Rabu, 15 Mei 2024

Breaking News

  • KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024   ●   
  • Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau   ●   
  • Calon Pemimpin Riau Mendatang, Syamsuar Pastikan Maju Gubernur Riau   ●   
  • JMSI Tolak RUU Penyiaran yang Bertentangan dengan UUD 1945 dan UU Pers   ●   
  • Bangkitkan Semangat Gotong Royong, Jumat Ini Pemko Gelar Gerakan Cinta Pekanbaru   ●   
Pilgubri 2024, Begini Analisis Pengamat Jika Edy Natar Nasution Dipaketkan dengan 3 Tokoh
Rabu 28 Februari 2024, 19:23 WIB
Teks foto: Ini dia kemungkinan Edy Natar Nasution dipaketkan dengan 3 Tokoh berdasarkan analisis pengamat

Pekanbaru, Berazam.com : Kalau tidak ada halangan berarti, Pilkada serentak akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.

Meski masih terbilang lama namun perbincangan tentang hajatan demokrasi lokal ini sudah mulai hangat di ranah publik. Utamanya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.

Salah satu yang menjadi sorotan media dan publik adalah sosok Edy Natar Nasution yang dinilai berpotensi kembali memimpin Riau setelah masa jabatan Gubernur definitif nya berakhir belum lama ini.

Pengamat politik pun tak mau ketinggalan untuk mengulas percaturan politik di Bumi Lancang Kuning ini dari perspektif masing-masing. Bahkan sampai sampai tokoh Riau Fauzi Kadir yang juga pengamat politik dari filsafat menuangkan analisisnya dengan membuat simulasi plus- minus jika Edy Natar Nasution dipasangkan dengan tiga tokoh berpengaruh di Riau.

Tiga tokoh tersebut adalah 1. Kasmarni. 2. Syahrul Aidi Maazat dan 3. Dr Firdaus MT .

"Dari perspektif sosial politik, kemungkinan calon pasangan pada Pilkada Gubernur Riau 2024 antara Edy Natar Nasution berpasangan dengan Sahrul Aidi akan menghadirkan kombinasi antara mantan gubernur (yang juga wakil gubernur sebelumnya) dan politisi yang memiliki pengalaman dalam legislatif. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi pemilih yang menginginkan pemimpin dengan kualitas kepemimpinan dan keahlian politik," kata Fauzi Kadir dalam analisis awalnya.

Sementara jika Edy Natar berpasangan dengan Kasmarni, maka akan muncul dinamika politik yang menarik karena kolaborasi antara mantan gubernur dan bupati yang memiliki basis suara kuat di daerahnya. Kasmarni yang memiliki dukungan dari beberapa partai juga dapat membawa keberagaman pandangan politik ke dalam pasangan tersebut.

Dari perspektif geopolitik, potensi kerjasama antara tokoh dari partai yang berbeda seperti Nasdem dan PKS dapat mencerminkan kerja sama lintas partai untuk mencapai kemenangan. Hal ini juga bisa menjadi sinyal bagi perkembangan politik di tingkat nasional karena menunjukkan bahwa partai-partai memiliki ketertarikan untuk bekerja sama dalam konteks lokal.

Dalam aspek lainnya, baik calon pasangan antara Edy Natar dengan Sahrul Aidi maupun dengan Kasmarni, kedua pasangan memiliki latar belakang dan basis dukungan tersendiri yang bisa menjadi faktor penentu dalam kontestasi Pilkada. "Pemilih di Riau harus mempertimbangkan secara matang visi, program, dan kemampuan kedua calon pasangan untuk memimpin provinsi dengan efektif dan bertanggung jawab," ulas Fauzi.

Sementara itu dari perspektif sosial politik dan geo politik, berikut analisis plus minus kemungkinan calon pasangan pada Pilkada Gubernur Riau 2024:

Edy Natar Nasution berpasangan dengan Sahrul Aidi:

Plus:

Dukungan dari massa PKS: Pasangan ini dapat mendapatkan dukungan kuat dari basis massa PKS di Riau yang dapat menjadi kekuatan politik.
Pengalaman Legislatif: Sahrul Aidi memiliki pengalaman sebagai anggota DPR RI dua periode, hal ini dapat memberikan insight dan koneksi politik yang baik.

