Rabu, 13 Agustus 2025

Breaking News

  • Sepak Terjang Rektor UIR, Pemimpin Muda Visioner Lanjutkan Visi UIR Unggul Berkelas Dunia   ●   
  • BAZNAS RI Empat Tahun Pertahankan Top Brand   ●   
  • Disdukcapil Pekanbaru Ingatkan Warga Waspadai Oknum Tawarkan Aktivasi IKD   ●   
  • Bupati Pelalawan, H. Zukri Misran Menghadiri Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-79   ●   
  • Bupati Zukri Pimpin Pembahasan Program Prioritas RPJMD 2025–2029, Tegaskan Sinergi, Target dan Basis Data   ●   
Menuju Swasembada Beras, Kades Elfizon: Keberhasilan dan Kesuksesan Milik Kita Bersama
Selasa 19 November 2024, 20:19 WIB
Kepala Desa Teluk Sejuah, Elfizon

Inhu, berazamcom - Sawah tadah hujan, begitulah masyarakat Desa Teluk Sejuah, Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau menamai sistem persawahan mereka. Desa Teluk Sejuah merupakan daerah dataran dengan ketinggian dari permukaan laut sekitar 35 meter. Oleh sebab itu, tidak ada aliran air dari perbukitan ataupun pegunungan. Walaupun demikian, sejak zaman kerajaan masyarakat desa Teluk Sejuah sangat tekun menanam padi.

Dinamakan sawah tadah hujan, karena para petani yang menanam padi mengandalkan air hujan sebagai sumber air untuk tanaman. Sungai Indragiri yang mengalir ditepian desa menjadi sumber air pendukung. Terbukti, desa Teluk Sejuah dapat bertahan hingga kini.

Para leluhur masyarakat desa Teluk Sejuah menanam padi jenis gogo. Butuh waktu hingga 6 bulan sejak ditanam untuk dipanen. Pada tahun 2011 silam, barulah masyarakat desa Teluk Sejuah mengganti padi gogoh ke padi IR-42. Padi IR-42 hanya butuh 3 bulan masa tanam untuk dipanen.

Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Teluk Sejuah, Elfizon, terkait potensi pertanian di desanya kepada tim Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Minggu (17/11/2024). Ia menyebutkan bahwa terdapat 85 hektar lahan persawahan yang tersebar di Desa Teluk Sejuah, yang dikelola oleh lima kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Makmur Karya Bersama, Kelompok Tani Suka Maju, Kelompok Tani Sinar Mentari PTD, Kelompok Tani Kapotan Tuah Mulyo, dan Kelompok Tani Sumber Tani.

Dalam kesempatan tersebut, Elfizon menegaskan bahwa Pemerintah Desa (Pemdes) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berharap agar kelima kelompok tani tersebut dapat mengelola lahan persawahan dengan maksimal. "Kedepannya, kami berharap Desa Teluk Sejuah mampu mencapai swasembada beras. Kami optimis dengan pengelolaan yang baik, desa ini akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan beras bagi warganya," ujar Elfizon.

Dengan potensi lahan yang ada, Elfizon berharap pertanian di desa Teluk Sejuah dapat berkembang pesat, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal.

Seiring berjalannya waktu dan kondisi cuaca alam yang cepat berubah, kelompok tani yang mengelola sawah dihadapkan dengan tantangan yang berat. Pada tahun 2023, kelompok tani mengalami gagal panen akibat banjir. "Kita mesti membuat waduk untuk membendung air, memperbaiki saluran irigasi persawahan, agar ketika curah hujan meningkat, banjir di persawahan bisa diatasi". Kata Elfizon. "Desa dusun tua juga harus mencari solusi secepatnya untuk penanganan luapan air sungai Indragiri. Karena selama ini, luapan air adalah kiriman dari desa Dusun Tua". Sambung Elfizon.

Pada tahun 2024, penanam padi di desa Teluk Sejuah dilaksanakan pada bulan Juni yang lalu. Luas sawah yang ditanami sekitar 32 hektar. Panen dilakukan pada bulan oktober, padi yang dipanen per hektar sebesar 6 ton. Artinya, desa Teluk Sejuah mendapatkan 192 ton dari 32 hektar lahan yang ditanami.

