Minta Uang Buat Nembus HP Tidak Diberi, Agung Bakar Rumah Ortu
Minggu 20 Mei 2018, 15:33 WIB
Ponorogo, berazamcom - Perbuatan Agung Priawan, remaja asal Dusun Krajan, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Ponorogo, ini sungguh keterlaluan. Dia membakar rumah orang tuanya, hanya gara-gara permintaannya tidak dituruti.
Sebelum membakar rumah, Agung sempat mengamuk gara-gara meminta uang untuk menebus handphone yang dia gadaikan.
Saat detikcom mengunjungi rumah tersebut, Minggu (20/5/2018), bangunan terbuat dari kayu itu nampak rata dengan tanah. Hanya garis polisi yang masih terpasang jelas.
"Saya waktu itu sedang ke sawah mencangkul, sekitar jam 2 siang tetangga sudah heboh karena rumah terbakar," tutur Gumbrek, orangtua Agung saat ditemui wartawan, Minggu (20/5/2018).
Gumbrek yang nampak lelah ditemani salah satu anaknya terlihat pasrah. Dia pun menceritakan awal mula kejadian sebelum Agung membakar rumahnya.
"Awalnya itu dia minta uang ke saya katanya mau nebus hpnya, terus saya bilang saya tidak punya uang," ujar dia.
Lantas Agung pun berpikir untuk menjual hp tersebut. "Terus saya bilang gini, saya sudah tidak punya uang kalau mau belikan hp lagi saya tidak sanggup. Terus saya tinggal kerja ke sawah itu, pulang-pulang rumah sudah habis terbakar," terang dia.
Meski beberapa tetangga sempat memadamkan api, namun besarnya kobaran tidak membuat api padam. "Saya pulang dari sawah itu sudah habis semua, tinggal arang saja," papar dia.
Salah satu tetangga, Mariyem (45) warga Dusun Krajan, Desa Krebet, Kecamatan Jambon mengaku dalam kesehariannya Agung (16) memang dikenal sebagai individu yang temperamen.
"Sering kalau minta uang tidak dikasih sama bapaknya langsung ngamuk, bahkan pernah nendang meteran listrik (kotak listrik)," tutur Mariyem saat ditemui wartawan.
Mariyem bahkan sering mendengar Agung misuh (berkata kotor,red) dan berkelahi dengan bapaknya. "Anak itu sering marah-marah malah sama tetangga juga berani," terang dia.
Saat ini Agung Priawan (16) telah diamankan polisi. "Ini karena ada permintaan orang tua yang ingin anaknya diamankan karena dianggap berbahaya," kata Kapolsek Jambon, AKP Joko Winarto saat dihubungi wartawan.
Menurutnya, pengamanan ini pun terpaksa dilakukan mengingat warga juga emosi terhadap kelakuan Agung.
"Kalau tidak diamankan, Agung bakal diamuk warga itu," terang dia.
Bahkan lanjut Joko, orang tua Agung, Gumbrek ingin anaknya dibina oleh Dinas Sosial. "Bapaknya itu sudah kapok, anaknya susah diatur. Bahkan sama orang tua berani," papar dia.
Sebelum membakar rumah, Agung sempat mengamuk gara-gara meminta uang untuk menebus handphone yang dia gadaikan.
Saat detikcom mengunjungi rumah tersebut, Minggu (20/5/2018), bangunan terbuat dari kayu itu nampak rata dengan tanah. Hanya garis polisi yang masih terpasang jelas.
"Saya waktu itu sedang ke sawah mencangkul, sekitar jam 2 siang tetangga sudah heboh karena rumah terbakar," tutur Gumbrek, orangtua Agung saat ditemui wartawan, Minggu (20/5/2018).
Gumbrek yang nampak lelah ditemani salah satu anaknya terlihat pasrah. Dia pun menceritakan awal mula kejadian sebelum Agung membakar rumahnya.
"Awalnya itu dia minta uang ke saya katanya mau nebus hpnya, terus saya bilang saya tidak punya uang," ujar dia.
Lantas Agung pun berpikir untuk menjual hp tersebut. "Terus saya bilang gini, saya sudah tidak punya uang kalau mau belikan hp lagi saya tidak sanggup. Terus saya tinggal kerja ke sawah itu, pulang-pulang rumah sudah habis terbakar," terang dia.
Meski beberapa tetangga sempat memadamkan api, namun besarnya kobaran tidak membuat api padam. "Saya pulang dari sawah itu sudah habis semua, tinggal arang saja," papar dia.
Salah satu tetangga, Mariyem (45) warga Dusun Krajan, Desa Krebet, Kecamatan Jambon mengaku dalam kesehariannya Agung (16) memang dikenal sebagai individu yang temperamen.
"Sering kalau minta uang tidak dikasih sama bapaknya langsung ngamuk, bahkan pernah nendang meteran listrik (kotak listrik)," tutur Mariyem saat ditemui wartawan.
Mariyem bahkan sering mendengar Agung misuh (berkata kotor,red) dan berkelahi dengan bapaknya. "Anak itu sering marah-marah malah sama tetangga juga berani," terang dia.
Saat ini Agung Priawan (16) telah diamankan polisi. "Ini karena ada permintaan orang tua yang ingin anaknya diamankan karena dianggap berbahaya," kata Kapolsek Jambon, AKP Joko Winarto saat dihubungi wartawan.
Menurutnya, pengamanan ini pun terpaksa dilakukan mengingat warga juga emosi terhadap kelakuan Agung.
"Kalau tidak diamankan, Agung bakal diamuk warga itu," terang dia.
Bahkan lanjut Joko, orang tua Agung, Gumbrek ingin anaknya dibina oleh Dinas Sosial. "Bapaknya itu sudah kapok, anaknya susah diatur. Bahkan sama orang tua berani," papar dia.
Untuk itu, Agung sementara diamankan di Polsek Jambon untuk nantinya diserahkan ke Dinsos. "Besok Senin (21/5/2018) saya antar Agung ke Dinsos langsung," pungkas dia. *
[]bazm-13
sumber: detik.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 16:51 WIB
PKKEI: Majelis Hakim Diharap Memahami dengan Benar Kasus LNG Terdakwa Karen Agustiawan Secara Utuh
Minggu 19 Mei 2024, 14:38 WIB
Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka