Hadiri Sidang Pengacara Trump, Bintang Porno Ini Bikin Heboh
Selasa 17 April 2018, 12:50 WIB
Stormy Daniels saat menghadiri sidang pengacara Trump, Michael Cohen, di Manhattan
New York, berazamcom - Stormy Daniels, bintang porno yang mengaku pernah menjadi selingkuhan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menghadiri sidang pemeriksaan dokumen-dokumen yang disita dari pengacara pribadi Trump, Michael Cohen. Kedatangan Daniels sempat memicu kehebohan.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (17/4/2018), kerumunan fotografer sampai menabrak barikade yang dipasang di luar gedung pengadilan di Manhattan, New York pada Senin (16/4) waktu setempat, saat Daniels tiba. Mereka berebut untuk mengambil foto Daniels yang belum pernah berbicara langsung dengan media di depan umum.
Daniels yang memiliki nama asli Stephanie Clifford ini, hadir memakai setelan rok dan blazer warna lavender. Dia didampingi oleh pengacaranya Michael Avenatti. Keduanya duduk di bagian belakang kursi penonton umum di ruang sidang.
Sidang yang dihadiri Daniels dan pengacaranya ini, fokus pada Cohen yang meminta hakim untuk membatasi kemampuan jaksa federal dalam memeriksa dokumen-dokumen yang disita dari kantor dan kediamannya. Dokumen itu disita oleh Biro Investigasi Federal (FBI) pekan lalu.
Kehadiran Daniels dalam sidang Cohen ini bertujuan untuk membantu memastikan perlindungan bagi integritas dokumen-dokumen yang disita dari kantor dan kediaman Cohen oleh FBI beberapa waktu lalu. Beberapa dokumen yang disita FBI itu diyakini terkait dengan kesepakatan antara Daniels dengan Cohen terkait uang tutup mulut.
Diketahui bahwa Daniels terlibat kasus berbeda dengan Cohen, yang sejak lama menjadi pengacara Trump. Daniels telah menggugat Trump juga Cohen terkait kesepakatan tutup mulut yang melarangnya buka suara ke publik soal hubungan gelapnya dengan Trump. Cohen diketahui membayar uang tutup mulut sebesar US$ 130 ribu (Rp 1,7 miliar) kepada Daniels sesaat sebelum pilpres 2016.
Dalam persidangan ini, Cohen yang didampingi pengacaranya terlihat tegang. Cohen sebelumnya meminta pengadilan untuk memberi izin pada pengacaranya untuk memeriksa terlebih dulu dokumen-dokumen yang disita agar bisa memisahkan dokumen yang dilindungi keistimewaan pengacara-klien atau 'attorney-client priviledge'. Dokumen yang masuk 'attorney-client priviledge' tidak akan bisa disentuh jaksa federal.
Pengadilan menolak permohonan itu. Cohen dan pengacaranya pun meminta pengadilan menunjuk seorang pejabat independen yang disebut 'special master' untuk memeriksa dokumen dan data elektronik yang disita FBI dan menentukan dokumen mana saja yang bisa diperiksa jaksa federal AS.
Namun jaksa federal meminta agar dokumen itu diperiksa oleh tim jaksa khusus bernama 'taint team' yang terpisah dari jaksa federal yang menyelidiki kasus Cohen. Setelah 2,5 jam mendengarkan argumen pengacara Cohen dan jaksa federal, hakim Kimba Wood menutup sidang dan akan mengambil keputusan di kemudian hari.
Setelah sidang berakhir, Cohen pergi begitu saja tanpa berkomentar. Namun Daniels mendekati mikrofon yang dipasang wartawan di trotoar di luar pengadilan. Dalam komentarnya kepada wartawan, Daniels menyebut Cohen berpikir dirinya lebih berkuasa dari hukum.
"Pengacara saya dan saya berkomitmen agar semua orang mengetahui kebenarannya dan fakta-fakta soal apa yang terjadi, dan saya tidak akan beristirahat sampai itu terjadi," ucapnya. *
[]bazm-13
sumber:detik.com
Seperti dilansir Reuters, Selasa (17/4/2018), kerumunan fotografer sampai menabrak barikade yang dipasang di luar gedung pengadilan di Manhattan, New York pada Senin (16/4) waktu setempat, saat Daniels tiba. Mereka berebut untuk mengambil foto Daniels yang belum pernah berbicara langsung dengan media di depan umum.
