Pemkab Kuansing Akan Buat Produk Hilir Karet, Mursini ; 2020 Plan Project Home Industri di Mulai
Kamis 26 September 2019, 07:20 WIB
ist
Kuansing, berazamcom - Tingginya angka masyarakat Kuantan Singingi bergantung atau menjadikan Karet ( Petani ) sebagai sumber ekonomi, tentu menjadi skala prioritas Pemerintahan Mursini Halim untuk memikirkan kesejahteraan masyarakatnya dan tambah lagi ini juga merupakan visi dan Misi mereka berdua, guna meningkat Kesejahteraan para petani.
Upaya Pemerintah Kuansing terus berjalan secara bertahap guna memikirkan hasil karet para petani Karet di Kabupaten Kuantan Singingi bisa meningkat. Mulai dari MoU dengan Pihak Universitas dalam kajian prosfek maupun eksen program dibidang upaya meningkatkan harga jual Karet.
Kuantan Singingi beberapa tahun terakhir ini sudah ada Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi ( APKARSI ) kegiatan lelang karet BOKAR dengan menerapkan sistem pelelangan satu kabupaten, satu kualitas, satu waktu, satu tempat dan satu harga, dengan program BOKAR melalui dinas Pertanian, ujar Mursini kepada media baru - baru ini.
Dengan adanya BOKAR ini sudah bisa menggenjot kenaikan harga karet di pasaran tingkat masyarakat. Kedepan kita berencana akan ada industri Hilirisasi karet ini.
" Insya Allah, 2020 akan dilaksanakan plan projek home industri, ini sudah ada laporan akhir kajian Pengembangan Industri Hilir Karet ini oleh Koordinator Pusat Studi Perkebunan, Gambut dan Pedesaaan LPPM Universitas Riau 16 September yang lalu di Bappeda litbang", terangnya.
Mursini menambahkan, Karena harga karet terus merosot sehingga luas lahan Karet di Kuansing terus menurun, 2017 kemaren hanya tinggal 1.39 ribu hektar yang tersisa, namun pada tahun 2018 hingga kini relatif bertahan dengan adanya program lelang BOKAR ini.
Sebagai informasi dengan data yang ada saat ini 63 ribu rumah tangga di Kuansing bergantung kepada karet, diharapkan dengan adanya home industri Karet ini bisa membantu meningkatkan ekonomi rumah tangga petani karet di Kuantan Singingi, harapnya.
Kita akan dukung program ini, dengan payung hukum ( Perda, Perbup ,red ) agar jaminan pasar home industri karet masyarakat Kuansing terjamin, janjinya.
Sementara Narasumber Ekpose Draf Laporan Akhir Kajian Pengembangan Industri Hilir Karet
Dr. Djaimi Bakce, SP, M
Si. Koordinator Pusat Studi Perkebunan, Gambut dan Pedesaan LPPM Universitas Riau/Dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau mengatakan, harga karet selalu fluktuasi tergantung pasar karet dunia, tentu kita tidak boleh terus bergantung kepada pasar dunia, apa lagi Indonesia terus tersaingi oleh karet negara dunia seperti Thailand, dan Vietnam .
Karet ini bisa di produksi skala besar ( Industri ) dan skala kecil ( home industri ), " nah yang home Industri ini lah yang akan kita kembang 2020 nantik di Kuantan Singingi" ujarnya.
Hasil home industri ini seperti keset, Sel Penutup Elpiji, miniatur jalur, dan lain sebagainya, maka dari itu Pemerintah harus hadir guna menjamin pasar hasil home industri masyarakat ini, pungkasnya.
Kemudian berdasarkan penelusuran berazamcom rupanya Mursini perna mendapatkan Penghargaan terbaik 2 dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Penghargaan itu diserahkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan Ir. Bambang, MM kepada Bupati Kuantan Singingi yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuantan Singingi Ir. Emmerson, pada puncak Peringatan Hari Perkebunan Nasional ke-61 Tahun 2018 yang diselenggarakan pada tanggal 10 Desember 2018 di Bandung Jawa Barat.
Salah satu indikator Bupati H. Mursini menerima penghargaan adalah dengan adanya perwujudan sinergitas pelaku usaha perkebunan (petani karet) dengan pembina bidang perkebunan terutama terkait dengan pemasaran bahan olah karet (BOKAR) di Kabupaten Kuantan Singingi.
Rupanya Kebijakan terobosan inovatif ini hanya ada di Kuantan Singingi untuk Provinsi Riau, Sedangkan diluar Provinsi Riau baru dilaksanakan di Sumatera Selatan, itupun baru tingkat kecamatan.*
[]Bazm - 8
Upaya Pemerintah Kuansing terus berjalan secara bertahap guna memikirkan hasil karet para petani Karet di Kabupaten Kuantan Singingi bisa meningkat. Mulai dari MoU dengan Pihak Universitas dalam kajian prosfek maupun eksen program dibidang upaya meningkatkan harga jual Karet.
Kuantan Singingi beberapa tahun terakhir ini sudah ada Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi ( APKARSI ) kegiatan lelang karet BOKAR dengan menerapkan sistem pelelangan satu kabupaten, satu kualitas, satu waktu, satu tempat dan satu harga, dengan program BOKAR melalui dinas Pertanian, ujar Mursini kepada media baru - baru ini.
