Sabtu, 27 April 2024

Breaking News

  • CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction   ●   
  • Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol   ●   
  • RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa   ●   
  • Kabar Duka, Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Indra Mukhlis Adnan Meninggal Dunia   ●   
  • Kolaborasi yang Apik STY dengan Pemain, Hantarkan Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23 2024   ●   
Rumah Sunting Usulkan Gelar Adat untuk Sang Presiden Penyair
Rabu 14 Maret 2018, 20:59 WIB


Pekanbaru, berazamcom - Ia terkenal dengan puisi mantra. Ia mengusung dan memperkenalkan Riau dengan puisi mantranya. Bahkan ia harumkan nama Indonesia ke berbagai negara dengan puisi beraliran mantra itu. Ia adalah penyair Indonesia asal Riau, Sutardji Calzium Bachri (SCB).

Karena jasa-jasanya membesarkan bahasa dan kebudayaan Melayu yang tak bisa dipisahkan dengan mantra  itu juga, SCB diusulkan sebagai calon penerima gelar adat di bidang sastra.

Usulan ini disampaikan Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS) Pekanbaru kepada Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Rabu (14/3), Pimpinan KSRS, Kunni Masrohanti yang juga sastrawan dan  penyair Riau, bertemu langsung dengan Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau Datuk Seri Al Azhar, di gedung LAM. Kunni bersama anggotanya menyampaikan alasan secara lisan mengapa usulan itu harus disampaikan. 

Kunni menjelaskan, SCB bukan hanya terkenal dengan mengenalkan Riau serta Indonesia melalui puisi-puisinya saja. tapi, pemikiran SCB yang sering disampaikan baik dalam bahasa puisi atau tidak, mempengaruhi banyak orang. Salah satunya adalah, SCB meyakini bangsa ini lahir melalui sebuah puisi bernama Sumpah Pemuda. Dengan kata lain, Sumpah Pemuda adalah puisi. Apa yang disampaikan SCB ini tentu disertai dengan alasan dan itu bisa diterima lalu dipercayai seluruh penyair di Indonesia.

SCB juga aktif bergabung dalam berbagai gerakan sastra Indonesia seperti turut bersama-sama bergerak memperjuangkan  Hari Puisi Indonesia (HPI) sebagai salah satu hari besar Indonesia. Untuk ini, ia bergabung aktif bersama Yayasan HPI bersama Rida K Liamsi sebagai inisiator HPI. SCB juga sering menjadi nara sumber di berbagai negara dan masih banyak lainnya. 

 ''SCB sudah mengharumkan nama Riau, tempat asalnya melalui sastra dan puisi mantranya yang berpengaruh besar terhadap perkembangan sastra Indonesia dan nasional. Karya-karyanya dikagumi. Kepiawaiannya tak diragukan lagi. Pemikiran-pemikirannya selalu menginspirasi. Menurut kami, ia sangat layak mendapat gelar adat atas jasa-jasanya untuk Riau,'' kata Kunni.
     
Gayung bersambut. Apa yang difikirkan Kunni dan rekan-rekannya di Rumah Sunting juga sudah difikirkan LAM. Datuk Seri Al Azhar sangat bersyukur dengan adanya usulan ini sehingga bisa mempercepat apa yang sudah difikirkannya. Bahkan Al Azhar akan segera membahas pemberian gelar kepada SCB bersama pengurus LAM melalui usulan Kunni dan Rumah Sunting tersebut.

''SCB sangat patut menerima gelar adat ini sesuai dengan sepak terjang dan kiprahnya di bidang sastra. Tapi ada standar atau SOP yang harus dipenuhi dalam pemberian gelar ini. LAM sudah memikirkan. Bahkan selain SCB, Iyeth Bustami juga dalam pemikiran kami untuk pemberian gelar. Bersyukur karena adek-adek Rumah Sunting dan Kunni datang mengusulkan. Ini memperkuat dan kalau perlu ada dukungan dari seniman dan sastrawan lain. Nanti kami akan diskusikan bersama di LAM,'' kata Al Azhar pula.

Kedatangan Kunni dan rekan-rekan juga sebagai panitia perayaan HPI 2018 yang sejak awal HPI diperingati, rutin dilaksanakan Rumah Sunting. Pemberian gelar untuk SCB dilaksanakan oleh LAM dan akan disaksikan para penyair dari berbagai provinsi di Indonesia dan juga ASEAN yang datang saat HPI, tepatnya Agustus mendatang.

''Rumah Sunting sebagai panitia HPI segera masukkan usulan sehingga gelar yang kami berikan bisa disamakan dengan HPI dan disaksikan oleh sastrawan Indonesia dan mancanegara yang datang nanti,'' sambung Al Azhar lagi.

Datuk Seri Lela Budaya Rida K Liamsi juga menyebut SCB sudah layak diberi gelar kehormatan adat itu karena kontribusinya terhadap perkembangan kebudayaan, khususnya keausaateraan. Dengan kontribusi itu menunjukkan Riau adalah negeri tempat dan tumbuhnya kesusasteraan yang berasaskan bahasa Melayu yang menjadi bahasa nasional itu.

''Gelar penyair Indonesia juga membuktikan bagaimana SCB sudah mengabdi dan menyumbangkan seluruh kemampuan intelektual dan kepenyairannya untuk Riau, Indonesia dan negeri Melayu ini. Sudah sepantasnya SCB menerima gelar adat ini, kami sangat mendukung,'' jelas Rida.*bazm3



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top