Pekanbaru, berazamcom -- Undangan terus berdatangan. Hari ini Jumat (20/9) Balon (bakal calon) Walikota Pekanbaru, Brigjend TNI (Pur) Edy Nasution menjadi khatib di Masjid Al-Mukarramah, Rumbai Timur, Pekanbaru.
Dalam khutbahnya Mantan Dandrem 031 Wirabima tersebut mengatakan, kita perlu mempersiapkan diri menghadapi pengadilan Allah.
"Setiap kita yang hidup dipastikan mati. Dan setiap menghadapi kematian, dipastikan menghadapi pengadilan Allah," tegas Edy Nasution yang berpasangan dengan Dastriyani Bibra dengan tagline PATEN untuk Pekanbaru.
Edy Nasution mencontohkan, jika dirinya menghadapi pengadilan dunia dan dikatakan bersalah, maka dirinya memerlukan saksi untuk membela dan menyatakan dirinya tidak bersalah.
"Bayangkan di pengadilan dunia saja kita perlu saksi untuk membela kita, apa lagi dipengadilan Allah," tega Edy Nasution.
Apa lagi tambahnya, dalam menghadapi pengadilan Allah, mulut kita terkunci, hanya tangan, kaki dan lain-lain yang akan menjadi saksi.
"Oleh sebab itu, sekecil apapun amal kebaikan harus kita buat semasa hidup karena itu akan dibutuhkan dalam menghadapi pengadilan Allah," tambah Edy Nasution.
Usai solat Jumat, salah seorang jamaah Zakaria (60) mengatakan, sebenarnya kita memerlukan pemimpin yang tidak saja mampu mengelola pemerintahan yang tegas dan transparan, juga dapat menjadi imam, khatib sehingga pembangunan yang dilakukan tidak saja dibidang material melainkan juga dibidang moral dan spritual.
"Ini baru pemimpin yang PATEN, ilmu dunia dimiliki dan akhiratpun ada dalam diri," ujar Zakaria. Lanjut Zakaria, mungkin satu-satunya dari lima Balon Walikota yang bisa jadi Khatib dan imam mungkin Pak Edy Nasution.
Sementara itu Joko (57) mengatakan, Pekanbaru memerlukan seorang jendral agar Kota Bertuah ini kedepannya tertib dan semakin transparan dalam mengelola pemerintah.
"Hanya satu kata saya, kita memerlukan jendral untuk menyelesaikan masalah di Pekanbaru ini," tegas Joko.(*)