Koberkobs Sang "Malaikat Penolong" Warga Bengkalis
Sabtu 30 September 2017, 19:10 WIB
Koberkobs Sang "Malaikat Penolong" Warga Bengkalis
Bengkalis, Berazam - Jangankan menyebutnya, bagi kebanyakan orang, tak terkecuali warga kota Bengkalis sendiri, mendengarnya kata itu saja mungkin ada yang belum pernah. Meskipun itu hanya sekali.
Memang, untuk kebanyakan orang, Koberkobs mungkin tak dikenal. Sesuatu yang asing. Tapi tak demikian adanya bagi sebagian keluarga dan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis.
Bagi mereka, Koberkops tak ubahnya malaikat penolong. Oase pemberi harapan dalam ketandusan. Setidaknya di tengah rasa keputusasaan untuk mendapatkan pendonor darah dengan cepat. Lantas apa sebenarnya Koberkobs itu?.
Wan Junizal Al-Banafaat, salah seorang pendirinya, Jumat, 29 September 2017, menjelaskan, Koberkobs adalah kependekan dari Komunitas Berdarah Kota Bengkalis dan Sekitarnya.
Yaitu, kumpulan orang-orang yang berkomitmen tinggi, untuk mendonorkan darahnya secara suka rela. Ikhlas dan tanpa pamrih sedikitpun buat siapa saja warga Bengkalis dan sekitarnya yang memerlukannya.
Karena takut terkesan mengerikan, pria berjambang yang bekerja di Sekretariat DPRD Bengkalis ini langsung menjelaskan, kata Berdarah dimaksud bermakna bahwa anggota relawan komunitas ini memiliki darah untuk disumbangkan.
“Anggota komunitas ini semuanya memiliki nyali untuk diambil darah mereka, buat saudara-saudara kita yang membutuhkannya,” jelasnya dengan nada ikhlas.
Kapan dan dimana ide gerakan kemanusiaan dan peduli sesama ini muncul kali pertama?
Wan Jun menjelaskan, Koberkobs berdiri hampir sekitar setahun lalu. Kurang lebih 10 bulan. Tepatnya 15 Desember 2016 lalu.
Hebatnya lagi dan rasanya sulit dipercaya, ide untuk mendirikan Koberkops ini muncul saat dia bersama karibnya Drales Pical, duduk-duduk santai dan berbincang-bincang ringan di sebuah kedai kopi di kota Bengkalis. Di kota Bengkalis, dia bersama DR Pical begitu nama lain Drales Pical, memang dikenal banyak orang sebagai pendonor aktif.
“Idenya berawal dari rasa keprihatinan yang kerab kami dengar dan dialami keluarga pasien terhadap maraknya praktek percaloan darah di kota Bengkalis saat mereka sangat membutuhkannya. Tentunya keluhan itu muncul karena ada yang memberatkan mereka,” ceritanya.
Dijelaskan sedikit oleh Wan Junizal Al-Banafa'at, saat ide mereka itu muncul, makelar darah di kota Bengkalis masih suka "bergentayangan". Tak hanya malam, tapi juga di siang hari.
“Salah satu tujuan berdirinya Koberkobs ini memang untuk melindung masyarakat dari makelar darah dimaksud. Alhamdulillah, berdasarkan informasi yang kami terima, saat ini makelar itu sudah hilang,” paparnya.
Meskipun belum genap setahun, imbuh suami Mardianis ini, sekrang sudah ada sekitar 500 orang yang bergabung dalam komunitas ini. Baik itu mereka yang bergolongan darah A, B, AB dan O.
“Semuanya golongan darah, pendonornya ada di Koberkobs. Seperti iklan Rexona "setia setiap saat", seluruh anggota Koberkobs juga siap memberikan bantuan jika ada masyarakat yang membutuhkan. In Shaa Allah kami selalu siap. Ikhlas dan tanpa pamrih,” ujar pria kelahiran Bengkalis, 12 Juni 1978 yang panggilan kerennya Jon ini.
Mengenai harapan ke depan, Jon berazam semua pihak mendukung keberadaan Koberkobs. Khususnya masyarakat Bengkalis. Mau bergabung dan menjadi anggota relawan, menjadi pendonor Koberkobs.
“Tapi tentu syaratnya donor darahnya bersifat sukarela tanpa mengharapkan imbalan apapun. Apalagi sampai menetapkan tarif,” ujarnya, seraya juga berharap, pihak lain juga mendukung kelangsung komunitas ini.
Mengenai berapa jumlah kantor darah yang telah disumbangkan relawan Koberkobs dalam sekitar 10 bulan eksistensinya dalam membantu mereka membutuhkanya, Jon dengan jujur mengatakan, dia tak ingat persis.
“Namanya juga sukarela, jadi angka pastinya tak dihitung. Mungkin sudah ada 600-an kantong darah. Tapi ada satu pasien yang sampai dibantu relawan Koberkobs sampai 30 kantong darah,” kenangnya.
Kepada masyarakat Bengkalis dan sekitarnya yang memerlukan bantuan Koberkobs, Jon tak lupa menitipkan tiga nomor telepon seluler yang bisa dikontak 24 jam.
Ketiga kontak dimaksud adalah miliknya sendiri di nomor 0812 6881 9696 (Wan Jun). Kemudian, DR Pical di nomor 0852 7179 4146 dan Mijo di nomor 0812 763 9109.
“Bagi kondisi yang benar-benar emergenci atau darurat, seperti korban kecelakaan atau keperluan darah untuk operasi melahirkan antara pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, kalau telepon teman-teman yang lainnya kebetulan tidak hidup, silahkan hubungi nomor saya. Handphone saya In Shaa Allah aktif 24 jam,” terangnya seraya mengatakan bahwa donor darah itu keren.
Di bagian, meskipun Koberkobs setiap saat siap membantu, Jon tetap mengingatkan, bahwa tanggungjawab untuk keperluan donor darah tersebut, tetap ada pihak keluarga pasien sendiri.
Dia berharap, sebisa mungkin keluarga pasien mengupayakan darah yang didonorkan berasal dari anggota keluarga masing-masing atau yang diupayakan dari keluarga sendiri terlebih dulu.
“Tidak tergantung pada komunitas Koberkobs. Hal ini perlu diingatkan karena untuk menjaga ketersediaan pendonor untuk mereka yang membutuhkan selanjutnya. Tapi kalau tak ada jalan, atas nama kemanusiaan dan peduli sesama relawan Koberkobs siap mendonorkan tetes demi tetes darah mereka,” imbuhnya lagi.
Sebelum menutup perbincangan, Wan Jun mengatakan, bagi yang ingin mengetahui aktivitas relawan Koberkobs, komunitas ini juga memiliki akun facebook tersendiri dengan dengan nama Koberkobs Bengkalis.
Adapun akun facebook yang dimaksudnya itu adalah akun dengan foto logo Koberkobs yang foto latarnya bertuliskan, “Kita mudahkan urusan orang, Allah akan mudahkan urusan kita. In Shaa Allah.”
“Seluruh relawan Koberkobs siap bersahabat dan bersilaturahim dengan siapapun. Termasuk melalui media sosial facebook,” tutupnya.
Laporan : Feri
Editor : Yuen
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 16:51 WIB
PKKEI: Majelis Hakim Diharap Memahami dengan Benar Kasus LNG Terdakwa Karen Agustiawan Secara Utuh
Minggu 19 Mei 2024, 14:38 WIB
Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka