Berazam - Wajah Andrew Tenrijaya semringah saat Xpander pesanannya tiba. Meski menunggu cukup lama, dalam video yang diunggah di kanal pribadinya itu sang vlogger belia tak sedikit pun menunjukkan paras kesal, apa lagi kecewa. Setelah menjemput Xpander Sport hitam pesanannya di dealer Mitsubishi Beta Berlian Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan, berkali-kali Andrew mengekspresikan kegembiraannya dengan kata “mantap.” Tuturnya penuh keriangan, mencerminkan suasana batin yang terpuaskan.  Lain Andrew, lain pula B Channel. Kanal Youtube yang dibuat khusus untuk mengulas produk-produk otomotif itu menjelaskan mengapa dia, pemilik akun B Channel, tetap memilih Xpander padahal di saat bersamaan seseorang menjanjikannya kemudahan meminang merek lain.  “Tenaganya sama-sama 140 ps di 6000 Newton meter, tapi torsinya beda. Torsi Xpander 141 Newton meter di 4000 rpm, sedikit berbeda dengan kompetitornya,” kata pemilik akun B Channel, memaparkan salah satu alasan di balik pilihannya atas Xpander. Torsi lebih tinggi pada rpm yang lebih rendah menjadikan mesin Xpander unggul di medan menanjak. Selain itu, dengan menggunakan penggerak roda depan maka konsumsi BBM bisa jadi lebih irit karena minim power loss.  Meski didasarkan pada pengamatan pribadi, apa yang disampaikan akun B Channel sebetulnya mewakili pendapat orang banyak. Sejak meluncur ke pasaran pada September tahun lalu, Mitsubishi Xpander sudah menyabet 5 penghargaan dari pelbagai ajang. Terakhir, mobil yang dibuat dengan mengedepankan fitur-fitur kenyamanan dan keamanan itu didapuk sebagai “Car of The Year” di ajang Otomotif Award 2018—juga "Best Low MPV" dan "Best of The Best MPV." Apresiasi istimewa itu berdasar pada penilaian tim juri terhadap aspek desain, fitur, performa, handling, konsumsi bahan bakar, harga, hingga faktor kebaruan.  "Kami mendedikasikan penghargaan ini kepada pelanggan setia kami dari Mitsubishi dan pelanggan Indonesia atas dukungan, kepercayaan, dan penerimaan mereka yang besar terhadap Xpander,” kata Presiden Direktur PT PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Kyoya Kondo.  Di mata Kondo, berbagai penghargaan yang telah diraih Xpander tak ubahnya bukti konkret bahwa produk teranyar perusahaan berlogo tiga berlian itu berhasil memenuhi harapan serta kebutuhan konsumen Indonesia akan Small MPV dan mobil keluarga. Lantaran itu, Kondo menegaskan komitmen Mitsubishi untuk selalu menyediakan produk terbaik, disokong pengalaman penjualan dan pelayanan purnajual yang mumpuni. Pada akhirnya, pelanggan merupakan indikator utama keberhasilan Xpander menjajaki pasar Small MPV di Indonesia. Sejak diluncurkan pada gelaran internasional GIIAS, Agustus 2017, Mitsubishi Xpander sudah dipesan sebanyak lebih dari 66.000 unit. Besarnya angka pemesanan tersebut terus direspon Mitsubishi Motors dengan peningkatan produksi yang saat ini telah mencapai 8.000 unit/bulan dan akan ditingkatkan menjadi 10.000 unit/bulan pada Juli 2018. Tujuannya, permintaan domestik dan ekspor. Pada 2017, total penjualan Mitsubishi mencapai angka 79.669 unit, atau naik 18,6 persen dari capaian tahun sebelumnya. Kehadiran Xpander mendongkrak pangsa pasar Mitsubishi dalam industri mobil nasional dari 6,7% pada 2016 menjadi 8,2% pada tahun berikutnya.  Berdasarkan data penjualan pabrik ke dealer (wholesales) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari hingga April lalu, Xpander menjuarai angka penjualan di kelas Low MPV (LMPV) dengan jumlah 29.069 unit. Tak berhenti sampai di situ, dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 akhir April lalu, jumlah Surat Pesanan Kendaraan (SPK) Xpander lebih dari 1.300.  Sebagai gambaran, PT MMKI yang beroperasi di Cikarang saat ini sanggup memproduksi 160 ribu unit mobil dalam setahun. Setengah dari kapasitas produksi tersebut dialokasikan untuk Mitsubishi Xpander. Tentu, dengan jumlah pemesan di atas 50 ribu, antrean Xpander mengular. Namun, segala yang baik dan berharga senantiasa layak dinantikan, bukan? * bazm2/tirto.id