Rabu, 6 Agustus 2025

Breaking News

  • Wali Kota Pekanbaru Pastikan Tak Ada Pemberhentian THL RSD Madani, Relokasi Segera Berlangsung   ●   
  • Gubernur Riau Akan Rotasi Pejabat Berdasarkan Kinerja   ●   
  • Pertama Kali, Mahkota Asli Sultan Siak Akan Ditampilkan di Momen HUT ke-68 Riau   ●   
  • Pangdam I/BB Pimpin Langsung Pemadaman Karhutla di Riau   ●   
  • Gubernur Riau Terima Penghargaan BWI Awards 2025   ●   
Pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra 'Berlayar' di Pilkada Pekanbaru Meski Ada Perubahan Dukungan
Jumat 30 Agustus 2024, 08:05 WIB
Pasangan bakal calon Walikota Pekanbaru Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution-Dastriani Bibra.

Pekanbaru, berazamcom - Pasangan bakal calon Walikota Pekanbaru Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution-Dastriani Bibra resmi ikut "berlayar" di Pilkada Pekanbaru yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Kepastian ini diumumkan setelah KPU Pekanbaru menerima berkas pendaftaran pasangan yang ber-jargon "BERANI" (Bersama Edy Natar - Dastriani) pada pukul 22.00 WIB, Kamis (29/8).

Proses pemeriksaan berkas berlangsung lama, sekitar dua jam dari pukul 20.00 hingga 22.00 WIB, berbeda dengan tiga bakal calon sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh ketidaklengkapan dokumen. Dari empat partai pengusung. Hanya Nasdem dan PPP yang menyerahkan dokumen B1 KWK asli, sementara Partai Buruh dan PBB hanya mengirimkan salinannya. Akibatnya, KPU terpaksa mencoret kedua partai tersebut sebagai pengusung.

Meski PBB dan Partai Buruh dicoret sebagai pengusung, pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra tetap sah terdaftar dan "berlayar" sebagai bakal calon Walikota Pekanbaru karena dukungan dari Nasdem dan PPP sudah memenuhi syarat. PBB dan Partai Buruh kini hanya berstatus sebagai partai pendukung.



Terkait hal ini, Edy Natar, mantan Dandrem 301 Wirabima, yang tampil dengan pakaian Melayu biru dan tanjak hijau bercorak kuning emas, menjelaskan bahwa hasil verifikasi KPU menunjukkan kedua partai, Buruh dan PBB, tidak dapat menjadi pengusung karena tidak bisa menunjukkan dokumen asli SK B1 KWK saat pendaftaran.

"Sehingga kedua partai tersebut tidak bisa menjadi pengusung. Jadi, hanya Nasdem dan PPP yang menjadi partai pengusung," ungkapnya.

Bagi mantan Gubernur Riau ini, hal tersebut tidak menjadi masalah. Yang penting, menurutnya, dirinya sudah sah sebagai pasangan bakal calon Walikota.



"Tak bisa jadi pengusung, ya jadi pendukung. Yang penting, tetap berlayar," ujarnya sambil berkelakar.

Menjawab pertanyaan awak media mengenai peluangnya menjadi orang nomor satu di Kota Bertuah, Edy Natar yang gagal mendapatkan dukungan partai sebagai calon Gubernur, dengan tegas mengatakan, "Jangankan untuk Walikota, menjadi Gubernur saja saya yakin dan optimis," ujarnya, disambut sorak dan tepuk tangan meriah dari massa yang hadir.

Editor: Yanto Budiman




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top