WASHINGTON, berazamcom – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akan bertemu dengan Pemimpin Korea Utara di Singapura pada 12 Juni. Trump mengatakan, dia berharap pertemuan itu akan menghasilkan sesuatu yang berarti untuk menghentikan program nuklir Korea Utara dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

“Pertemuan yang sangat diantisipasi antara saya dan Kim Jong-un akan berlangsung di Singapura pada 12 Juni. Kami berdua akan mencoba menjadikannya momen yang sangat spesial untuk Perdamaian Dunia! ” kata Trump melalui Twitter sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (11/5/2018).

Pengumuman itu disampaikan Trump setelah pesawat yang membawa tiga warga negara Amerika Serikat yang ditahan di Korea Utara mendarat di Pangkalan Udara Andrews, dekat Washington.

Ketiga tahanan yaitu, Pastor Kim Dong-chul yang ditahan pada 2016 dan Kim Sang-duk alias Tony Kim dan Kim Hak-song, dua pengajar di Korea Utara yang dipenjara pada 2017, dibebaskan Pyongyang sebagai bentuk itikad baik menjelang pertemuan puncak antara Trump dan Kim.

Mereka disambut langsung oleh Trump dan mengatakan bahwa yakin Kim Jong-un benar-benar ingin membawa Korea Utara keluar dari isolasi.

Tahun lalu kedua pemimpin itu terlibat ketegangan terkait serangkaian uji coba rudal balistik dan uji coba nuklir Korea Utara. Namun, hubungan Amerika Serikat dan Korea Utara mulai mencair sejak Kim menyatakan Pyongyang bersedia untuk berunding dengan dua seterunya, Korea Selatan dan Amerika Serikat pada awal tahun ini.

Banyak pihak memandang optimis pertemuan antara Trump dengan Kim , terutama setelah kesuksesan pertemuan pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan pada KTT antar-Korea akhir bulan lalu. Dalam pertemuan bersejarah yang digelar di Desa Panmujom, di zona demiliterisasi itu, Kim dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in sepakat untuk mengupayakan denuklirisasi di Semenanjung Korea serta mengadakan pembicaraan lanjutan dengan melibatkan Amerika Serikat dan China untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea.*

[]bazm-13
sumber:okezone.com