Minggu, 28 April 2024

Breaking News

  • Klaim Amerika Serikat: Temukan Bukti China Intervensi Pilpres 2024?   ●   
  • APTISI Riau Bahas Proker 2024 Dalam Upaya Kontribusi Pada Pendidikan Tinggi di Riau   ●   
  • Permainan Politik Edy Natar Nasution dan Sinyal Dukungan Partai   ●   
  • CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction   ●   
  • Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol   ●   
Jangan Ditiru, Wanita Ini Tinggal Bareng Suami dan Tunangan, Dan Punya 2 Pacar Sekaligus
Senin 09 April 2018, 10:04 WIB


Berazamcom - Tidak hanya menjalani kehidupan romantisme dengan seorang pria, wanita berusia 44 tahun ini mengakui memiliki hubungan pernikahan dan asmara yang tidak biasa.

Wanita asal Chorlthon, Inggris bernama Mary Crumpton ini memiliki suami, tunangan dan dua orang pacar sekaligus.

Secara terbuka ia mengungkapkan dan berharap bisa membuat orang lain memahami dan mengikuti praktik poliamori.

Poliamori yang dalam bahasa Inggrisnya ditulis Polyamory berasal dari bahasa Yunani (poly) yang berarti banyak dan bahasa Latin amor yang berarti cinta.

Poliamori sendiri adalah memiliki lebih dari satu hubungan dan pasangan yang berbeda.

Dan diketahui, hal ini masih ilegal dilakukan di Inggris.

Seperti yang dilansir berazamcom dari Daily Mail, Mary memiliki suami bernama Tim (43), tunangan bernama John (53) dan dua orang pacar, Michael (63) dan James (73).

Mary tinggal satu rumah bersama suami dan tunangannya. Sedangkan dua pacarnya itu tinggal berdekatan dengan rumahnya.

Wanita yang pernah menjadi guru itu mengaku tertarik dengan Poliamori sejak usianya 29 tahun.

"Saya dibesarkan di rumah yang budayanya masih sangat tradisional. Saya punya pacar dan monogami. Memiliki lebih dari satu pasangan tidak pernah terlintas dalam pikiran saya. Pada usia dua puluhan saya menikah dan menetap di Chorlton sepenuhnya berniat untuk bersama suami saya seumur hidup," kata Mary dalam sebuah wawancara.

Pada saat itu, saya tidak benar-benar mempertanyakan apakah hanya memiliki satu pasangan. Itu normal. Saya kadang-kadang memiliki perasaan terhadap orang lain. Tetapi saya merasa bersalah karena melakukannya dan hanya menganggapnya sebagai tanda bahwa saya tidak cukup mencintai suami saya. Ketika pernikahan itu tidak berhasil, saya bertemu dengan orang lain dan memulai hubungan monogami dengannya," ujarnya lagi.

Wanita yang bekerja sebagai terapis ini menuturkan gagasan mencintai lebih dari satu orang mungkin tidak membuatnya menjadi manusia yang mengerikan.

"Hal itu saya sadari saat bertemu dengan seseorang yang memiliki lebih dari satu pasangan. Saya belum pernah melihat sebelumnya, atau istilah poliamori yang berarti 'lebih dari satu cinta'. Saya cukup kaget dan ingin tahu bagaimana semua bisa berjalan dengan baik," beber Mary.

Mary mengatakan bahwa saat bertemu dengan orang tersebut, ia sedang bersama pasangannya dan ingin mengetahui tentang hal itu juga.

Ia mengaku pada saat itu mereka tidak mempertimbangkannya untuk berdua, namun untuk diri mereka masing-masing.

Hingga pada tahun 2003, Mary menyarankan kepada pasangannya untuk mencoba hubungan terbuka.

Ia tertarik untuk mengeksplorasi kemugkinan membiarkan diri untuk mencintai lebih dari satu orang.

Ia ingin tahu bagaimana hal itu bisa berjalan bagi dirinya dan pasangan.

Mary pun mulai menjalankan kesempatan itu.

"Saya punya teman yang sudah dekat dengan saya dan pertemanan itu dengan sendirinya menjadi sesuatu yang lebih. Pasangan saya memiliki pengalaman serupa dengan seorang temannya. Itu adalah tanda bagi saya, bahwa saya telah 'terhubung' dengan cara ini sejak lama. Mencintai lebih dari satu orang tampaknya seperti hal yang alami di dunia,"

Wanita itu juga mengungkapkan jika semua itu bukan semata tentang seks.

"Bagi saya, ini semua tentang cinta. Tentu saja, beberapa hubungan saya bersifat seksual, tetapi seks bukan kekuatan pendorong bagi saya," katanya.

Mary mengaku bahwa hal indah tentang kehidupan dengan lebih dari satu pasangan itu adalah tidak adanya tekanan pada satu orang untuk memenuhi kebutuhannya.

Hidup dalam satu rumah dengan lebih dari satu pasangan sudah dijalani beberapa tahun oleh mary.

Ia dan para pasangannya terbiasa untuk bergiliran membersihkan rumah. Tim dan John pun juga bisa bergaul dengan baik seperti saudara.

Namun, dalam hubungan apapun, rasa insecure juga bisa muncul.

Memang ada kecemburuan, namun tidak ada rasa takut bahwa pasangan berselingkuh.

Mary berpikir mengapa harus berbohong tentang hal itu ketika memiliki pasangan lain diperbolehkan.

“Dalam banyak hal saya telah menemukan bahwa berada dalam hubungan terbuka telah memaksa saya untuk berkomunikasi dengan lebih baik. Saya sangat jujur ​​dan terbuka dengan rekan-rekan saya tentang perasaan dan kebutuhan saya, dengan cara yang saya tidak memiliki keberanian untuk berada dalam hubungan monogami sebelumnya. Jadi saya pikir saya telah tumbuh sebagai pribadi, dan memiliki hubungan yang lebih baik dan lebih kuat sekarang,"

Namun, Mary tidak menyarankan orang lain untuk melakukan poliamori, hanya saja cara ini berhasil untuk dirinya sendiri.

Mary tidak memiliki anak dan tidak punya keinginan tersebut. Meski banyak yang mencibir hubungannya, Mary mengaku bahwa hidupnya bahagia dan tidak ada yang terluka.

"Kadang ada yang bertanya apakah saya lebih mencintai suami, atau salah satu dari pasangan. Saya jawab tidak. Mungkin ini sedikit seperti orang tua mencintai anaknya. Saat punya anak pertama, kedua dan ketiga bukan berarti mereka tidak lagi mencintai anak pertama. Saya rasa romantisme cinta juga tidak terbatas," tuturnya lagi.*bazm3





Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top