"Pemdes, BUMDes dan Kelompok Tani memiliki cita-cita untuk desa Teluk Sejuah mampu swasembada beras dimasa yang akan datang. Mari kita kobarkan semangat seperti nenek moyang kita, keberhasilan dan kesuksesan adalah milik kita bersama, untuk itu, sinergitas disetiap elemen terkait perlu ditingkatkan, mencari solusi bersama dan menyelesaikan tantangan bersama pula," ucap kades Elfizon.

Salah Satu Desa Tertua di Inhu Optimis Meniti Kesejahteraan

Desa Teluk Sejuah merupakan salah satu desa tertua di kabupaten Inhu. Dahulu termasuk dalam dusun nan limo dari kerajaan minang kabau, yakni Batu Sawar, Kelayang, Lubuk Sitarak, Dusun Tuo dan Teluk Sejuah. Sekarang desa Teluk Sejuah berada di wilayah administratif kecamatan Kelayang, kabupaten Indragiri Hulu, provinsi Riau.

Desa Teluk Sejuah, yang terletak di Kabupaten Inhu, terdiri dari 3 dusun, 3 RW, dan 3 RT. Pada tahun 2024, desa ini memiliki populasi sekitar 913 jiwa, dengan rincian 488 jiwa laki-laki dan 443 jiwa perempuan.

Kades Elfizon, atau yang lebih akrab disapa Fizon, menyebutkan bahwa desa Teluk Sejuah merupakan salah satu desa tertua di Kabupaten Inhu. Masyarakat desa ini dikenal sangat menjaga dan melestarikan nilai serta norma adat yang telah diwariskan secara turun-temurun, yang berlandaskan pada syarak dan kitabullah. "Begitulah orang Melayu pada umumnya, kami berpegang teguh pada ajaran adat yang sejalan dengan ajaran agama," ujar Fizon.

Di samping itu, Desa Teluk Sejuah juga memiliki keberagaman sub suku Melayu. Terdapat 4 sub suku Melayu yang hidup berdampingan di desa ini, yaitu suku Imam, suku Penghulu, suku Majalelo dan suku Monti. Keberagaman ini menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi yang terus dijaga oleh masyarakat Teluk Sejuah.

Kepala desa Teluk Sejuah Elfizon atau yang akrab disapa Fizon menyebutkan, desa Teluk Sejuah adalah salah satu desa tertua di kabupaten Inhu. Masyarakatnya berpegang teguh pada nilai dan norma adat yang bersendikan syarak, syarak yang bersendikan kitabullah. Begitulah orang melayu pada umumnya. Selain 4 sub suku Melayu yang menetap di desa Teluk Sejuah, ada juga suku lain seperti batak, minang, jawa, dan suku lainnya.

"Persatuan dan kesatuan disetiap sub suku melayu dan suku lain yang menetap di desa Teluk Sejuah harus tertanam disetiap orang. Kesejahteraan dan kedamaian tidak akan tercapai apabila masing masing dari kita tak tegur sapa dan tak berbaikan," kata Elfizon.

Kades, Elfizon, menegaskan komitmen Pemdes dan BUMDes untuk memajukan desa dan mensejahterakan masyarakat secara merata. Dalam pernyataannya, Elfizon menyebutkan bahwa keberhasilan pembangunan desa tidak hanya bergantung pada satu sektor saja, melainkan membutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Kami akan terus berupaya mengoptimalkan potensi desa, baik dari sektor pertanian, pariwisata, maupun usaha ekonomi lainnya, agar kesejahteraan dapat dirasakan oleh setiap warga," ujar Elfizon.

Pernyataan tersebut mencerminkan tekad Pemdes Teluk Sejuah untuk memastikan bahwa pembangunan di desa ini berjalan inklusif dan membawa dampak positif bagi seluruh warganya. Melalui berbagai program dan inisiatif, Pemdes dan BUMDes berharap dapat menciptakan peluang ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Teluk Sejuah.**




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top