Kamis, 7 Agustus 2025

Breaking News

  • Wali Kota Pekanbaru Pastikan Tak Ada Pemberhentian THL RSD Madani, Relokasi Segera Berlangsung   ●   
  • Gubernur Riau Akan Rotasi Pejabat Berdasarkan Kinerja   ●   
  • Pertama Kali, Mahkota Asli Sultan Siak Akan Ditampilkan di Momen HUT ke-68 Riau   ●   
  • Pangdam I/BB Pimpin Langsung Pemadaman Karhutla di Riau   ●   
  • Gubernur Riau Terima Penghargaan BWI Awards 2025   ●   
Abu Bakar Terima Layanan Tanam Durian Langsung Berbuah
Senin 02 Juni 2025, 09:23 WIB
Abu Bakar

Kampar, berazamcom - Ditangan Abu Bakar, durian bukan lagi tanaman tua yang berbuah di usia puluhan tahun dengan pohon yang tinggi dan rindang. Pria 65 tahun asal Balam Jaya Kecamatan Tambang, Kampar, Riau ini berhasil membuahkan pohon durian di usia masih sangat muda. Rata-rata pohon durian yang berusia tiga tahun, bisa mengeluarkan bunga dan nantinya akan menggendong buah. Hebatnya lagi, dia bisa pula memindahkan pohon durian tersebut ke pekarangan anda, tanpa mengganggu proses pembuahannya.  

Bagi pecinta durian di Kampar, Abu Bakar bukan lah sosok yang asing. Sebab, sejak awal memang dia menjadi pelopor durian unggul di Kabupaten Kampar. Sepanjang usianya, Abu Bakar bekerja mendedikasikan dirinya bagi buah berduri itu. Banyak hal yang sudah dia lakukan. Mulai dari melestarikan durian unggul lokal Kampar, hingga membudidayakan durian unggul asal negeri Thailand dan Malaysia.

Di lahan yang cukup luas di pekarangan rumahnya, Abu Bakar telah melakukan banyak percobaan dan inovasi demi kemajuan pertanian di Kampar, terutama pohon durian. Berkunjung ke rumah Abu Bakar, tidak lah sulit. Lokasinya, di pinggir Jalan Negara Bangkinang-Pekanbaru, persis di depan SMPN I Tambang, Desa Balam Jaya Kecamatan, Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.


Ketika berazam.com berkunjung ke rumahnya, Abu Bakar terlihat dengan senang hati menerima dan penuh antusias memperlihatkan hasil inovasinya di bidang durian. Dia bercerita, sejak tahun 1980-an, Abu Bakar sudah tertarik dengan buah yang dijuluki raja buah itu. Sejak itu pula, dia bertekad menjadi penangkar bibit tanaman buah terutama durian.

Sebelum durian Monthong diperkenalkan di Indonesia di tahun 80-an, Abu Bakar justru fokus dengan durian unggul asal Kampar. Dia mengoleksi berbagai jenis bibit unggul Kampar seperti, Ome Kampar, Durian Bakul, Durian Tongak, Sijantung Kampar dan sebagainya. Namun, sejak Monthong masuk ke tanah air, Abu Bakar memilih durian asal Thailand itu menjadi unggulan untuk dikembangkan.

Kenapa Abu Bakar lebih memilih Monthong? Menurut dia, Monthong lebih genjah atau lebih cepat berbuah. Dijelaskannya, Monthong leih rentan terhadap rangsangan. Meski usia masih tergolong muda, sedikit saja dirangsang untuk dibuahkan, Monthong langsung mengeluarkan bunga.

Abu Bakar juga menjelaskan, Monthong yang beredar di Kampar, ada dua jenis. Monthong berdaun pendek, dan Monthong berdaun Panjang. Diantaara dua jenis Monthong ini, yang berdaun pendek lebih cepat berbuah dan mudah dirangsang untuk dibuahkan. Soal jenis apa yang lebih bagus, menurut Abu Bakar, keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Monthong daun pendek selain cepat berbuah, daging buahnya juga lebih kuning, rasa ada pahitnya dengan kulit yang lebih tipis. Sedangkan Monthong daun Panjang, buahnya lebih besar, rasa lebih manis, kulit agak tebal sehingga bisa disimpan beberapa hari.

Abu Bakar Kembali menjelaskan, Durian Monthong cocok untuk tanaman pekarangan. Selain cepat berbuah, percabangan tidak teralu lebar dan tidak tumbuh tinggi menjulang. Namun, bila ingin mengebunkan durian untuk skala bisnis, Abu Bakar menyarankan menanam durian asal Malaysia seperti Musangking dan Duri Hitam. Karena, kedua jenis durian ini harga buahnya jauh lebih mahal dari Monthong.

Lalu apa rahasia Abu Bakar menjadikan pohon durian kecil-kecil bisa bebuah? Sambil tersenyum tipis, pria ini mengatakan, selain jenis duriannya yang bisa dirangsang cepat berbuah, Abu Bakar juga mengaplikasikan pupuk perangsang tumbuh yang bisa membuat durian terpacu untuk berbunga.

Namun Abu Bakar berpesan, jika buahnya sudah dipanen, sebaiknya pohon durian harus segera di pupuk.  Sebab, Ketika durian dipaksa berbuah, dia memerlukan banyak ennergi. Mulai dari berbunga, membesarkan putik, jadi buah sampai masak. Proses ini, memerlukan energi besar bagi pohon durian. Jika tidak diperhatikan, pohon durian bisa merangas dan mati.

Di pekarangan Abu Bakar, setidaknya saat ini ada sekitar enam batang durian kecil yang sedang berbunga. Dan sebentar lagi akan berubah menjadi putik dan selanjutnya menjadi buah. Hebatnya lagi, Abu Bakar, juga menjual keenam pohon durian tersebut. "Bagi yang berminat, silakan. Saya usahakan buahnya selamat sampai ke tempat baru," ujar Abu Bakar.

Emang bisa? Mendengar pertanyaan itu, dengan penuh semangat Abu Bakar menjelaskan, menjual pohon yang sedang dalam proses pembuahan sudah sering dilakukannya. Dan   tingkat keberhasilannya cukup tinggi. Namun, kata Abu Bakar, prosesnya tidak instan. Perlu Waktu berbulan-bulan agar durian bisa selamat dipindah tanpa menganggu proses pembuahannya.

Berapa harga pohon durian seperti itu, dan berapa pula biaya pemindahan ke lahan baru, Abu Bakar kembali tersenyum tipis. "Yang berminat silakan datang, soal harga bisa sampai jadi," ujarnya tersenyum lebar. [] ziz




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top