Heboh Taj Mahal Berubah Warna, Apa Penyebabnya?
Rabu 02 Mei 2018, 09:51 WIB
Taj Mahal
New Delhi, berazamcom - Mahkamah Agung India mengkritik pemerintah negara itu yang dianggap mengabaikan perawatan monumen terkenal, Taj Mahal, sehingga warnanya berubah akibat polusi.
Warna asli bangunan bersejarah itu "semula kekuningan, tetapi sekarang perlahan-lahan berubah menjadi kehijauan dan kecokelatan," demikian pernyataan salah seorang hakim agung India, Selasa (01/05).
Pernyataan itu dikeluarkan setelah Mahkamah Agung (MA) India memeriksa beberapa foto terbaru bangunan peninggalan abad ke-17 itu yang diajukan oleh para pegiat lingkungan.
Dinilai rusak Taj Mahal, krematorium diperintahkan pindah
Terapi lumpur untuk Taj Mahal
Taj Mahal dibangun karena rasa bersalah?
Ini bukanlah pertama kali otoritas hukum tertinggi di India itu mengkritik pemerintah terhadap persoalan polusi yang merusak bangunan yang menjadi ikon India. Taj mahal AFP Parapegiat lingkungan mengatakan polusi asap dari kegiatan industri dan aktivitas pembangunan di sekitar bangunan itu mengakibatkan kerusakan bangunan.
"Pemerintah seperti tidak berdaya. Uang seharusnya tidak menjadi pertimbangan..." kata majelis hakim agung tersebut.
Pada Februari lalu, MA India juga memperingatkan pemerintah untuk melakukan "terobosan" untuk menyelamatkan monumen yang sudah dinobatkan Badan Pendidikan dan Pengetahuan PBB (UNESCO) sebagai situs Warisan Dunia.
Tiga tahun lalu, mereka juga memerintahkan kepada pemerintah untuk memindahkan krematorium di dekat Taj Mahal untuk melindungi monumen tersohor itu dari polusi.
Diminta menanggapi dalam sepekan
Dalam pernyataannya, seperti dilaporkan Kantor berita AFP, hakim agung M.B. Lokur dan Deepak Gupta memberi batas waktu selama tujuh hari kepada pemerintah untuk menanggapi.
Kedua hakim agung itu kemudian meminta pemerintah untuk melibatkan para ahli dari dalam dan luar negeri untuk merestorasi Taj Mahal.
Para pegiat lingkungan mengatakan polusi asap dari kegiatan industri dan aktivitas pembangunan di sekitar bangunan itu mengakibatkan kerusakan bangunan.
Salah-satu kerusakan yang ditimbulkan polusi adalah perubahan warnanya, yang semula kekuningan perlahan-lahan menjadi hijau dan kecokelatan.
Kehadiran serangga juga mengakibatkan noda hijau di sebagian dinding dan sudut-sudut Taj Mahal, kata pegiat tersebut.
Taj Mahal dibangun Kaisar Shah Jahan pada 1653 sebagai makam untuk istri kesayangannya, Mumtaz Mahal, yang meninggal ketika melahirkan anak ke-14 mereka.
Struktur kubah marmer putih dan menara yang dihiasi dengan batu mulia serta ukiran dianggap sebagai contoh terbaik dari seni peninggalan Kesultanan Mughal di India.
Untuk melindungi dari noda warna, berbagai terapi sudah dilakukan para arkeolog, termasuk menggunakan lumpur untuk menghilangkan noda kuning pada dinding Taj Mahal.
Empat tahun lalu, terapi lumpur ini diharapkan dapat memulihkan warna dan kemilau alami dari monumen marmer tersebut.
Pada tahun 2008, monumen ini mendapatkan terapi yang sama, tetapi noda-noda polusi tetap menempel kuat sehingga para pejabat memutuskan untuk membersihkannya lagi.
Taj Mahal terletak di tepi Sungai Yamuna, di kota Agra, di Negara Bagian Uttar Pradesh yang berada di India bagian utara.
Pada tahun 1983, Taj Mahal menjadi situs Warisan Dunia UNESCO dan dikunjungi jutaan pengunjung setiap tahunnya.*
[]bazm-13
sumber: detik.com
Warna asli bangunan bersejarah itu "semula kekuningan, tetapi sekarang perlahan-lahan berubah menjadi kehijauan dan kecokelatan," demikian pernyataan salah seorang hakim agung India, Selasa (01/05).
Pernyataan itu dikeluarkan setelah Mahkamah Agung (MA) India memeriksa beberapa foto terbaru bangunan peninggalan abad ke-17 itu yang diajukan oleh para pegiat lingkungan.
Dinilai rusak Taj Mahal, krematorium diperintahkan pindah
Terapi lumpur untuk Taj Mahal
Taj Mahal dibangun karena rasa bersalah?
