Minggu, 28 April 2024

Breaking News

  • APTISI Riau Bahas Proker 2024 Dalam Upaya Kontribusi Pada Pendidikan Tinggi di Riau   ●   
  • Permainan Politik Edy Natar Nasution dan Sinyal Dukungan Partai   ●   
  • CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction   ●   
  • Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol   ●   
  • RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa   ●   
Kisah Bidan Desy 'Menyulap' Air Gambut Menjadi Air Minum yang Membuat Syamsuar Terperanjat
Selasa 03 Oktober 2017, 23:59 WIB
Sang inovator bidan Desy yang mampu menyulap' air Gambut Menjadi Air yang layak minum
Siak,Berazam-- Luar biasa inovasi dari seorang bidan di Siak, Provinsi Riau ini, dia seperti menyulap air gambut berwarna merah hingga menjadi jernih dan layak diminum. Biayanya menciptakan alat inipun tergolong murah, cuma Rp200 ribu. Adalah Ns. Desy Yarsina, S.Kes, bidan di Puskesmas Sungaiapit, yang membuat inovasi tersebut, dan diberi nama Water Peat Purification Siak (WPPS). Inovasi ini, kata istri Dolbakri itu, lahir dilatarbelakangi kemarau di awal tahun 2016 sehingga masyarakat kesulitan air bersih. Seiring dengan hal itu, meningkatnya diare karena masyarkat minum air gambut secara langsung tanpa dimasak dengan alasan kalau dimasak rasanya tak enak. Sementara, sebut Desy, kondisi air gambut sekarang sudah tercemar karena sampai ke hutan sudah jadi kebun masyarakat yang beri dolomite, pestisida, dan lain-lain. Sehingga tidak layak untuk diminum. Dari defenisi syarat air bersih, jelas Desy, air tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa, jadi air gambut tidak memenuhi syarat karena berwarna dan rasa payau. "Dengan masalah di atas maka saya kombin teori kimiawi dengan teori alir rambat sebagai filtrasinya," ungkap Desy. Jika telah terjadi pengendapan humat gambut ke bawah, ucap Alumni Unand Padang tahun 2005-2008, maka air jernih kita alirkan ke dalam pipa filtrasi yang berisi pasir dan karbon aktif (arang). Setelah itu air bersih dapat dipergunakan. Temuan Desy ini ternyata sangat diapresiasi Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi. Sehingga dia sudah meminta untuk dilakukan kajian atau mengecek kualitas air. "Jika berhasil kita bantu tiap rumah di kecamatan mengunakan inovasi ini, terutama kecamatan di lahan gambut," kata Syamsuar dan merasa bangga atas kreatifnya Bidan Desy. Sesuai data yang diperoleh Syamsuar di lapangan, proses penjernihan air ini modalnya tak sampai Rp 250 ribu per harinya bisa menghasilkan untuk 2 galon air. "Saya tau yang menemukan inovasi tersebut, dia seorang bidan di Sungaiapit, dan pernah tercatat sebagai perawat terbaik nasional tahun 2016," ucap Syamsuar.(red)



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top