Sabtu, 27 April 2024

Breaking News

  • CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction   ●   
  • Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol   ●   
  • RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa   ●   
  • Kabar Duka, Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Indra Mukhlis Adnan Meninggal Dunia   ●   
  • Kolaborasi yang Apik STY dengan Pemain, Hantarkan Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23 2024   ●   
Dari Ziarah Karyawan/Kesenian, Ada Apa Dengan Riau Bukan Texas?
Rabu 08 November 2017, 06:26 WIB

Pekanbaru,Berazam--Sederet mobil terparkir di kiri Jalan Harmonis, Hangtuah Ujung. Hujan pun belum reda, terus turun tanpa menyurutkan langkah dan semangat para penyair dua negara serumpun, Indonesia-Malaysia yang menggelar acara Ziarah Karyawan/Kesenian. Acara bertajuk “Riau bukan Texas” itu berlangsung di Panggung Seni Datok Jantan atau Toktan yang berada di Jalan Harmonis, Kulim, Pekanbaru, Selasa (07/11/2017) malam. Meski diguyur hujan, namun pementasan monolog dan baca puisi hingga larut mampu menghentak panggung toktan.  Riau Bukan Texas merupakan puisi Aris Abeba yang dia bacakan beberapa tahun lalu. Puisi ini menggambarkan Riau identik dengan minyak, sebagaimana Texas yang terkenal dengan minyak. "Inti dari puisi itu sebenarnya,Riau ini jangan disamakan dengan Texas yang mengelola minyak bumi tidak beraturan. Itulah sebabnya pak Aris Abeba mengesahkannya dalam sebuah puisi untuk mengingatkan para penguasa untuk tidak memperlakukan Riau ini seperti Texas," kata Fakhrunnas MA Jabbar,sastrawan dan budayawan sekaligus wartawan senior Riau kepada Berazamcom disela-sela acara. Panggung seni Toktan tempat lokasi itu diadakan, merupakan sebuah perkampungan para seniman di Riau yang diresmikan pada Tahun 2016 lalu. Kegiatan ini diikuti ratusan penyair dari luar Riau.  25 diantaranya penyair dari Negeri Jiran Malaysia. Imam Panggung Toktan, Aris Abeba menerangkan, kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan balasan yang dilakukan penyair Malaysia atas kunjungan yang mereka lakukan sebulan lalu.  Kegiatan yang digelar dalam Ziarah Karyawan/Kesenian Indonesia-Malaysia ini, sambung Aris, antara lain symposium sastra dan teater, pembukaan ziarah, peluncuran 3 buku antologi puisi, antologi puisi 25 penyair Malaysia-Riau, pementasan monolog dan baca puisi hingga larut.  “Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari yakni mulai Selasa (07/11/2017) hingga Kamis (09/11/2016),’’ sebut Aris. Untuk Simposium Sastra dan Teater, ulas Aris, diselenggarakan di Universitas Lancang Kuning pada Selasa (07/11/2017) pukul 09.00WIB. Sedangkan pada malamnya acara pembukaan ziarah karyawan/kesenian Indonesia-Malaysia Riau Bukan Texas di Panggung Toktan Pekanbaru. Sementara acara peluncuran 3 buku Antologi Puisi “Dara dan Azab”, Antologi puisi 25 penyair Malaysia-Riau “Roh Pekasih”, Antologi Puisi Dheni Kurnia “Benang Bekas Sungai”, Antologi puisi Ramon Damora di Panggung Toktan, Selasa (07/11/2017) pukul 21.15 WIB. Buku-buku yang diluncurkan tersebut layak menjadi referensi dalam dunia puisi, karena ditulis oleh para penyair ternama dari tanah Melayu. Pementasan Monolog juga dilaksanakan di Panggung Toktan, antara lain “Orang Saja” merupakan karya Ronald Tarakindo dengan  Sutradara Soekisno, Produksi Teater Siklus Medan, Rabu (08/11/2016) pukul 20.00 WIB. Monolog Sang Maestro karya Sutradara Dr Sulaiman Juned, Produksi Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang.      Pada malam terakhir, acara dilengkapi pula dengan baca puisi hingga larut Panggung Toktan, Kamis (09/11/2017), pukul 20.15 WIB. "Kami mengajak masyarakat untuk menyaksikan iven menarik ini,’ ’ajak Aris sembari memaparkan, selesai symposium, dilanjutkan dengan pembacaan puisi di YM Café di Jalan Pembangunan Rumbai. Selepas itu, malam harinya dilanjutkan dengan kegiatan pembukaan oleh Gubernur Riau sekaligus pembacaan puisi di Panggung Toktan. Tiada hari tanpa membaca puisi, keesokan harinya, dilanjutkan dengan pembacaan puisi di Konsul Malaysia pada Rabu (08/11/2017). Tak cukup sampai disitu, kegiatan membaca puisi juga dilanjutkan di Kantor Dinas Kebudayaan Kamis (09/11/2017). Kemudian, dilanjutkan dengan peninjauan ke Kantor Dinas Pariwisata, Lembaga Adat, Gubernuran, Rumah Walikota yang juga diisi dengan pembacaan sajak.  “Terakhir, setelah di gubernuran dilanjutkan ke Panggung Toktan sampai larut malam. Tiada kunjungan tanpa membaca puisi,’’ pungkasnya.(drc/ybs)



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top