Rabu, 15 Mei 2024

Breaking News

  • KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024   ●   
  • Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau   ●   
  • Calon Pemimpin Riau Mendatang, Syamsuar Pastikan Maju Gubernur Riau   ●   
  • JMSI Tolak RUU Penyiaran yang Bertentangan dengan UUD 1945 dan UU Pers   ●   
  • Bangkitkan Semangat Gotong Royong, Jumat Ini Pemko Gelar Gerakan Cinta Pekanbaru   ●   
Warga Palestina Lakukan Long March Tuntut Dikembalikannya Tanah Mereka
Sabtu 31 Maret 2018, 10:34 WIB


Gaza City, berazamcom - Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza memulai aksi protes pada hari Jumat untuk kembali ke tanah air mereka. Israel menyebutnya sebagai "provokasi berbahaya". Protes berbuntut bentrokan dengan aparat keamanan Israel.

Long march ini merupakan aksi yang dipimpin Hamas untuk berupaya mendapatkan "hak untuk kembali" bagi para pengungsi Palestina dan keturunan mereka ke wilayah yang saat ini diakui sebagai milik Israel. "Kami menekankan, ini adalah pawai damai," kata anggota senior Hamas Chalil al-Haja. Warga perempuan dan anak-anak juga berpartisipasi dalam aksi ini.

Kementerian Luar Negeri Israel mengkritik Hamas, "Kampanye yang digelar oleh kepemimpinan Palestina, sebenarnya adalah provokasi berbahaya untuk mengobarkan api konflik dan meningkatkan ketegangan." Aparat keamanan Israel telah mempersiapkan kemungkinan bahwa peserta unjuk rasa akan menerobos perbatasan.

Seperti telah diduga, aksi protes yang semula berlangsung damai, berujung dengan aksi kekerasan. Puluhan warga Palestina dilaporkan terlibat bentrokan dengan aparat keamanan Israel. Warga membakar ban bekas dan melempari tentara Israel dengan batu. Militer membalas dengan gas air mata bahkan tembakan peluru tajam. Sejumlah orang cedera akibat peristiwa kekerasan itu.

Dengan alasan keamanan, militer Israel menyatakan akan menutup wilayah Palestina selama perayaan Paskah Yahudi. Mulai hari Kamis malam, selama sembilan hari warga Palestina diizinkan meninggalkan Tepi Barat dan Jalur Gaza hanya dalam keadaan darurat kemanusiaan, demikian dikatakan kata seorang juru bicara.
Protes berlanjut hingga Hari Nakba

Aksi protes warga Palestina ini direncanakan akan berlangsung hingga 15 Mei. Aksi ini merupakan peringatan 70 tahun berdirinya negara Israel. Warga Palestina memperingati tanggal 15 Mei ini sebagai Hari Nakba (Hari Bencana), karena sekitar 700.000 orang Palestina melarikan diri atau diusir selama dan pasca berkecamuknya Perang Timur Tengah pertama pada tahun 1948.

Sementara itu, pada tanggal 14 Mei mendatang, AS direncanakan akan membuka kedutaan besarnya di Yerusalem. Bulan Desember lalu, Presiden Donald Trump memproklamirkan pengakuan sepihak Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Dalam beberapa tahun terakhir, warga di wilayah Palestina menggelar unjuk rasa pada tanggal 30 Maret setiap tahunnya menentang pendudukan Israel. Pada hari yang disebut "Hari Tanah" ini, warga Palestina memperingati penyitaan tanah besar-besaran dan tewasnya enam orang Arab-Israel yang dibunuh oleh polisi Israel di kota Sachnin pada 30 Maret 1976, saat mereka memprotes perebutan tanah Arab oleh Israel.*

[]bazm-13
sumber: detik.com



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top