Daniels yang memiliki nama asli Stephanie Clifford ini, hadir memakai setelan rok dan blazer warna lavender. Dia didampingi oleh pengacaranya Michael Avenatti. Keduanya duduk di bagian belakang kursi penonton umum di ruang sidang.
Sidang yang dihadiri Daniels dan pengacaranya ini, fokus pada Cohen yang meminta hakim untuk membatasi kemampuan jaksa federal dalam memeriksa dokumen-dokumen yang disita dari kantor dan kediamannya. Dokumen itu disita oleh Biro Investigasi Federal (FBI) pekan lalu.
Kehadiran Daniels dalam sidang Cohen ini bertujuan untuk membantu memastikan perlindungan bagi integritas dokumen-dokumen yang disita dari kantor dan kediaman Cohen oleh FBI beberapa waktu lalu. Beberapa dokumen yang disita FBI itu diyakini terkait dengan kesepakatan antara Daniels dengan Cohen terkait uang tutup mulut.
Diketahui bahwa Daniels terlibat kasus berbeda dengan Cohen, yang sejak lama menjadi pengacara Trump. Daniels telah menggugat Trump juga Cohen terkait kesepakatan tutup mulut yang melarangnya buka suara ke publik soal hubungan gelapnya dengan Trump. Cohen diketahui membayar uang tutup mulut sebesar US$ 130 ribu (Rp 1,7 miliar) kepada Daniels sesaat sebelum pilpres 2016.
Dalam persidangan ini, Cohen yang didampingi pengacaranya terlihat tegang. Cohen sebelumnya meminta pengadilan untuk memberi izin pada pengacaranya untuk memeriksa terlebih dulu dokumen-dokumen yang disita agar bisa memisahkan dokumen yang dilindungi keistimewaan pengacara-klien atau 'attorney-client priviledge'. Dokumen yang masuk 'attorney-client priviledge' tidak akan bisa disentuh jaksa federal.
Pengadilan menolak permohonan itu. Cohen dan pengacaranya pun meminta pengadilan menunjuk seorang pejabat independen yang disebut 'special master' untuk memeriksa dokumen dan data elektronik yang disita FBI dan menentukan dokumen mana saja yang bisa diperiksa jaksa federal AS.
Namun jaksa federal meminta agar dokumen itu diperiksa oleh tim jaksa khusus bernama 'taint team' yang terpisah dari jaksa federal yang menyelidiki kasus Cohen. Setelah 2,5 jam mendengarkan argumen pengacara Cohen dan jaksa federal, hakim Kimba Wood menutup sidang dan akan mengambil keputusan di kemudian hari.
Setelah sidang berakhir, Cohen pergi begitu saja tanpa berkomentar. Namun Daniels mendekati mikrofon yang dipasang wartawan di trotoar di luar pengadilan. Dalam komentarnya kepada wartawan, Daniels menyebut Cohen berpikir dirinya lebih berkuasa dari hukum.
"Pengacara saya dan saya berkomitmen agar semua orang mengetahui kebenarannya dan fakta-fakta soal apa yang terjadi, dan saya tidak akan beristirahat sampai itu terjadi," ucapnya. *
[]bazm-13
sumber:detik.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Minggu 28 April 2024, 20:59 WIB
Klaim Amerika Serikat: Temukan Bukti China Intervensi Pilpres 2024?
Minggu 28 April 2024, 11:05 WIB
APTISI Riau Bahas Proker 2024 Dalam Upaya Kontribusi Pada Pendidikan Tinggi di Riau
Minggu 28 April 2024, 08:10 WIB
Permainan Politik Edy Natar Nasution dan Sinyal Dukungan Partai
Jumat 26 April 2024, 21:04 WIB
CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction
Jumat 26 April 2024, 20:51 WIB
Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol
Jumat 26 April 2024, 18:14 WIB
RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa
Jumat 26 April 2024, 18:08 WIB
Kabar Duka, Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Indra Mukhlis Adnan Meninggal Dunia
Jumat 26 April 2024, 18:02 WIB
Kolaborasi yang Apik STY dengan Pemain, Hantarkan Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23 2024
Jumat 26 April 2024, 10:59 WIB
Terkait Lesapnya Dana Nasabah BRI Makassar Rp 400 Juta, Ini Tanggapan Pihak BRI
Kamis 25 April 2024, 15:40 WIB
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI