Pekanbaru, Berazam.com : Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru, Dapot Sinaga, S.E., menyampaikan keprihatinan terkait kenaikan harga sembako yang disinyalir sebagai dampak dari cuaca ekstrem.
Wakil rakyat yang membidangi ekonomi ini menjelaskan bahwa selain harga sayur dan cabe yang meningkat signifikan, hujan terus-menerus dan banjir telah merugikan petani di berbagai daerah. Hasil tanaman di Rumbai, contohnya, mengalami kegagalan karena banjir, menyebabkan tanaman mati dan sulit untuk dijual.
"Kemarin hasil tanaman-tanaman, contohnya di Rumbai, mana ada yang sukses. Tanaman-tanamannya semua itu mati karena kemarin banjir, dan hasil tanaman tidak ada. Tidak ada yang mau dijual, yang mau dipanen tidak ada. Baru sekarang mereka (masyarakat) menanam kembali," ujar Dapot Sinaga kepada berazam.com, Selasa (13/2/2024).
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga menyoroti pentingnya koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dengan daerah-daerah lain, seperti Sumatera Barat (Sumbar), yang meskipun tidak mengalami banjir, tetapi menghadapi masalah longsor dan banjir di jalan. Hal ini menghambat transportasi ke Pekanbaru.
"Harapan kita, Disperindag juga harus berkoordinasi dengan daerah-daerah lain, seperti Sumatera Barat tidak mengalami banjir, namun masalahnya di jalan seperti longsor dan banjir jalan, sehingga tidak bisa transportasi ke Pekanbaru. Namun, akhir-akhir ini saya lihat sudah lancar baik dari Sumatera Utara (Sumut) maupun dari Jawa," tutup Dapot.
Laporan: Nurul
Editor : Yanto Budiman