Kuansing, Berazam--Jarum jam menunjukan pukul 22.00 WIB, sesuai waktu yang ditentukan, kampanye dialogis calon Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi, berakhir. Pembawa acara (MC) pun menutup perhelatan Pilkada Riau itu, diselingi letupan-letupan kembang api yang menghiasi langit Desa Pulau Komang Sentajo, Kecamatan Sentajoraya, Kuantan Sengingi (Kuansing), Kamis (29/3/2018) malam. Kembang api itu menyala dari sudut-sudut tenda yang terpasang. 300-an mata warga tertuju ke langit menyaksikan keindahan percikan-percikan kembang api itu. Usai atraksi ini, sekelompok musisipun naik panggung menyanyikan lagu-lagu randai. Tak lengah lagi, seiring dengan hal itu wargapun ke depan panggung berjoget ria berandai. Tampaknya malam itu ada versi baru dalam randai, yakni semua tangan warga yang menari diangkat ke atas sambil mengacung-acungkan jari telunjuk yang bermakna nomor 1. Lewat pengeras suara, Syamsuar diminta juga ikut bersama warga menari randai sambil mengacungkan dua jari telunjuknya. Semula Syamsuar bersama tim Parpol Koalisi Riau Bersatu (Karib) dan relawan hanya berdiri berandai dekat kursinya namun diminta ikut bergabung dengan warga lainnya yang dominan para emak-emak. Sambil menari, emak-emak itu berbaris membentuk lingkaran. Syamsuar juga diminta untuk mengikuti mereka. Setelah menari satu putaran, tiba-tiba saja seorang emak-emak sambil menggendong anaknya dengan tangan kanan, bukan main “mengelinjang” menari, macam orang terpijak api rokok saja sehingga gerakannya tak seimbang dan tak tentu arah. Melihat emak-emak itu “sesau,” sejumlah wanita lainnya coba menenangkan emak-emak itu agar tidak menabrak Syamsuar. Tak lama kemudian, emak-emak itu berputar-putar macam gasing, kemudian terjungkal. Untung ada warga laki-laki lainnya cepat menangkap emak-emak itu sehingga anaknya yang digendung tak ikut terjatuh. Eeh, baru saja anaknya diamankan warga lainnya, emak-emak itu kembali berputar-putar menari sehingga membuat Syamsuar menggeleng-gelengkan kapala. “Luo biaso semangat ibu itu,” kata Syamsuar. Ibu itu, kata Ketua Parpol Koalisi yang juga Ketua DPD PAN Kuansing, Koferensi, tidak apa-apa, dia juga tidak kesurupan. Mungkin dia sudah lama tak menari randai sehingga dilepaskan semua persoalan. “Menari Randai ini tidak hanya sebuah kegiatan kebudayaan saja, namun juga ada hal yang membuat masyarakat bisa melepaskan semua persoalan dengan menari Randai. Yang jelas, dengan merandai kita semua merasa bahagia dan senang,” kata Konferensi. Malam itu, Syamsuar tak hanya melayani warga menari randai namun juga harus melayani warga yang minta foto dan berselfie ria. ** bazm2/Riau-Kepri.com