Kamis, 7 Agustus 2025

Breaking News

  • Wali Kota Pekanbaru Pastikan Tak Ada Pemberhentian THL RSD Madani, Relokasi Segera Berlangsung   ●   
  • Gubernur Riau Akan Rotasi Pejabat Berdasarkan Kinerja   ●   
  • Pertama Kali, Mahkota Asli Sultan Siak Akan Ditampilkan di Momen HUT ke-68 Riau   ●   
  • Pangdam I/BB Pimpin Langsung Pemadaman Karhutla di Riau   ●   
  • Gubernur Riau Terima Penghargaan BWI Awards 2025   ●   
Pemkab Meranti Pelajari Sektor Pajak dan Retribusi Sagu
Jumat 20 Oktober 2017, 17:11 WIB
Bupati Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti Drs Irwan MSi saat melihat industri sagu di Desa Tanjung Dahrul.
SELATPANJANG - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mulai mempelajari sektor pajak dan retribusi dari sagu. Dalam hal ini, Kota Sagu menggandeng Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Sebagaimana disampaikan Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kepulauan Meranti Bambang Supriyanto, Senin (17/4/2017).

Kata Bambang, dalam menentu potensi sektor pajak dan retribusinya, celah-celah mana saja yang bisa dipungut dari Sagu, mereka menggandeng UGM. Tim dari UGM ini, kata Bambang, akan tiba di Kepulauan Meranti pada awal Mei 2017. "Ada tim dari UGM yang akan turun mempelajarinya," kata Bambang.

Nantinya, tambah Bambang, berdasarkan analisis dari Tim UGM ini dan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangann mana saja yang bisa ditarik pajak dan retribusi, baru bisa dibuat payung hukumnya. "Potensinya besar, kita siapkan aturannya dulu. Kami sudah berkomunikasi dengan Kemenkeu, hasil resmi dari UGM itu dijadikan info dasar untuk penarikan pajak dan retribusi sesuai kearifan lokal," ujar Bambang.

Sementara untuk target penyelesaian naskah akademis perda tentang pajak dan retribusi sagu, tahun ini diperkirakan akan tuntas. Kalau sudah diperkenankan akan langsung dijadikan Perda.

"Tidak sagu aja, bisa jadi industri setara dengan sagu, seperti kopi dan karet," kata Bambang.

Sebelumnya, Bupati Drs H Irwan MSi mengatakan Kepulauan Meranti akan mulai menggarap pajak dan retribusi dari sektor sagu dan walet. Karena, sebagai penghasil minyak, tidak lagi bisa berharap ketika harga Migas menurun.(adv)



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top