Dengan adanya BOKAR ini sudah bisa menggenjot kenaikan harga karet di pasaran tingkat masyarakat. Kedepan kita berencana akan ada industri Hilirisasi karet ini.
" Insya Allah, 2020 akan dilaksanakan plan projek home industri, ini sudah ada laporan akhir kajian Pengembangan Industri Hilir Karet ini oleh Koordinator Pusat Studi Perkebunan, Gambut dan Pedesaaan LPPM Universitas Riau 16 September yang lalu di Bappeda litbang", terangnya.
Mursini menambahkan, Karena harga karet terus merosot sehingga luas lahan Karet di Kuansing terus menurun, 2017 kemaren hanya tinggal 1.39 ribu hektar yang tersisa, namun pada tahun 2018 hingga kini relatif bertahan dengan adanya program lelang BOKAR ini.
Sebagai informasi dengan data yang ada saat ini 63 ribu rumah tangga di Kuansing bergantung kepada karet, diharapkan dengan adanya home industri Karet ini bisa membantu meningkatkan ekonomi rumah tangga petani karet di Kuantan Singingi, harapnya.
Kita akan dukung program ini, dengan payung hukum ( Perda, Perbup ,red ) agar jaminan pasar home industri karet masyarakat Kuansing terjamin, janjinya.
Sementara Narasumber Ekpose Draf Laporan Akhir Kajian Pengembangan Industri Hilir Karet
Dr. Djaimi Bakce, SP, M
Si. Koordinator Pusat Studi Perkebunan, Gambut dan Pedesaan LPPM Universitas Riau/Dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau mengatakan, harga karet selalu fluktuasi tergantung pasar karet dunia, tentu kita tidak boleh terus bergantung kepada pasar dunia, apa lagi Indonesia terus tersaingi oleh karet negara dunia seperti Thailand, dan Vietnam .
Karet ini bisa di produksi skala besar ( Industri ) dan skala kecil ( home industri ), " nah yang home Industri ini lah yang akan kita kembang 2020 nantik di Kuantan Singingi" ujarnya.
Hasil home industri ini seperti keset, Sel Penutup Elpiji, miniatur jalur, dan lain sebagainya, maka dari itu Pemerintah harus hadir guna menjamin pasar hasil home industri masyarakat ini, pungkasnya.
Kemudian berdasarkan penelusuran berazamcom rupanya Mursini perna mendapatkan Penghargaan terbaik 2 dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Penghargaan itu diserahkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan Ir. Bambang, MM kepada Bupati Kuantan Singingi yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuantan Singingi Ir. Emmerson, pada puncak Peringatan Hari Perkebunan Nasional ke-61 Tahun 2018 yang diselenggarakan pada tanggal 10 Desember 2018 di Bandung Jawa Barat.
Salah satu indikator Bupati H. Mursini menerima penghargaan adalah dengan adanya perwujudan sinergitas pelaku usaha perkebunan (petani karet) dengan pembina bidang perkebunan terutama terkait dengan pemasaran bahan olah karet (BOKAR) di Kabupaten Kuantan Singingi.
Rupanya Kebijakan terobosan inovatif ini hanya ada di Kuantan Singingi untuk Provinsi Riau, Sedangkan diluar Provinsi Riau baru dilaksanakan di Sumatera Selatan, itupun baru tingkat kecamatan.*
[]Bazm - 8
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Senin 06 Mei 2024, 15:55 WIB
Mahasiswa Indonesia Belajar Logistik Kebencanaan ke Pakar di Jepang
Senin 06 Mei 2024, 14:51 WIB
Damkar Kota Pekanbaru Dapat Tambahan Bantuan Dua Unit Mobil Pemadam
Senin 06 Mei 2024, 14:48 WIB
Dibuka Presiden Jokowi, Pj Gubernur Riau Hadiri Musrenbangnas 2024
Minggu 05 Mei 2024, 09:47 WIB
Balon Gubri Edy Natar Nasution Serahkan Formulir ke DPW PKB: Membangun Komunikasi Politik yang Solid
Minggu 05 Mei 2024, 08:52 WIB
Mantan Gubernur Riau Edy Natar Nasution Terima Dukungan Penuh dari Marga Butar Butar untuk Maju di Pilgubri 2024
Minggu 05 Mei 2024, 08:46 WIB
Aklamasi, Tri Joko Jadi Ketua PJS DKI Jakarta
Sabtu 04 Mei 2024, 10:40 WIB
Bupati Zukri Misran Ngopi Sore Bareng JMSI Riau, Disorot Kontribusi dalam Pemilu dan Fokus Pembangunan Pelalawan
Jumat 03 Mei 2024, 18:03 WIB
Dugaan Pencemaran Nama Baik Profesi, PJS Resmi Adukan Rum Pagau ke Polda Gorontalo
Jumat 03 Mei 2024, 15:11 WIB
PT BRKS Jalin Kerjasama dengan Dinas PMD Bengkalis Terkait Pelaksanaan Siskeudes-Link
Jumat 03 Mei 2024, 14:48 WIB
UIR Masuk Dalam 10 Kampus Islam Terbaik Versi Edurank, Wakil Rektor Bidang Akademik : UIR Akan Terus Tingkatkan Mutu Kampus