Minus:

Perbedaan Ideologi: PKS memiliki pandangan politik yang berbeda dengan partai Nasdem, hal ini dapat menimbulkan konflik internal dan sulit untuk menyatukan visi dan misi dalam memimpin provinsi.

Edy Natar berpasangan dengan Kasmarni:

Plus:

Basis Dukungan yang Kuat: Kasmarni memiliki basis suara yang kuat di Bengkalis, hal ini dapat menjadi modal politik untuk memenangkan Pilkada Gubernur Riau.
Pengalaman Eksekutif: Kasmarni sebagai bupati Bengkalis memiliki pengalaman dalam kepemimpinan eksekutif, hal ini dapat menjadi nilai tambah dalam memimpin provinsi Riau.

Minus:

Tidak memiliki dukungan partai yang kuat: Kasmarni tidak berasal dari partai yang memiliki basis dukungan yang besar di tingkat nasional, hal ini dapat menjadi hambatan dalam memenangkan Pilkada.

Kurangnya Pengalaman di Tingkat Provinsi: Meskipun memiliki pengalaman sebagai bupati, Kasmarni mungkin memerlukan penyesuaian dalam memimpin provinsi yang lebih besar dan kompleks.

Dalam memilih pasangan calon pada Pilkada Gubernur Riau 2024, penting untuk mempertimbangkan seluruh aspek plus dan minus dari kedua pasangan calon tersebut, baik dari segi sosial politik, geo politik, maupun aspek lainnya untuk memastikan kemungkinan yang terbaik untuk memimpin provinsi Riau ke depan.

Jika Edy Natar Nasution dipasangkan dengan Firdaus MT, walikota Pekanbaru dua periode, ada beberapa plus dan minus yang perlu dipertimbangkan:

Plus:

Pengalaman Pemerintahan: Firdaus MT memiliki pengalaman sebagai walikota Pekanbaru selama dua periode, ini bisa menjadi nilai tambah dalam memimpin provinsi Riau yang lebih luas.
Dukungan Partai: Kombinasi antara Nasdem dan Demokrat dapat memberikan dukungan dari kedua partai yang berbeda sehingga dapat menarik pemilih dari berbagai latar belakang politik.
Basis Dukungan: Firdaus MT memiliki basis dukungan yang kuat di Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, hal ini dapat menambah kekuatan pasangan tersebut.

Minus:

Perbedaan Pandangan: Keduanya berasal dari partai yang berbeda, hal ini bisa menimbulkan perbedaan pandangan dalam hal kebijakan dan strategi politik, yang mungkin menimbulkan konflik di kemudian hari.

Rekam Jejak: Firdaus MT sebagai mantan walikota juga memiliki catatan kinerja dan kebijakan yang bisa menjadi bahan kritik dan perbandingan bagi lawan politiknya.
Persaingan Internal: Kombinasi antara dua tokoh yang masing-masing memiliki basis dukungan dan pengalaman yang kuat juga bisa menimbulkan persaingan internal di dalam pasangan tersebut.

"Secara overall, pasangan Edy Natar dengan Firdaus MT memiliki potensi yang kuat dan juga risiko tertentu. Penting bagi kedua belah pihak untuk saling mengakomodasi dan berkolaborasi dalam rangka memenangkan Pilkada Gubernur Riau 2024 dan memimpin provinsi dengan baik," tutup Fauzi Kadir.

 

Laporan: Alvi
Editor : Yanto Budiman

 

Disclaimer: Artikel ini adalah hanya sebatas analisis dari perspektif tokoh Riau yang juga merupakan pengamat politik dan filsafat. Tidak bermaksud mendiskreditkan calon kandidat lain yang akan ikut berkompetisi dalam Pemilihan Gubernur Riau. Redaksi memberikan ruang bagi pembaca untuk merespon. Terimakasih!




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top