama 4 tahun jika mengubah semua kebijakan pemerintah.
"Kontinuitas menjadi kunci, keberlanjutan menjadi kunci. Tidak perubahan perubahan, perubahan itu kita mulai dari nol lagi, mulai dari nol lagi itu saya mengalami 10 tahun sebagai pembantu presiden, sebagai Kepala Staf Presiden dan sebagai menteri beberapa jabatan tidak gampang," kata Luhut dalam instagram pribadinya yang dilihat, Sabtu (3/2/2024).

Luhut menilai yang menyebut wacana itu hanya sekedar omongan.

"Yang ngomong-ngomong itu yang hanya omong-omong aja, coba dilakukan," tutur Luhut sambil sesekali tertawa.

Luhut juga mengatakan perihal keberlanjutan program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga didiskusikan dengan seluruh capres dan cawapres. Namun, kata Luhut, yang menyambut positif hanya capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

"Saudara-saudara sekalian, diskusi ini saya bawa kepada calon presiden dan cawapres itu, tapi yang merespons sangat positif dan langsung dengan langkah-langkah dia adalah Pak Prabowo beberapa kali saya sampaikan ke dia kami ada begini, beliau datang. Beliau datang ke kami dan beliau mengirim timnya ke kami dan berbicara dengan tim kami dan beliau sangat setuju dan bilang ini harus dilakukan 'menurut saya bang ini harus dilanjutkan, harus dilakukan karena ini program yang baik sekali'" ucap Luhut.

Menurut Luhut, Indonesia perlu presiden pengganti Jokowi yang berpikir seperti Prabowo. Dia menilai jika mengubah yang sudah ada maka perlu waktu lama.

"Ini saya pikir perlu presiden yang paham dengan ini dan mau dengan ini. Jangan pula nanti ubah ganti lain, mengganti lagi kita riset 4 tahun, (contoh) mengenai seaweed ini atau lebih, dan sekarang kalau mungkin dibongkar lagi kapan kita mau maju?" katanya.

"Ingat bonus demografi kita itu hanya berjalan sampai 2030 setiap tahun kita lengah, setiap tahun kita kehilangan momentum. Sehingga kita tidak bisa keluar lagi dari income middle trap, dan kita nanti tidak bisa jadi negara high income country, dan tidak bisa juga kita nanti kita 10 ribu dollar per kapita terjectory yang kita lihat sampai 2030," imbuhnya.

Sumber : Detik.com

 




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top