
Jakarta, berazamcom - Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Sufmi Dasco Ahmad merespons Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menolak menjadi menteri di era Prabowo, tapi bersedia menjadi penasihat.
Dasco mengaku belum mendengar secara langsung perihal Luhut yang bersedia menjadi penasihat Prabowo itu. "Pertama, apa yang disampaikan Pak Luhut, saya juga belum mendapatkan informasi langsung, apakah memang ada penawaran atau kemudian ada kesediaan dari Pak Luhut untuk menjadi penasihat," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).
Maka dari itu, Ketua Harian Partai Gerindra tersebut belum bisa menjawab apakah Luhut akan menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) atau tidak. Lagipula, kata dia, pihaknya memang belum membahas terkait susunan kabinet pemerintah ke depannya.
"Oleh karena itu, saya mungkin belum bisa jawab, mengenai apakah nanti masuk ke dalam Wantimpres atau badan lembaga lain yang ini juga belum kita bahas," imbuhnya sepertid dilansir dari kompas.com.
Sebelumnya, Luhut mengatakan bahwa dirinya siap menjadi penasihat untuk membantu Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih dalam Pemilu 2024.
"Saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat, kalau (bantuan) itu masih diminta,” ujar Luhut di Bali dikutip dari Antara, Minggu (19/5/2024).
Luhut mengungkapkan bahwa sebelumnya Prabowo sudah meminta kepada dirinya untuk menjadi menteri dalam kabinet yang sedang dibentuk oleh Prabowo. Akan tetapi, Luhut menolak permintaan tersebut.
“Beliau (Prabowo) sudah meminta (Luhut menjadi menteri). Saya, ya, saya tidak (lanjut jadi menteri),” kata Luhut.(*)