Dalam suasana penyelesaian Pilpres yang belum rampung dan tengah menunggu keputusan MK, sebentar lagi kita akan menyaksikan hasil PHPU pada 22 April 2024. Namun, perhatian kita juga harus terhadap Pilkada serentak yang akan diselenggarakan, termasuk di Riau yang akan menggelar Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pilkada tingkat kabupaten/kota.
Di tengah masalah politik, kita perlu waspada terhadap praktik politik ''Gentong Babi'' yang bisa meracuni proses demokrasi kita. Politik Gentong Babi, atau pork barrel politics, merupakan pengalokasian dana publik untuk kepentingan politik tertentu, yang seharusnya tidak kita benarkan.
Pemilu bukan sekadar ajang kalah-menang. Ini adalah refleksi kesadaran kolektif masyarakat dalam menentukan arah dan kebijakan negara. Kita perlu memilih pemimpin berdasarkan visi, integritas, dan moralitas, bukan dengan praktik politik tidak sehat seperti money politics.
Dengan literasi politik yang tinggi, kita bisa memastikan proses pemilihan umum berjalan secara jujur, adil, dan bermartabat. Mari bersama-sama membangun kesadaran politik dan memperjuangkan demokrasi yang berkualitas, tanpa intervensi maupun intimidasi.
Pilkada serentak adalah momen penting bagi masyarakat, terutama di Riau, untuk menunjukkan tekad memilih pemimpin yang memiliki integritas dan komitmen terhadap kebaikan bersama. Pilihlah calon pemimpin yang beragama, berintegritas, dan memiliki visi misi yang jelas. Jangan terjebak oleh politik ''Gentong Babi'' yang merugikan demokrasi kita. Semoga kita semua bisa menciptakan pemilu yang bersih dan bermartabat. Jangan lepaskan hak suara Anda demi masa depan negeri tercinta.
Ayo bersama kita cegah politik ''Gentong Babi'' dan wujudkan demokrasi yang sehat di negeri ini!
Penulis adalah Yanto Budiman, wartawan senior Riau dan Ketua Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Riau.