
Batam, berazamcom - Berpenampilan tenang dan tidak banyak bicara, membuat Dr Kamsol luput dari perhatian media ditengah hiruk-pikuk politik Pilkada serentak tahun ini.
Namun tiba-tiba namanya muncul di belantika politik lokal menjelang Pilkada gubernur Riau, Pilkada Bupati Meranti, Pilkada Bupati Kampar dan terakhir Pilkada Walikota Pekanbaru.
Anehnya, Kamsol hingga saat ini belum pernah mendiclaire maju atau tidak dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. "Tiba-tiba namanya muncul di Pilkada kota Pekanbaru sebagai kandidat calon walikota Pekanbaru pada Pilkada serentak tahun ini," ujar tokoh masyarakat Riau yang juga ketua Pimda Riau Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Fajar Simanjuntak kepada berazamcom di Jakarta, Ahad (19/5/2024). "Ibarat benih unggul dimanapun dilempar atau ditanam berpotensi besar tumbuh dan berkembang,' sambungnya.
Menurut tokoh FKPPI Pusat dan Tokoh masyarakat Riau dari kalangan Batak Riau, Kamsol adalah seorang figur yang fenomenal yang memiliki potensi jika maju di Pilkada baik di level Gubernur, maupun di kabupaten dan kota di Riau, seperti Kampar, Meranti dan Pekanbaru. "Dari perspektif dan premis saya, dimanapun beliau ingin berkontestasi baik untuk level Gubernur Riau, Kampar, Meranti bahkan Pekanbaru, peluangnya cukup signifikan untuk dipilih masyarakat," ungkap Fajar.
Selain Kamsol kata Fajar ada lagi sosok yang disebut sebut salah satu kandidat kuat yakni Muflihun yang sebentar lagi bakal mengakhiri masa jabatannya sebagai Pj walikota Pekanbaru. Menurut Fajar Uun juga punya peluang besar untuk melanjutkan kembali kepemimpinan nya sebagai walikota Pekanbaru kedepannya. "Bermodalkan pengalamannya sebagai Pj walikota Pekanbaru, kita juga melihat ada potensi Muflihun untuk menjadi lawan tandingnya Kamsol," ujar Fajar Simanjuntak.
Kenapa? "Karena beliau adalah salah satu sosok yang memiliki pengalaman dan kemampuan dalam berbagai dimensi baik politik pemerintahan, sosial, ekonomi serta pendidikan yang menjadi passion nya selama ini. Beliau punya basic pendidikan yang menjadi dasar untuk lebih mudah mengelaborasi dengan sektor lainnya yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin,," pungkasnya.
Kamsol sendiri memang belum secara tegas menyatakan maju atau tidak. Namun namanya sudah mulai menjadi perbincangan hangat di ranah publik yang memberikan sinyal sinyal politik akan maju di Pilkada walikota Pekanbaru.
"Yang menjadi persoalan hari ini adalah partai politik, bagaimana kita mampu meyakinkan partai partai politik yang ada agar mereka yakin dalam memberikan perahu kepada kita untuk bisa berlatar dalam Pilkada serentak ini," ucap Kamsol kepada berazamcom, Senin (20/5/2024).
"Setalah tahapan penting ini selesai barulah kita berani untuk beradu ide dan gagasan yang kita tawarkan kepada masyarakat. Bagaimana cara kita untuk membangun kota Pekanbaru ini kedepannya,' ungkap Kamsol.
Menurut Kamsol, Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau adalah merupakan barometer politik dan sosial serta ekonomi. Jika Pekanbaru sudah mapan dan rakyatnya semua sejahtera maka kabupaten kota lainnya di Riau akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama di wilayah mereka masing masing. "Kuncinya kita bangun dan kembangkan dulu kota Pekanbaru. Kita atasi semua infrastruktur yang ada mulai dari problem banjir, sampah, ekonomi rakyat serta sosial. Nah untuk sampai ke titik ini kita maksimalkan dulu pembangunan sumber daya manusia yang sudah bagus kita bikin lebih bagus lagi. Dengan SDM yang handal niscaya kita akan berhasil mewujudkan mimpi mimpi kita dalam memajukan kota Pekanbaru menuju kota cerdas dan ramah lingkungan,' jelas' Kamsol.
Mantan Pj Bupati Kampar ini memaparkan bahwa pembangunan dan pertumbuhan ekonomi harus dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan. "Pembangunan ekonomi harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan inklusif," imbuhnya.
Disisi lain kata Dia, pembangunan model pembangunan eksklusif yang hanya menjadikan aspek pertumbuhan ekonomi sebagai satu-satunya tujuan pencapaian sehingga terkadang terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa pemerataan kesejahteraan yang disertai dengan tingginya angka pengangguran, tingkat kemiskinan yang tinggi, dan angka gini ratio yang semakin melebar, serta daya dukung lingkungan yang terus menerus terdegradasi sebagai akibat proses pembangunan.
"Banyak kelompok yang terpinggirkan dari pembangunan karena jenis kelamin, etnis, usia, orientasi seksual, kecacatan atau kemiskinan. Ketidaksetaraan pembangunan jelas menjadi efek dari model pembangunan eksklusif tersebut. Aset terbesar akan selalu hanya dimiliki oleh sebagian kecil orang," terangnya.
Dikatakan, pembangunan inklusif hanya bisa terwujud jika semua pihak berkontribusi untuk menciptakan peluang yang setara. "Beragam manfaat development yang memberikan ruang partisipasi seluas-luasnya dalam pengambilan keputusan; yang didasarkan pada penghormatan atas nilai dan prinsip-prinsip hak asasi manusia, partisipatif, non-diskriminatif dan akuntabel," pungkasnya.
Laporan: Benny Hendra
Editor : Yanto Budiman Situmeang