Warga Palestina Lakukan Long March Tuntut Dikembalikannya Tanah Mereka
Sabtu 31 Maret 2018, 10:34 WIB
Gaza City, berazamcom - Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza memulai aksi protes pada hari Jumat untuk kembali ke tanah air mereka. Israel menyebutnya sebagai "provokasi berbahaya". Protes berbuntut bentrokan dengan aparat keamanan Israel.
Long march ini merupakan aksi yang dipimpin Hamas untuk berupaya mendapatkan "hak untuk kembali" bagi para pengungsi Palestina dan keturunan mereka ke wilayah yang saat ini diakui sebagai milik Israel. "Kami menekankan, ini adalah pawai damai," kata anggota senior Hamas Chalil al-Haja. Warga perempuan dan anak-anak juga berpartisipasi dalam aksi ini.
Kementerian Luar Negeri Israel mengkritik Hamas, "Kampanye yang digelar oleh kepemimpinan Palestina, sebenarnya adalah provokasi berbahaya untuk mengobarkan api konflik dan meningkatkan ketegangan." Aparat keamanan Israel telah mempersiapkan kemungkinan bahwa peserta unjuk rasa akan menerobos perbatasan.
Seperti telah diduga, aksi protes yang semula berlangsung damai, berujung dengan aksi kekerasan. Puluhan warga Palestina dilaporkan terlibat bentrokan dengan aparat keamanan Israel. Warga membakar ban bekas dan melempari tentara Israel dengan batu. Militer membalas dengan gas air mata bahkan tembakan peluru tajam. Sejumlah orang cedera akibat peristiwa kekerasan itu.
Dengan alasan keamanan, militer Israel menyatakan akan menutup wilayah Palestina selama perayaan Paskah Yahudi. Mulai hari Kamis malam, selama sembilan hari warga Palestina diizinkan meninggalkan Tepi Barat dan Jalur Gaza hanya dalam keadaan darurat kemanusiaan, demikian dikatakan kata seorang juru bicara.
Protes berlanjut hingga Hari Nakba
Aksi protes warga Palestina ini direncanakan akan berlangsung hingga 15 Mei. Aksi ini merupakan peringatan 70 tahun berdirinya negara Israel. Warga Palestina memperingati tanggal 15 Mei ini sebagai Hari Nakba (Hari Bencana), karena sekitar 700.000 orang Palestina melarikan diri atau diusir selama dan pasca berkecamuknya Perang Timur Tengah pertama pada tahun 1948.
Sementara itu, pada tanggal 14 Mei mendatang, AS direncanakan akan membuka kedutaan besarnya di Yerusalem. Bulan Desember lalu, Presiden Donald Trump memproklamirkan pengakuan sepihak Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir, warga di wilayah Palestina menggelar unjuk rasa pada tanggal 30 Maret setiap tahunnya menentang pendudukan Israel. Pada hari yang disebut "Hari Tanah" ini, warga Palestina memperingati penyitaan tanah besar-besaran dan tewasnya enam orang Arab-Israel yang dibunuh oleh polisi Israel di kota Sachnin pada 30 Maret 1976, saat mereka memprotes perebutan tanah Arab oleh Israel.*
[]bazm-13
sumber: detik.com
Long march ini merupakan aksi yang dipimpin Hamas untuk berupaya mendapatkan "hak untuk kembali" bagi para pengungsi Palestina dan keturunan mereka ke wilayah yang saat ini diakui sebagai milik Israel. "Kami menekankan, ini adalah pawai damai," kata anggota senior Hamas Chalil al-Haja. Warga perempuan dan anak-anak juga berpartisipasi dalam aksi ini.
Kementerian Luar Negeri Israel mengkritik Hamas, "Kampanye yang digelar oleh kepemimpinan Palestina, sebenarnya adalah provokasi berbahaya untuk mengobarkan api konflik dan meningkatkan ketegangan." Aparat keamanan Israel telah mempersiapkan kemungkinan bahwa peserta unjuk rasa akan menerobos perbatasan.
Seperti telah diduga, aksi protes yang semula berlangsung damai, berujung dengan aksi kekerasan. Puluhan warga Palestina dilaporkan terlibat bentrokan dengan aparat keamanan Israel. Warga membakar ban bekas dan melempari tentara Israel dengan batu. Militer membalas dengan gas air mata bahkan tembakan peluru tajam. Sejumlah orang cedera akibat peristiwa kekerasan itu.
Dengan alasan keamanan, militer Israel menyatakan akan menutup wilayah Palestina selama perayaan Paskah Yahudi. Mulai hari Kamis malam, selama sembilan hari warga Palestina diizinkan meninggalkan Tepi Barat dan Jalur Gaza hanya dalam keadaan darurat kemanusiaan, demikian dikatakan kata seorang juru bicara.
Protes berlanjut hingga Hari Nakba
Aksi protes warga Palestina ini direncanakan akan berlangsung hingga 15 Mei. Aksi ini merupakan peringatan 70 tahun berdirinya negara Israel. Warga Palestina memperingati tanggal 15 Mei ini sebagai Hari Nakba (Hari Bencana), karena sekitar 700.000 orang Palestina melarikan diri atau diusir selama dan pasca berkecamuknya Perang Timur Tengah pertama pada tahun 1948.
Sementara itu, pada tanggal 14 Mei mendatang, AS direncanakan akan membuka kedutaan besarnya di Yerusalem. Bulan Desember lalu, Presiden Donald Trump memproklamirkan pengakuan sepihak Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir, warga di wilayah Palestina menggelar unjuk rasa pada tanggal 30 Maret setiap tahunnya menentang pendudukan Israel. Pada hari yang disebut "Hari Tanah" ini, warga Palestina memperingati penyitaan tanah besar-besaran dan tewasnya enam orang Arab-Israel yang dibunuh oleh polisi Israel di kota Sachnin pada 30 Maret 1976, saat mereka memprotes perebutan tanah Arab oleh Israel.*
[]bazm-13
sumber: detik.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024
Rabu 15 Mei 2024, 13:21 WIB
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Rabu 15 Mei 2024, 12:15 WIB
Calon Pemimpin Riau Mendatang, Syamsuar Pastikan Maju Gubernur Riau
Rabu 15 Mei 2024, 12:11 WIB
JMSI Tolak RUU Penyiaran yang Bertentangan dengan UUD 1945 dan UU Pers
Rabu 15 Mei 2024, 10:20 WIB
Bangkitkan Semangat Gotong Royong, Jumat Ini Pemko Gelar Gerakan Cinta Pekanbaru
Rabu 15 Mei 2024, 10:02 WIB
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
Rabu 15 Mei 2024, 09:36 WIB
Ketua KNPI Ronal Akhyar Dukung Mendagri Tunjuk Hambali Manurung Jadi PJ Walikota Pekanbaru
Rabu 15 Mei 2024, 09:19 WIB
Universitas Pertamina Gencarkan Internasionalisasi Pendidikan, Supaya Lulusan Lebih Kompetitif
Selasa 14 Mei 2024, 23:11 WIB
Kecanduan Kekuasaan
Selasa 14 Mei 2024, 20:09 WIB
PT BPS Salurkan Paket Sembako Untuk Warga Desa Semunai