Sambut Hari Ibu, IWARA RAPP Adakan Seminar KDRT
Kamis 14 Desember 2017, 16:59 WIB
PANGKALANKERINCI, berazamcom - Memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2017 mendatang, Ikatan Wanita Riau Andalan (IWARA) mengadakan seminar mengenai penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) Komplek PT RAPP Town Site 2, Pangkalan Kerinci, Rabu (13/12/2017).
Dalam seminar ini menghadiri perwakilan Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak yang bergerak dibidang Penguatan Jaringan dan Pendidikan Kabupaten Pelalawan, Saidi. Ia memaparkan perempuan dan anak harus dilindungi sesuai Pasal 1 Undang-undang no 23 tahun 2003.
Ia menjelaskan faktor penyebab KDRT diantaranya budaya patriarki, mendudukan laki-laki sebagai makhluk superior dan perempuan inferior. Lalu, keliru dengan ajaran agama yang menganggap laki-laki boleh menguasai perempuan.
"Fakta kasus bisa karena, cemburu, pria atau wanita idaman lain, ekonomi, pihak ketiga misalnya keluarga. Penyebab seseorang melakukan kekerasan seperti imannya kurang, frustasi, kemiskinan, pemabuk, lingkungan keluarga sejak kecil, kelainan jiwa. Hak-hak korban perlindungan pelayanan kesehatan, penanganan secara khusus, pendamping, bimbingan rohani. Jika ada kekerasan dalam rumah tangga, bisa melapor ke kami," jelas Saidi.
Ketua Umum IWARA, Azrina Rudi Fajar mengatakan temanya "Dengan Semangat Hari Ibu Kita Tingkatkan Peran Ibu Sebagai Penggerak Perdamaian dalam Keluarga dan Masyarakat" merupakan seminar yang bagus untuk menambah pengetahuan para ibu-ibu.
''Saya berharap para ibu-ibu menjadi paham mengenai KDRT. Kegiatan ini sekalian silahturahmi antara para ibu-ibu IWARA yang ada di Riau Komplek,'' tuur Azrina.
Community Religious Affairs (CRA) RAPP, Ishak mengatakan siap untuk menerima aspirasi para anggota IWARA jika terjadi kekerasan dalam rumah tangga.
''Kalau seandainya para ibu mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh, bisa melaporkan ke CRA RAPP. Pihak cra akan menindaklanjuti dan menyelesaikannya. Ini tahun kedua melaksanakan seminar seperti ini. Harapannya tahun ke depan bisa lebih baik dan peserta lebih banyak,'' pungkasnya. (rls)
Dalam seminar ini menghadiri perwakilan Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak yang bergerak dibidang Penguatan Jaringan dan Pendidikan Kabupaten Pelalawan, Saidi. Ia memaparkan perempuan dan anak harus dilindungi sesuai Pasal 1 Undang-undang no 23 tahun 2003.
Ia menjelaskan faktor penyebab KDRT diantaranya budaya patriarki, mendudukan laki-laki sebagai makhluk superior dan perempuan inferior. Lalu, keliru dengan ajaran agama yang menganggap laki-laki boleh menguasai perempuan.
"Fakta kasus bisa karena, cemburu, pria atau wanita idaman lain, ekonomi, pihak ketiga misalnya keluarga. Penyebab seseorang melakukan kekerasan seperti imannya kurang, frustasi, kemiskinan, pemabuk, lingkungan keluarga sejak kecil, kelainan jiwa. Hak-hak korban perlindungan pelayanan kesehatan, penanganan secara khusus, pendamping, bimbingan rohani. Jika ada kekerasan dalam rumah tangga, bisa melapor ke kami," jelas Saidi.
Ketua Umum IWARA, Azrina Rudi Fajar mengatakan temanya "Dengan Semangat Hari Ibu Kita Tingkatkan Peran Ibu Sebagai Penggerak Perdamaian dalam Keluarga dan Masyarakat" merupakan seminar yang bagus untuk menambah pengetahuan para ibu-ibu.
''Saya berharap para ibu-ibu menjadi paham mengenai KDRT. Kegiatan ini sekalian silahturahmi antara para ibu-ibu IWARA yang ada di Riau Komplek,'' tuur Azrina.
Community Religious Affairs (CRA) RAPP, Ishak mengatakan siap untuk menerima aspirasi para anggota IWARA jika terjadi kekerasan dalam rumah tangga.
''Kalau seandainya para ibu mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh, bisa melaporkan ke CRA RAPP. Pihak cra akan menindaklanjuti dan menyelesaikannya. Ini tahun kedua melaksanakan seminar seperti ini. Harapannya tahun ke depan bisa lebih baik dan peserta lebih banyak,'' pungkasnya. (rls)
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024