Pekanbaru, berazamcom - Sebanyak 383 titik panas (hotspot) terpantau di Provinsi Riau berdasarkan pantauan pada Minggu (3/8/2025).

Angka ini merupakan yang tertinggi di Pulau Sumatera dari total 441 hotspot yang terdeteksi di wilayah tersebut.

Forecaster On Duty BMKG Anggun R menyebut, Rokan Hilir menjadi wilayah penyumbang hotspot terbanyak di Riau, yakni sebanyak 281 titik.

Disusul Kabupaten Bengkalis dengan 78 titik dan Kota Dumai sebanyak 12 titik.

Selain itu, titik panas juga terdeteksi di beberapa daerah lainnya seperti Indragiri Hilir (6 titik), Rokan Hulu (3 titik), Pelalawan (2 titik), dan Kampar (1 titik). Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah.

Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Sumatera, Riau mendominasi jumlah hotspot.

Sumatera Utara terpantau memiliki 32 titik, Sumatera Selatan, Jambi, dan Sumatera Barat masing-masing 7 titik, serta Bangka Belitung 3 titik. 

Aceh dan Lampung masing-masing mencatatkan satu titik panas.

BMKG terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran terbuka yang dapat memperburuk kondisi cuaca dan meningkatkan risiko karhutla.

Pemerintah daerah juga diharapkan sigap menanggapi peningkatan hotspot ini melalui upaya mitigasi.

Peningkatan titik panas biasanya dipengaruhi oleh cuaca kering dan suhu udara yang tinggi.

Oleh sebab itu, masyarakat dan pihak terkait diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah-wilayah dengan konsentrasi hotspot yang tinggi seperti Rokan Hilir dan Bengkalis. (*)