
Pekanbaru, berazamcom – Jumlah titik panas atau hotspot di Provinsi Riau mengalami penurunan signifikan pada Rabu (13/8/2025) dibandingkan hari sebelumnya.
Berdasarkan data BMKG Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, hanya terdeteksi 2 titik panas di Bumi Lancang Kuning.
Forecaster On Duty BMKG Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Elisa JS Kedang, menjelaskan kedua titik panas tersebut masing-masing berada di Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu.
“Jika dibandingkan kemarin yang tercatat nihil hotspot, maka hari ini kembali muncul dua titik panas meski jumlahnya masih tergolong rendah,” ujarnya.
Baca juga: Karhutla di Riau Hanguskan 1.651 Hektare Lahan, Rohil Paling Luas, Berikut Rinciannya
Secara keseluruhan, wilayah Sumatera mencatat 63 titik panas.
Hotspotini adalah titik panas yang terdeteksi oleh satelit dan menunjukkan adanya kenaikan suhu signifikan di suatu area.
Ini berpotensi sebagai lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Aceh menjadi provinsi dengan jumlah terbanyak yakni 21 titik, disusul Sumatera Utara dengan 29 titik, sementara provinsi lain seperti Lampung, Jambi, dan Sumatera Barat mencatat antara 3 hingga 5 titik.
Elisa menyebut kemunculan titik panas di Riau tetap perlu diwaspadai meski kondisinya masih terkendali.
“Kita tetap mengimbau agar tidak melakukan pembakaran lahan atau hutan karena cuaca yang kering dapat memperbesar potensi kebakaran,” tegasnya.
Ia menambahkan, penurunan atau kenaikan jumlah titik panas dari hari ke hari sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, angin, dan kelembapan.
“Monitoring secara rutin tetap dilakukan untuk mengantisipasi potensi karhutla,” kata Elisa.
BMKG mengimbau masyarakat dan pihak terkait untuk tetap waspada serta berperan aktif mencegah kebakaran hutan dan lahan, terutama di wilayah rawan. (*)