Padang, berazamcom - Desiminasi Program Kerja Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi melalui Humas Protokoler Sekda melaksanakan  kegiatan Pelatihan Jurnalistik,  kepada Wartawan yang bekerja di Kabupaten Kuantan Singingi, Rabu ( 28/3/2018 ) di Hotel Pangeran Beach Kota Padang.

Kegiatan yang di ikuti 30 orang wartawan dan 20 Orang Bagian Humas serta 1  Orang Kabid Kominfo Mulyadi Harun, serta dua orang Narasumber yakni Saprudin Koto dari PWI Riau dan Heri B Koriun wartawan senior yang saat ini masih aktif di Riau Pos.

Pelatihan Kode Etik Jurnalistik dan Delik Pers mengangkat tema " "Melalui pelatihan kode etik Jurnalistik kita wujudkan insan pers yang Handal dan Profesional”

Pelatihan yang sesogahnya di buka Bupati Kuansing, namun karena Bupati pada saat yang sama masih berada di Jakarta guna mengikuti Rapat Kerja Pemerintah daerah bersama Presiden RI Joko Widodo Tentang Percepatan pembangunan Daerah, maka Bupati di Wakili Kabag Humas Protokoler Drs.Muradi, M.Si.

Bupati melalui Kabag Humas Muradi menyampaikan, pertama ucapan maaf karena tidak bisa secara langsung membuka acara, namun bupati akan tetap hadir nanti malam pada saat penutupan acara, ujar Muradi.

Kemudian, Bupati berharap agar para rekan - rekan Pers bisa memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dalam mengikuti rangkaian acara pelatihan, Ucap Muradi.

Pemateri  Saparudin koto menyampaikan, diera sekarang ini kemajuanpun datang melalui perdebatan dan kontroversi. Tanpa mengabaikan kebebasan pers berekspresi.

Jurnalis yang baik, adalah yang mampu mendinginkan publik, bukan menghangatkan, ucapnya.

"Jurnalis yang baik, adalah yang mampu membuat gelombang menjadi riak-riak kecil, dan riak-riak kecil pun,  juga mampu menenangkan publik. Jurnalis yang baik, adalah yang tidak menjadikan isu sebagai komoditas, juga bukan menjadi corong." Jelasnya.

Jurnalis yang baik, lanjutnya adalah yang bisa bersikap independen, sehingga menghasilkan berita yang akurat dan berimbang. Tidak ada yang salah dengan kebebasan pers, tapi yang salah itu adalah, tatkala muncul sikap arogansi pers. Hanya Kode Etik Jurnalistik lah, yang mampu meredamnya.

Kode Etik Jurnalistik ini, tentu saja terbentuk oleh jurnalis itu sendiri, diluar perkara like or dislike pada satu golongan. "Dengan adanya pelatihan jurnalistik ini, mari kita wujudkan insan pers yang sehat, non provokatif, handal dan profesional." Harapnya. *

[]Bazm - 8