Ini bukanlah pertama kali otoritas hukum tertinggi di India itu mengkritik pemerintah terhadap persoalan polusi yang merusak bangunan yang menjadi ikon India. Taj mahal AFP Parapegiat lingkungan mengatakan polusi asap dari kegiatan industri dan aktivitas pembangunan di sekitar bangunan itu mengakibatkan kerusakan bangunan.
"Pemerintah seperti tidak berdaya. Uang seharusnya tidak menjadi pertimbangan..." kata majelis hakim agung tersebut.
Pada Februari lalu, MA India juga memperingatkan pemerintah untuk melakukan "terobosan" untuk menyelamatkan monumen yang sudah dinobatkan Badan Pendidikan dan Pengetahuan PBB (UNESCO) sebagai situs Warisan Dunia.
Tiga tahun lalu, mereka juga memerintahkan kepada pemerintah untuk memindahkan krematorium di dekat Taj Mahal untuk melindungi monumen tersohor itu dari polusi.
Diminta menanggapi dalam sepekan
Dalam pernyataannya, seperti dilaporkan Kantor berita AFP, hakim agung M.B. Lokur dan Deepak Gupta memberi batas waktu selama tujuh hari kepada pemerintah untuk menanggapi.
Kedua hakim agung itu kemudian meminta pemerintah untuk melibatkan para ahli dari dalam dan luar negeri untuk merestorasi Taj Mahal.
Para pegiat lingkungan mengatakan polusi asap dari kegiatan industri dan aktivitas pembangunan di sekitar bangunan itu mengakibatkan kerusakan bangunan.
Salah-satu kerusakan yang ditimbulkan polusi adalah perubahan warnanya, yang semula kekuningan perlahan-lahan menjadi hijau dan kecokelatan.
Kehadiran serangga juga mengakibatkan noda hijau di sebagian dinding dan sudut-sudut Taj Mahal, kata pegiat tersebut.
Taj Mahal dibangun Kaisar Shah Jahan pada 1653 sebagai makam untuk istri kesayangannya, Mumtaz Mahal, yang meninggal ketika melahirkan anak ke-14 mereka.
Struktur kubah marmer putih dan menara yang dihiasi dengan batu mulia serta ukiran dianggap sebagai contoh terbaik dari seni peninggalan Kesultanan Mughal di India.
Untuk melindungi dari noda warna, berbagai terapi sudah dilakukan para arkeolog, termasuk menggunakan lumpur untuk menghilangkan noda kuning pada dinding Taj Mahal.
Empat tahun lalu, terapi lumpur ini diharapkan dapat memulihkan warna dan kemilau alami dari monumen marmer tersebut.
Pada tahun 2008, monumen ini mendapatkan terapi yang sama, tetapi noda-noda polusi tetap menempel kuat sehingga para pejabat memutuskan untuk membersihkannya lagi.
Taj Mahal terletak di tepi Sungai Yamuna, di kota Agra, di Negara Bagian Uttar Pradesh yang berada di India bagian utara.
Pada tahun 1983, Taj Mahal menjadi situs Warisan Dunia UNESCO dan dikunjungi jutaan pengunjung setiap tahunnya.*
[]bazm-13
sumber: detik.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Senin 13 Mei 2024, 20:56 WIB
Membatasi Kebebasan Pers: Ancaman Terhadap Demokrasi dan Transparansi
Senin 13 Mei 2024, 15:57 WIB
Salah Kaprah Caleg Terpilih Maju Dalam Pilkada 2024 Tidak Wajib Mundur Dari Jabatannya
Senin 13 Mei 2024, 14:01 WIB
BRK Syariah Buka Peluang Besar untuk Petani dan Pekebun di Riau: Program Peremajaan Sawit Rakyat Mendukung Produktivitas
Senin 13 Mei 2024, 12:06 WIB
Kloter Pertama Jemaah Haji Riau Telah Tiba di Batam Hari Ini
Senin 13 Mei 2024, 10:41 WIB
Pj Walikota Pekanbaru Tegaskan PPDB Gratis: Jika Ada Pungli Silakan Dilapor
Senin 13 Mei 2024, 10:35 WIB
Bantu Proses Keberangkaan Jemaah Haji ke Bandara, Pemko Pekanbaru Sediakan Lima Unit Bus
Senin 13 Mei 2024, 10:28 WIB
Banjir Bandang di Sumbar, Basarnas Pekanbaru Kirim Bantuan Personel
Senin 13 Mei 2024, 10:22 WIB
Selebritis Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Calon Gubernur Jateng
Minggu 12 Mei 2024, 19:34 WIB
Terkait Rencana Kedatangan Gibran ke Riau, Fauzi Kadir: Banyak Pejabat yang Cari Muka Ketimbang Memikirkan Rakyat
Minggu 12 Mei 2024, 07:20 WIB
Nikel Sultra: Potensi Terpendam di Antara Kemiskinan dan Bencana