Pekanbaru,Berazam--Hotel Indrayani Pekanbaru kembali' berkibar dengan konsep Syariah berbasis agrowisata dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Suasana hotel Indrayani yang terletak di Jalan Sam Ratulangi Pekanbaru terasa sejuk meski suhu udara diluar cukup panas. Suara gemercikan air dari kolam mini yang terletak didalam halaman belakang hotel semakin menambah kesejukan ditambah pepohonan yang rindang. Berawal dari wisma Indrayani dengan empat buah kamar, kini usaha milik pengusaha Syukur Luthan (almarhum) asal Sumatera Barat yang dirintis dan dibangun istrinya Ratna Syukur itu tumbuh dan berkembang menjadi hotel berbintang tiga dengan 47 kamar. Dari 47 kamar tersebut, empat diantaranya sweet room.Sisanya standard dan deluxe. "Awalnya hanya sebuah wisma dengan empat kamar,seiring perjalanan waktu, Alhamdulillah kini sudah menjadi hotel berkonsep Syariah berbasis Agro wisata dan UMKM," kata Indra Bahagia Syukur, Presiden Komisaris hotel Indrayani kepada sejumlah petinggi media,Sabtu (21/10). Konsep Syariah menurut Indra sudah menjadi "trademark" sejak awal."Cuma sekarang Ini kita mengingatkan kembali keoada publik," ujar mantan Ketua Persatuan Hotel Dan Restoran (PHRI) Riau itu. Ditambahkan Indra,selain mengusung konsep Syariah, hotel Indrayani juta menjadi pusat oleh-oleh dengan harga terjangkau.Oleh-oleh tersebut berasal dari produk masyarakat lewat home industri. "Hotel kita pusat oleh-oleh dengan harga terjangkau. Pemasok nya industri rumah tangga.Polanya, kita siapin tempat mereka siapin barang. Yah, subsidi silanglah.Kalau makanan kita 15 persen, non makanan 25 persen," terang Indra. Menurut Direktur Keuangan Hotel Indrayani, Merza Gamal Syukur, konsep UMKM yang mereka terapkan baru dua minggu ini. Tapi hasilnya cukup baik. "Sudah berulang kali mereka menaruh barang. Artinya banyak juga peminatnya," ujar Gamal yang merupakan adik kandung Indra Bahagia Syukur itu. Sebenarnya, kata Gamal sebutan UMKM kurang pas. Lebih tepat nya adalah UMK mikro dan kecil. "Kita terpanggil untuk membantu pengusaha mikro untuk memasarkan barang atau produk nya.Sebab selama Ini barang mereka kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah," kata Merza Gamal Syukur. Adapun produk industri rumah tangga yang dijual di hotel Indrayani berupa makanan seperti kerupuk pisang, kacang'kedelai,dan lainnya. Sedangkan yang bukan makanan berupa souvernir dan bakal baju batik Riau. Sedangkan tarif menginap semalam cukup terjangkau semua kalangan,yakni sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 400 ribuan mulai dari room standard,deluxe serta sweet room.(*) Laporan:Bis